Liputan6.com, Gaza - Perang Hamas Vs Israel di Jalur Gaza telah memasuki 100 hari, menandai konflik terpanjang, paling berdarah, dan paling merusak antara dua musuh bebuyutan.
Pertempuran meletus pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan mematikan ke Israel selatan. Sejak itu, Israel tanpa henti menggempur Jalur Gaza, mengawalinya dengan serangan udara sebelum akhirnya melancarkan serangan darat hingga menimbulkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Serangan Israel ke Jalur Gaza, menurut para pemantau PBB, telah membuat sebagian besar warga Palestina di Jalur Gaza mengungsi dan nyaris mematikan operasi di hampir separuh rumah sakit di Jalur Gaza, serta menyebabkan kelaparan yang meluas.
Advertisement
Militer Israel mengaku pihaknya kini telah mengurangi operasi di Jalur Gaza Utara yang terdampak paling parah dan membatasi diri pada operasi yang ditargetkan berdasarkan intelijen. Namun, di wilayah Jalur Gaza Selatan yang diklaim Israel sebagai tempat persembunyian para pemimpin Hamas, mereka terus bergerak maju dengan kekuatan penuh. Demikian seperti dilansir AP, Minggu (14/1/2024).
Pada front lainnya di perbatasan Lebanon dan Israel, eskalasi naik turun. Hizbullah dan Israel dilaporkan terlibat pertempuran sengit hampir setiap hari sejak perang di Jalur Gaza dimulai.
Angka Kematian dan Korban Luka
Berikut ini adalah data terkait perang Hamas Vs Israel yang bersumber dari Kementerian Kesehatan Palestina, pejabat Israel, pemantau internasional serta kelompok bantuan seperti dikutip dari AP:
Angka Kematian
-
Warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza: 23.708 orang
-
Jumlah orang yang tewas di Israel: Lebih dari 1.300 orang
-
Warga Palestina yang tewas di Tepi Barat: 347 orang
Jumlah Korban Luka
-
Warga Palestina yang terluka di Jalur Gaza: 60.005 orang
-
Warga Palestina yang terluka di Tepi Barat: Lebih dari 4.000 orang
-
Total cedera Israel: 12.415 orang
-
Tentara Israel yang terluka dalam serangan darat ke Jalur Gaza: 1.085 orang
-
Tentara Israel yang terluka sejak 7 Oktober: 2.496 orang
Â
Advertisement
Persentase Kehancuran dan Situasi Kemanusiaan di Jalur Gaza
-
Bangunan di Gaza yang kemungkinan rusak/hancur: 45-56 persen
-
Rumah sakit di Jalur Gaza yang berfungsi sebagian: 15 dari 36 rumah sakit
-
Warga sipil Palestina yang menghadapi bencana kelaparan: 576.600 orang (26 persen dari populasi Jalur Gaza)
-
Persentase gedung sekolah di Jalur Gaza yang rusak: Lebih dari 69 persen
-
Masjid yang rusak: 142 unit
-
Gereja yang rusak: 3 unit
-
Ambulans yang rusak: 121 unit
-
Siswa putus sekolah: 625.000 (100 persen siswa)
Pengungsian
-
Warga Palestina yang mengungsi di Jalur Gaza: 1,8 juta (85 persen populasi Jalur Gaza)
-
Warga Israel yang mengungsi dari komunitas perbatasan utara dan selatan: 249.263 (2,6 persen dari populasi)
-
Warga Palestina di Tepi Barat yang mengungsi: 1.208 orang
Sandera hingga Amunisi
-
Jumlah sandera yang ditawan Hamas pada 7 Oktober: sekitar 250 orang
-
Sandera yang telah dibebaskan: 121 orang
-
Sandera yang tersisa di Jalur Gaza: 136 orang
-
Sandera yang tewas atau meninggal dalam penawanan Hamas: 33 orang
-
Tahanan Palestina yang dibebaskan saat jeda pertempuran selama seminggu: 240 orang
Amunisi
-
Jumlah roket yang diluncurkan ke Israel: 14.000 roket
-
Hingga pertengahan Desember 2023, jumlah bom yang dijatuhkan Israel ke Jalur Gaza: 29.000 bom
Advertisement