Sukses

Ngeri, Pesawat Alaska Airlines Mendarat Darurat Akibat Jendela Lepas di Udara

Pihak Alaska Airlines mengatakan pesawat nahas tersebut berhasil mendarat dengan selamat bersama 174 penumpang dan enam awak.

Liputan6.com, Washington, DC - Alaska Airlines menghentikan penerbangan semua pesawat Boeing 737-9 Max miliknya pada Jumat (5/1/2024) malam, beberapa jam setelah salah satu panel jendela pesawatnya terlepas di udara.

Insiden yang memaksa pendaratan darurat di Portland, Oregon, Amerika Serikat, itu terjadi tidak lama setelah lepas landas dan lubang yang menganga menyebabkan tekanan kabin berkurang. Data penerbangan menunjukkan pesawat berada pada ketinggian 4.876 meter sebelum kembali ke Bandara Internasional Portland.

Pihak maskapai mengatakan pesawat tersebut mendarat dengan selamat bersama 174 penumpang dan enam awak.

"Menyusul kejadian malam ini pada Penerbangan 1282, kami memutuskan untuk mengambil langkah pencegahan dengan menghentikan sementara 65 armada pesawat Boeing 737-9 kami," kata CEO Alaska Airlines Ben Minicucci, seperti dilansir AP, Sabtu (6/1).

Masing-masing pesawat akan dikembalikan ke layanan setelah pemeliharaan penuh dan inspeksi keselamatan, yang menurut Minicucci akan diselesaikan oleh maskapai dalam beberapa hari.

Maskapai tidak memberikan informasi langsung mengenai apakah ada orang yang terluka atau kemungkinan penyebabnya.

Menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware, pesawat lepas landas pada pukul 17.07 waktu setempat dan kembali mendarat pada pukul 17.26 waktu setempat.

Rekaman percakapan yang dirilis Live ATC menyebutkan, pilot mengatakan kepada pengawas lalu lintas udara Portland bahwa pesawat dalam keadaan darurat, tekanan udaranya berkurang dan harus kembali ke bandara.

Sementara itu, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengungkapkan via X alias Twitter bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan. Hal senada disampaikan oleh Badan Penerbangan Federal (FAA).

"Video ponsel dramatis yang diambil oleh seorang penumpang dalam penerbangan Alaska Airlines malam ini setelah bagian jendela besar pesawat terlepas di udara. Penerbangan itu berangkat dari PDX menuju Ontario, California. Para petugas mengatakan kursi itu kosong pada saat kejadian.Seorang penumpang melaporkan bahwa penurunan tekanan udara yang ekstrem menyebabkan pakaian penumpang dan barang-barang kecil terlempar keluar jendela pesawat. Tidak jelas apakah ada orang di dalam pesawat yang terluka," tulis pemilik akun Twitter LarryDJonesJr.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tim Teknis Boeing Siap Dukung Penyelidikan

Dalam pernyataan yang dikirim ke CBS News, Boeing menyatakan pihaknya bekerja untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan telah melakukan kontak dengan Alaska Airlines.

Boeing menambahkan memiliki tim teknis yang siap mendukung penyelidikan.

Adapun Alaska Airlines menyewa penerbangan pengganti setelah insiden tersebut untuk mengangkut penumpang dari Portland ke Ontario.

 

3 dari 3 halaman

Isu Keselamatan Boeing Max

Boeing 737 Max digambarkan sebagai "pesawat angkut yang paling banyak diteliti dalam sejarah" setelah serangkaian masalah keselamatan dan investigasi.

Max dilarang terbang pada Maret 2019 selama satu setengah tahun setelah dua jenis pesawat tersebut jatuh, yakni Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 302

Untuk bisa terbang kembali, setiap pesawat Max mengalami modifikasi yang signifikan, meski perubahannya tidak terlihat dari luar dan penumpang tidak akan melihat adanya perbedaan.

Reuters melaporkan, baru-baru ini, Boeing mengatakan akan meningkatkan kecepatan pengiriman 737 Max setelah menyelesaikan kesalahan pasokan yang mengharuskannya melakukan inspeksi panjang terhadap pesawat baru dan inventarisnya.

Data Boeing menyebutkan bahwa sekitar 1.300 pesawat 737 Max telah dikirimkan ke pelanggan.

Bulan lalu, Badan Penerbangan Federal mendesak maskapai penerbangan memeriksa model Max terkait kemungkinan adanya baut longgar pada sistem kendali kemudi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini