Liputan6.com, Madrid - Selama beberapa dekade dia berjuang memastikan bahwa penyandang disabilitas intelektual menjadi bagian dari perbincangan. Namun, sejauh mana kemajuan yang dicapainya, baru-baru ini terungkap ketika Mar Galceran menjadi anggota parlemen Spanyol pertama yang mengidap down syndrome.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata wanita berusia 45 tahun itu kepada The Guardian, seperti dilansir Rabu (10/1/2024). "Masyarakat mulai melihat bahwa penderita down syndrome mempunyai banyak kontribusi. Tapi ini jalan yang sangat panjang."
Prestasinya telah dicapai selama beberapa dekade. Ketika Galceran berusia 18 tahun, dia bergabung dengan Partai Rakyat (PP) yang konservatif setelah tertarik pada apa yang dia sebut sebagai partai yang menganut tradisi.
Advertisement
Perlahan-lahan dia naik ke jajaran aparat partai. Komitmennya membuahkan hasil pada Mei 2023 ketika dia masuk dalam daftar calon ke-20 yang diusung PP pada Pilkada Valencia.
Berita bahwa Galceran telah memperoleh kursi di parlemen daerah muncul segera setelahnya.
"Selamat datang Mar," tulis pemimpin PP di wilayah tersebut, Carlos Mazon, di media sosial. "Berita bagus untuk politik, mengalahkan hambatan."
Contoh Nyata Inklusi
Pencapaian tersebut melambungkan Galceran ke peringkat teratas di antara segelintir pengidap down syndrome yang berhasil melewati hambatan untuk memasuki dunia politik.
Pada tahun 2020, Eleonore Laloux menjadi orang pertama dengan kelainan genetik di Prancis yang terpilih untuk jabatan publik, yakni sebagai anggota dewan kota di kota utara Arras, sementara Fintan Bray dari Irlandia dipuji karena membuat sejarah setelah terpilih menduduki posisi senior di partai politik pada tahun 2022.
Di Spanyol, jalur Galceran dalam dunia politik dirintis oleh Angela Bachiller, yang pada tahun 2013 menjadi anggota dewan kota Spanyol pertama yang mengidap down syndrome, tepatnya di Valladolid.
Menurut federasi down syndrome Spanyol, Galceran mungkin menjadi orang pertama di Eropa yang bergabung dengan parlemen regional atau nasional.
"Kami belum pernah mendengar tentang orang lain," kata Agustin Matia Amor dari Down Espana. "Ini merupakan langkah maju yang besar dan merupakan contoh inklusi yang nyata."
Dia dengan cepat menunjukkan bahwa pencapaian tersebut juga merupakan cerminan dari dekade yang dihabiskan Galceran dalam upaya memajukan status penderita down syndrome di Spanyol. Selama lebih dari 20 tahun Galceran telah bekerja sebagai pegawai negeri di Valencia, yang terakhir membantu menciptakan kebijakan inklusif, menambah empat tahun yang dia habiskan di pucuk pimpinan Asindown, sebuah organisasi di Valencia yang didedikasikan untuk membantu keluarga dengan anak-anak penderita down syndrome.
"Ini merupakan kabar baik sekaligus pengakuan atas karyanya serta berbagai inisiatif di mana dia terlibat," kata Matia Amor. "Ini adalah contoh bagus tentang apa yang mungkin terjadi."
Advertisement
Reaksi Beragam
Meskipun pengambilan sumpah Galceran pada September dipuji oleh media Spanyol, dia mengatakan reaksi online beragam.
"Anda dapat menemukan segala macamnya di media sosial," tutur dia. "Ada orang yang mendukung saya. Tapi ada juga yang menganggap saya tidak mampu. Tapi mereka adalah orang-orang yang tidak mengenal saya atau latar belakang saya."
Ketika dia mulai mengenal peran barunya, dia menggambarkannya sebagai tanggung jawab yang sangat besar.
"Saya ingin belajar bagaimana melakukannya dengan baik, untuk warga Valencia, dan yang lebih penting, bagi kami yang memiliki kemampuan berbeda," ujar dia.
Pada akhirnya, dia berharap kehadirannya di dapat membantu menghilangkan berbagai prasangka yang masih melekat di masyarakat, terutama terkait dengan penyandang down syndrome.
"Saya ingin orang-orang melihat saya sebagai pribadi, bukan hanya karena disabilitas saya," imbuhnya.