Liputan6.com, Tokyo - Hari ini, 18 Desember 2023, adalah hari terakhir kunjungan kerja Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ke Tokyo, Jepang. Salah satu agendanya adalah menghadiri Asia Zero Emission Community Leaders’ Meeting atau KTT AZEC yang dilanjutkan dengan pertemuan bersama kalangan bisnis Jepang dalam format working lunch.
AZEC adalah platform kerja sama untuk mendorong pencapaian net-zero emission di kawasan, di mana Indonesia merupakan co-initiator bersama dengan Jepang. Adapun negara peserta AZEC selain Indonesia dan Jepang adalah Australia,Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura,Thailand, dan Vietnam.
Baca Juga
Pertemuan ini adalah pertemuan tingkat leaders AZEC yang pertama sejak AZEC diluncurkan di sela-sela KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu.
Advertisement
KTT AZEC menghasilkan Leaders’ Joint Statement yang salah satunya adalah proyek transisi energi untuk Indonesia.
"Sebagai deliverables (hasil), terdapat 69 kerja sama transisi energi dalam kerangka AZEC di mana di antara 69 tersebut, 24 di antaranya adalah proyek transisi energi untuk Indonesia atau antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan Jepang," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam pernyataan pers yang diterima Senin (18/12/2023).
"Jadi saya ulangi, dari 69 proyek kerja sama, 24 di antaranya berasal dari Indonesia yang didukung oleh Jepang, antara lain dengan PLN, PPT Energy Trading Co Ltd, Pupuk Indonesia, OIKN, dan lain-lain," papar Menlu Retno.
Menlu Retno menuturkan, bidang kerja sama yang di-cover dari 24 MoU antara Indonesia dengan Jepang antara lain meliputi pelatihan untuk mempromosikan transisi energi, kemudian waste to energy, dekarbonisasi, pengembangan transmisi Listrik, geothermal, greenammonia, dan lain sebagainya.
Di akhir agenda, Jokowi bersama Pemimpin ASEAN lainnya melakukan joint courtesy call kepada Kaisar Jepang. Ia meyakini dukungan Kaisar Jepang akan semakin memperkokoh kemitraan ASEAN – Jepang sebagai trusted partners dalam mewujudkan kawasan yang damai, stabil dan makmur.
Dan acara Presiden terakhir adalah menerima kunjungan kehormatan dari Ketua Japan-Indonesia Association atau JAPINDA, Fukuda Yasuo yang juga merupakan sahabat dekat Indonesia dan mantan Perdana Menteri Jepang. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi terus mengharapkan JAPINDA dapat mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi dari Jepang dan untuk terus memprioritaskan kerja sama pengembangan kualitas SDM.
"Presiden juga mengharapkan pelaku usaha Jepang dapat manfaatkan berbagai kesepakatan baru dalam kerangka IJEPA, antara lain adanya eliminasi tarif untuk produk ikan olahan Indonesia, perluasan akses perbankan, dan kerja sama melalui New MIDEC (Manufacturing Development Industrial Center) yang mendukung industri Indonesia menjadi basis produksi regional," pungkas Menlu Retno.
Setelah itu, Jokowi akan langsung kembali ke Jakarta dari Tokyo pada malam hari.
Isi Lengkap Hasil Leaders’ Joint Statement KTT AZEC
Selain pencapaian proyek transisi energi untuk Indonesia, Leaders’ Joint Statement KTT AZEC termasuk komitmen memenuhi Paris Agreement yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi. Kemudian adanya keperluan pendekatan yang dibuat secara tailor-made menuju dekarbonisasi.
Di dalam Joint Statement tersebut juga ada pengakuan berbagai macam teknologi dan inovasi untuk mempercepat transisi energi termasuk melalui CCS dan CCUS, pemanfaatan LNG sebagai transition fuel, promosi elektrifikasi, dan dekarbonisasi sektor transportasi. Serta menggarisbawahi pentingnya scale-up pendanaan transisi melalui AZEC termasuk melalui promosi implementasi perdagangan karbon di kawasan.
"Bagi Indonesia, kesepakatan yang dicapai dalam KTT AZEC ini telah turut mengakomodir suara Indonesia yang secara konsisten terus mendorongpengakuan berbagai pathways dan teknologi menuju transisi energi," kata Menlu Retno.
Selain itu, sambung Menlu Retno, pentingnya meningkatkan mekanisme pendanaan untuk menutup financing gap di negara berkembang, serta perlunya pengembangan aksesibilitas dan keterjangkauan rantai pasok energi di kawasan.
Advertisement
2 Hal yang Ditekankan Jokowi pada KTT AZEC
Di dalam KTT AZEC, Presiden Jokowi, kata Menlu Retno, menekankan dua hal penting yang dapat memandu AZEC agar tidak menjadi another forum bagi percepatan transisi energi.
"Yang pertama adalah pengakuan terhadap beragam jalur transisi energi. AZEC harus dapat mendukung penguatan upaya dekarbonisasi melalui pendanaan yang inklusif untuk mengembangkan berbagai proyek carbon capture storage (CCS) dan carbon capture utilization storage (CCUS)," ujar Menlu Retno.
"Yang kedua, Presiden menekankan pentingnya dukungan terhadap pendanaan inovatif. Presiden kembali mengangkat pentingnya scaling up pendanaan berkelanjutan. Dan pentingnya sinergi pemerintah, swasta, dan perbankan dinilai Presiden adalah kunci dan harus menjadi game changer untuk percepat transisi energi," tutur Menlu Retno.
3 Fokus Kerja Sama Jepang-Indonesia ke Depan
Setelah KTT AZEC, sebagai Ketua ASEAN Presiden Jokowi menyampaikan pidato di hadapan kalangan bisnis Jepang. Pertemuan bisnis dikemas dalam format working lunch, dituanrumahi oleh Keidanren atau Federasi Bisnis Jepang, dan Japan Chamber ofCommerce and Industry.
Pertemuan dihadiri oleh sekitar 78 Chairman/CEO dari berbagai perusahaan besar Jepang yang bergerak antara lain di bidang infrastruktur, energi, otomotif dan trading house.
Di dalam pidatonya, jelas Menlu Retno, Presiden Jokowi mengangkat tiga fokus kerja sama ke depan. Berikut ini di antaranya:
- Pertama, dukungan bagi percepatan transisi energi dalam bentuk kemudahan akses pembiayaan inovatif dan transfer teknologi.
- Kedua, penguatan rantai pasok termasuk untuk mendukung ASEAN sebagai global hub industri EV.
- Dan yang ketiga, mendorong integrasi ekonomi kawasan melalui optimalisasi RCEP, ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership, serta keberlanjutan proyek konkret Jepang dalam ASEAN Indo-Pacific Forum.
Menlu Retno mengatakan, peran dunia usaha Jepang melalui quality investment-nya sangat strategis untuk mendukung pembangunan di kawasan Asia Tenggara.
Advertisement