Sukses

Heboh Menhan AS Sempat Menghilang Ternyata Kena Kanker Prostat, Gedung Putih Telat Diberi Tahu

Pentagon mengonfirmasi bahwa Austin masih dirawat di rumah sakit pada hari Selasa. Juru bicara Pentagon tidak memberikan informasi terkini kapan dia akan dipulangkan.

Liputan6.com, Washington, DC - Menteri pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS) menderita komplikasi setelah menjalani operasi untuk mengobati diagnosis kanker prostat pada Desember. Hal itu dikonfirmasi sejumlah pejabat AS.

Infeksi tersebut menyebabkan Menhan Lloyd Austin (70) dirawat di rumah sakit pada 1 Januari.

Presiden Joe Biden, kata Gedung Putih, baru mengetahui tentang diagnosis kanker prostat pada hari Selasa (9/1/2024).

Austin pun dikritik setelah terkuak fakta bahwa pejabat senior tidak mengetahui keberadaannya di rumah sakit selama tiga hari. Dia kemudian meminta maaf karena tidak "memastikan masyarakat mendapat informasi yang tepat".

Menhan AS berada tepat di bawah presiden dalam rantai komando militer AS dan merupakan salah satu anggota terpenting dalam kabinet. Kelambatan dalam memberi tahu Gedung Putih menimbulkan potensi kekhawatiran keamanan nasional dan masalah transparansi dalam pemerintahan Biden.

Pentagon mengonfirmasi bahwa Austin masih dirawat di rumah sakit pada hari Selasa. Juru bicara Pentagon tidak memberikan informasi terkini kapan dia akan dipulangkan.

"Menhan Austin terus pulih dengan baik dan tetap bersemangat. Dia berhubungan dengan staf seniornya dan memiliki akses penuh terhadap kemampuan komunikasi aman yang diperlukan dan terus memantau operasi Kementerian Pertahanan sehari-hari di seluruh dunia," kata juru bicara itu, seperti dilansir BBC, Rabu (10/1).

Dalam konferensi pers pada hari Selasa, Gedung Putih berulang kali menghadapi pertanyaan dari jurnalis tentang penanganan rawat inap Menhan Austin. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan Presiden Biden diberitahu "hari ini" tentang diagnosis kanker prostat.

"Tak seorang pun di Gedung Putih mengetahui bahwa Menhan Austin menderita kanker prostat hingga pagi ini," ujar dia.

Meskipun dia menekankan reaksi awal presiden adalah kekhawatiran terhadap kesehatan menteri, Kirby mengakui bahwa komunikasi yang dilakukan "tidak optimal".

"Ini bukan cara yang seharusnya," tutur Kirby.

Biden dan Menhan Austin, menurut Kirby, belum berbicara sejak interaksi terakhir mereka selama akhir pekan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Klaim Pentagon

Wakil Austin, Kathleen Hicks, juga tidak diberitahu mengenai rawat inapnya di rumah sakit meskipun diminta untuk memikul sebagian tanggung jawabnya.

Dalam pengarahan pada hari Selasa, Sekretaris Pers Pentagon Mayjen Angkatan Udara Pat Ryder tidak memberikan penjelasan mengapa Austin tidak mengungkapkan kondisinya lebih awal.

"Saya tidak tahu secara spesifik," ujar Ryder, namun mencatat bahwa diagnosis kanker prostat bersifat sangat pribadi.

Ryder mengatakan prosedur pemberitahuan tentang rawat inap di rumah sakit sedang ditinjau untuk memastikan situasi lebih baik di lain waktu.

Pentagon mengklaim kegagalan ini terjadi karena salah satu staf utamanya terkena flu.

3 dari 3 halaman

Mengalami Kemajuan

Pada Selasa, kepala staf Gedung Putih Jeff Zients mengarahkan anggota kabinet presiden terkait pemberitahuan ketika mereka tidak dapat menjalankan tugasnya.

Sementara itu, pada Selasa, para dokter di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, rumah sakit militer terkemuka di negara itu, memberikan garis waktu lengkap mengenai diagnosis, perawatan, dan rawat inap Austin.

"Pemeriksaan pada Desember 2023 mengidentifikasi kanker prostat yang memerlukan pengobatan," tulis Dr John Maddox.

Austin dirawat di rumah sakit militer pada 22 Desember 2023 untuk menjalani "prosedur bedah invasif minimal" untuk mengangkat kanker. Dia berada di bawah pengaruh bius total untuk prosedur ini.

Dia kembali ke Walter Reed pada 1 Januari 2024 setelah mengalami "komplikasi" dari prosedur tersebut dan evaluasi menunjukkan adanya infeksi saluran kemih. Dia dipindahkan ke unit perawatan intensif keesokan harinya untuk perawatan lebih lanjut, termasuk karena "pengumpulan cairan perut yang mengganggu fungsi usus kecilnya".

Selama kunjungannya pada Januari ini, Austin dilaporkan tidak pernah kehilangan kesadaran dan tidak pernah menjalani anestesi umum.

Para dokter menulis bahwa infeksi Austin telah sembuh dan dia terus mengalami kemajuan.

"Kami mengantisipasi pemulihan penuh meskipun prosesnya lambat," sebut para dokter.

Dokter menekankan bahwa kanker terdeteksi sejak dini dan "prognosisnya sangat baik".

Data American Cancer Society menyebutkan, kanker prostat menyerang jutaan orang di AS dan sekitar satu dari delapan pria AS akan mengidap penyakit ini seumur hidup mereka.

Pusat Pengendalian Penyakit menyatakan bahwa pria Afrika-Amerika sangat berisiko terkena penyakit tersebut, di mana mereka dinyatakan lebih mungkin terserang kanker dibandingkan pria lain dan dua kali lebih mungkin meninggal karena kondisi tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.