Sukses

Sedang Live, Acara TV di Ekuador Diserang Geng Kriminal

Geng kriminal menyerang acara TV yang live dan mengancam kru.

Liputan6.com, Guayaquil - Sebuah siaran langsung di kota Guayaquil, Ekuador, diserang geng kriminal dengan senjata api. Para staf dipaksa menunduk ke lantai sebelum siaran terputus.

Polisi Ekuador lantas bertindak dan berhasil meringkus para pelaku.

Berdasarkan video yang dibagikan kepolisian Ekuador, Selasa (9/1) waktu setempat, para pelaku tampak mengancam kru TV dengan gesture yang kasar. Ada juga pelaku yang membawa senapan.

Geng kriminal itu berhasil dikalahkan para polisi yang juga datang lengkap dengan senjata laras panjang. Video yang disebar polisi turut menampilkan para pelaku yang dipaksa bertekuk lutut sambil menghadap ke arah tembok.

Menurut laporan BBC, Ekuador saat ini memang sedang mengalami masalah geng kriminal, apalagi setelah kaburnya bos geng Los Choneros pada pekan lalu.

Dua penjaga penjara ditahan karena dicurigai membantu pelarian narapidana bernama Fito (Adolfo Macias Villamar) tersebut. Fito merupakan gembong narkoba dan ditahan sejak 2011 lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Situasi Darurat

BBC turut melaporkan bahwa Presiden Daniel Noboa telah menandatangani perintah eksekutif untuk menjadikan sejumlah kelompok kejahatan sebagai "organisasi teroris" dan "aktor non-negara".

University of Guayaquil, yang berlokasi di kota terjadinya serangan siaran langsung itu, mengumumkan bahwa semua aktivitas-aktivitas akademis dan administratif disuspens karena situasi negara yang tidak kondusif.

Polisi Ekuador menegaskan bahwa mereka siap melawan gelombang geng kriminal ini.

"Dalam pertempuran melawan kejahatan terorganisir, persatuan dan tekad merupakan perisai terbaik kami," tulis akun Policia Ecuador di situs Twitter (X). 

Meski demikian, BBC melaporkan bahwa ada tujuh polisi yang diculik sejak Presiden Noboa merilis perintah eksekutif yang menetapkan organisasi kriminal sebagai teroris.

Masih belum jelas apakah serangan ke stasiun TV itu terkait dengan kaburnya bos Los Choneros. Sebagai informasi, pemimpin Los Choneros itu dilaporkan sempat mengancam untuk membunuh salah satu capres bernama Fernando Villavicencio pada tahun lalu, meski Fito saat itu sudah dipenjara.

Beberapa hari setelah mendapat ancaman, politisi itu tewas ditembak ketika sedang kampanye.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.