Liputan6.com, Jakarta - Pergantian Tahun Baru 2024 akan segera tiba, dan tak ayal menimbulkan kegembiraan serta perayaan meriah di berbagai penjuru dunia. Seiring jarum jam mendekati tengah malam pada tanggal 31 Desember, sejumlah negara pun akan bersiap menyambut Tahun Baru dengan cara unik masing-masing.Â
Tidak semua negara akan merayakan Tahun Baru secara bersamaan karena perbedaan waktu yang terjadi. Ada negara yang akan memasuki Tahun Baru lebih awal dibandingkan yang lain, sementara lainnya merayakan paling akhir.
Baca Juga
Melihat hal ini, satu pertanyaan menarik yang akan mungkin melintas di pikiran kita: negara mana yang pertama dan terakhir merayakan pergantian tahun 2023 ini?
Advertisement
Perbedaan waktu antar-negara dipengaruhi oleh International Date Line (IDL) atau dalam Bahasa Indonesia adalah Garis Tanggal Internasional. Ini adalah garis imajiner yang menjadi acuan waktu global.Â
IDL terletak 180 derajat Timur atau Barat sejak tahun 1884. Ia berada di tengah-tengah meridian utama di Greenwich, Inggris, dan menentukan awal dan akhir waktu resmi setiap hari. Hal ini membuat kita dapat memahami perbedaan antara siang dan malam di berbagai negara.
Selain itu, terdapat sejumlah negara yang menetapkan zona waktunya sendiri. Misalnya, di Amerika Serikat, ada perbedaan waktu antara Pantai Timur dan Pantai Barat. Sebaliknya di India, negara ini menetapkan waktu yang seragam di seluruh negeri.
Perbedaan waktu ini lah yang turut berperan tentang alasan mengapa beberapa negara akan merayakan Tahun Baru 2024 terlebih dahulu, sementara akan ada negara terakhir yang akan merayakan momen ini.
Berikut daftar negara pertama dan terakhir yang merayakan Tahun Baru 2024 termasuk Indonesia di dalamnya, sebagaimana dikutip dari Travel+ Leisure, Minggu (31/12/2023):
Negara Pertama yang Merayakan Tahun Baru 2024
Republik Kiribati, negara kepulauan di Samudra Pasifik Tengah, Samudra Pasifik Tengah menjadi negara pertama yang akan merayakan Tahun Baru 2024.Â
Pulau Kiritimati dan sepuluh atol lainnya akan menyambut Tahun Baru sehari penuh sebelum negara-negara lainnya.Â
Setelah itu, Selandia Baru menyusul sebagai negara kedua yang merayakan Tahun Baru 2024, dengan Kepulauan Chatham menjadi wilayah pertama yang merasakan detik-detik awal tahun baru di negara ini.Â
Pesta Tahun Baru kemudian merambat ke Fiji dan sejumlah wilayah kecil di Rusia, Australia, Jepang, serta Korea Utara dan Selatan.
Negara Terakhir yang Merayakan Tahun Baru 2024
Sementara itu, Amerika Serikat secara resmi menjadi negara terakhir yang menyambut Tahun Baru. Pulau terpencil seperti Baker dan Howland di Pasifik menjadi tempat terakhir di mana tahun 2023 berakhir. Karena tidak ada orang yang tinggal di sana, negara terakhir yang merayakan Tahun Baru adalah Samoa, sebuah pulau Polinesia di tengah Samudra Pasifik Selatan.
Sebelum cahaya menyentuh Samoa, Hawaii dan pulau-pulau di Polinesia Prancis, serta Alaska merayakan tahun baru lebih dahulu, pun demikian dengan West Coast atau wilayah Pantai Barat seperti Los Angeles, San Francisco, dan Las Vegas.
