Liputan6.com, Jakarta - Memilih dokter yang tepat untuk diri sendiri mirip halnya dengan mencari pasangan hidup. Terdengar aneh, bukan?
Mungkin sebagian dari Anda merasa aneh, namun bagi beberapa orang, memilih dokter merupakan suatu keputusan yang besar bagi mereka. Paling tidak, itulah yang dirasakan oleh Amy, seorang pasien yang harus mencari dokter baru setelah dokter lamanya tak dapat merawatnya lagi.
Baca Juga
"Saya sudah bersamanya selama hampir 10 tahun," kata Amy, bukan menggunakan nama asli.
Advertisement
"Saya sangat stress untuk mencari dokter baru yang dapat saya percayai," sambung dia.
Putus, mencari pasangan baru dan berharap menemukan yang sempurna. Ini bukan melulu perkara pasangan, namun juga dalam menemukan dokter yang tepat.
Kedua hubungan tersebut melibatkan kepercayaan bahkan ketika harus melihat bagian tubuh Anda secara pribadi.
"Saya menganggap hubungan dokter-pasien sama intimnya dengan pasangan hidup," kata Dr. Vicki Rackner, seorang advokat pasien profesional.
"Ada banyak orang baik di luar sana, tapi Anda pasti tidak ingin menikahi sebagian besar dari mereka."
Dilansir artikel CNN pada tahun 2008, Jumat (12/1/2024), berikut adalah sejumlah tips memilih dokter yang tepat:
1. Saling Mengenal
Sama halnya seperti pasangan, Anda perlu benar-benar mengenal dokter yang Anda temui.
Sama halnya seperti berkencan dengan penuh basa-basi pada pertemuan pertama, Rackner menyarankan Anda untuk menemui dokter Anda pertama kali dengan keluhan yang minor, seperti pemeriksaan tiroid atau bahkan tahi lalat.
Bahkan, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter tanpa ada keluhan sama sekali. Hal ini penting untuk sekadar berbincang agar Anda tahu apakah Anda merasa nyaman dengannya atau tidak.
Advertisement
2. Lakukan Riset di Internet
Penting bagi Anda untuk melakukan riset mendalam tentang dokter yang akan Anda temui melalui internet.
Anda bisa mengecek testimoni pasien lainnya atau mengetahui kredibilitas mereka.
3. Kenali Lingkungan Rumah Sakit atau Klinik
Ketika Anda perlu bertemu dokter itu dalam frekuensi yang cukup sering, Anda juga perlu menilai apakah lingkungannya juga mendukung.
Dalam hal ini termasuk rumah sakit dan staf di tempat tersebut, apakah mereka cukup ramah dan cukup membantu Anda selama pengobatan.
4. Minta Rekomendasi dari Teman
Cara lain yang juga bisa Anda lakukan adalah meminta rekomendasi dari teman yang memiliki pengalaman atau keluhan serupa dengan Anda.
Jika Anda perlu menemui dokter saraf, maka Anda harus meminta saran kepada mereka yang pernah menjalani pengobatan saraf sebelumnya.
5. Ikuti naluri atau suara hati
Hal terakhir ini mungkin adalah hal yang paling penting. Anda tetap harus mengikuti suara hati Anda.
Pilih dokter dan rumah sakit yang membuat Anda merasa aman dan nyaman.
"Setelah kunjungan pertama, pasien harus memiliki rasa percaya," ujar Dr. Michael Woods, seorang ahli bedah sekaligus pendiri kelompok Civility Mutual.
Advertisement