Advertisement
Momen Kedatangan Tahun Baru 2024 di Berbagai Negara Besar, Termasuk Indonesia
Berikut daftar lengkap negara-negara besar yang pertama dan terakhir merayakan momen Tahun Baru 2024:
- Kiribati – 31 Desember, 10:00 GMT (17.00 WIB)
- Selandia Baru – 31 Desember, 11:00 GMT (18.00 WIB)
- Australia – 31 Desember, 13:00 GMT (20.00 WIB)
- Jepang, Korea Selatan dan Korea Utara – 31 Desember, 15:00 GMT (22.00 WIB)
- China, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Filipina – 31 Desember, 16:00 GMT (23.00 WIB)
- Thailand, Vietnam, Kamboja (termasuk Indonesia, mengutip situs Time and Date) – 31 Desember, 17:00 GMT (1 Januari 00.00 WIB)
- India, Sri Lanka – 31 Desember, 18:30 GMT (1 Januari 01.30 WIB)
- UEA, Oman, Azerbaijan – 31 Desember, 20:00 GMT (1 Januari 03.00 WIB)
- Yunani, Afrika Selatan, Siprus, Mesir, Namibia – 31 Desember, 22:00 GMT (1 Januari 05.00 WIB)
- Jerman, Prancis, Italia, Swiss, Belanda, Maroko, Kongo, Malta – 31 Desember, 23:00 GMT (1 Januari 06.00 WIB)
- Inggris, Irlandia, Portugal – 1 Januari, 00:00 GMT (1 Januari 07.00 WIB)
- Brasil, Argentina, Chili – 1 Januari, 03:00 GMT (1 Januari 10.00 WIB)
- Puerto Riko, Bermuda, Venezuela, Kepulauan Virgin AS, Kepulauan Virgin Britania Raya – 1 Januari, 04:00 GMT (1 Januari 11.00 WIB)
- Pantai Timur AS (New York, Washington DC, dll), Peru, Kuba, Bahama – 1 Januari, 05:00 GMT (1 Januari 12.00 WIB)
- Meksiko, sebagian Kanada, dan Amerika Serikat – 1 Januari 06:00 GMT (1 Januari 13.00 WIB)
- Pantai Barat AS (Los Angeles, San Francisco, dll) – 1 Januari, 08:00 GMT (1 Januari 15.00 WIB)
- Hawaii, Polinesia Prancis – 1 Januari, 10:00 (1 Januari 17.00 WIB)
- Samoa, AS – 1 Januari 11:00 (1 Januari 18.00 WIB)
- Pulau Baker, Pulau Howland – 1 Januari, 12:00 (1 Januari 19.00 WIB) (tidak berpenghuni)
Solidaritas untuk Gaza: Pakistan dan Sharjah di Uni Emirat Arab Larang Perayaan Tahun Baru 2024
Berbeda dengan negara-negara pada umumnya yang bersiap untuk menggelar perayaan Tahun Baru 2024, Perdana menteri (PM) sementara Pakistan Anwar-ul-Haq Kakar pada Kamis (28/12/2023) mengumumkan larangan nasional terhadap perayaan Tahun Baru. Kebijakannya itu sebagai solidaritas terhadap warga Palestina di tengah operasi militer Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
"Seluruh bangsa Pakistan dan dunia muslim berada dalam kesedihan yang mendalam atas genosida warga Palestina yang tidak bersenjata, terutama pembantaian anak-anak, di Jalur Gaza dan Tepi Barat," kata Kakar dalam pengumumannya yang disiarkan secara nasional, seperti dilansir VOA, Jumat (29/12/2023).
"Mengingat situasi yang sangat mengkhawatirkan di Palestina dan untuk menunjukkan solidaritas dengan saudara-saudara kita di Palestina akan ada larangan menyeluruh terhadap penyelenggaraan segala jenis acara sehubungan dengan perayaan Tahun Baru."
Negara-negara muslim di seluruh dunia, termasuk Pakistan, mengkritik tajam operasi militer Israel di Jalur Gaza dan mengintensifkan seruan untuk segera melakukan gencatan senjata guna membantu mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi.
Sebanyak 2,3 juta penduduk di Jalur Gaza menderita kekurangan air, makanan, bahan bakar dan obat-obatan, serta hanya sedikit bantuan yang masuk ke wilayah tersebut.
Advertisement