Sukses

Musuh China Terpilih Jadi Presiden Taiwan, Ini Reaksi Joe Biden

Presiden baru Taiwan, William Lai, dikenal sebagai sosok pendukung kemerdekaan Taiwan.

Liputan6.com, Washington, DC - Sosok pro-kemerdekaan Taiwan, William Lai, terkenal sebagai sosok yang mendukung kemerdekaan Taiwan. Meski demikian Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan bahwa ia terus mendukung kebijakan One China. 

One China (Satu China) merupakan prinsip bahwa pemerintah Republik Rakyat China adalah pemerintah yang sah bagi China daratan maupun Taiwan

Ketika ditanya wartawan mengenai reaksinya soal pemilu Taiwan, Biden berkata tidak dukung Taiwan yang merdeka.

"Kami tidak mendukung kemerdekaan (Taiwan)," ujar Presiden AS Joe Biden pada pernyataan yang dirilis situs The White House pada Sabtu (13/1).

Beberapa hari sebelum pemilu Taiwan, seorang pejabat senior Dewan Keamanan Nasional AS memuji Taiwan sebagai "model demokrasi" di kawasan dan global. AS juga menolak adanya intervensi dan AS tidak memihak.

"Kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Kami mendukung dialog lintas Selat agar diselesaikan dengan cara damai, bebas dari koersi, dengan skap yang diterima oleh rakyat di kedua sisi Selat," ujar pejabat Dewan Keamanan Nasional itu dalam pernyataan situs The White House.

Pejabat itu melanjutkan bahwa yang penting adalah dialog pihak Taiwan dan RRC bisa damai. 

"Kami tidak mengambil posisi pada resolusi puncak dari perbedaan-perbedaaan lintas Selat, asalkan mereka diselesaikan secara damai," ujar pejabat itu.

2 dari 4 halaman

Indonesia Tegaskan Konsisten Hormati Kebijakan Satu China

William Lai dari Partai Progresif Demokratik (DPP), menang dalam Pilpres Taiwan yang digelar pada Sabtu (13/1/2024). Dia mengalahkan dua capres lainnya, yakni Hou Yu-ih yang diusung Partai Kuomintang (KMT) dan Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan (TPP).

Hasil Komisi Pemilu Pusat Taiwan menyebutkan, William Lai memperoleh 40,1 persen suara. Selain pilpres, pada hari yang sama, Taiwan juga menggelar pemilu legislatif (pileg), di mana DPP mengamankan 51 kursi dari 113 kursi yang diperebutkan.

Adapun KMT mendapatkan 52 kursi, TPP meraih delapan kursi, dan dua kursi lainnya diamankan oleh kandidat independen.

Sejumlah negara telah memberikan selamat, baik secara langsung atas kemenangan William Lai maupun atas kelancaran pesta demokrasi Taiwan.

Bagaimana dengan Indonesia?

"Indonesia mengamati secara saksama perkembangan di Taiwan. Indonesia terus konsisten menghormati 'Kebijakan Satu China (One China Policy)'," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) Lalu Muhammad Iqbal dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (14/1).

"Kebijakan Satu China" berarti mengakui Beijing sebagai pemerintah resmi China daratan, Hong Kong, Makau, dan Taiwan.

3 dari 4 halaman

Begini Reaksi China hingga Inggris

China menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian mereka.

"Taiwan adalah Taiwan-nya China," kata juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing, Chen Binhua, dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita China Xinhua.

Dia menekankan DPP tidak dapat mewakili opini publik arus utama di pulau itu dan pemungutan suara tidak akan menghalangi tren reunifikasi China yang tidak terelakkan.

Taiwan telah memiliki pemerintahan sendiri sejak tahun 1940-an, sementara China menyebut pulau itu adalah provinsinya yang membangkang dan bersumpah akan mengendalikannya kembali sekalipun dengan kekuatan.

"Pemungutan suara tersebut tidak akan mengubah lanskap dasar dan tren perkembangan hubungan Lintas Selat," tutur Chen Binhua. "Sikap Beijing dalam mewujudkan reunifikasi nasional tetap konsisten dan tekad kami sangat kuat."

"China dengan tegas menentang aktivitas separatis yang bertujuan untuk 'kemerdekaan Taiwan' serta campur tangan asing," tambahnya.

Jepang turut mengucapkan selamat atas kelancaran pelaksanaan pemilu demokratis dan juga William Lai atas kemenangannya.

"Kami berharap masalah seputar Taiwan akan diselesaikan secara damai melalui dialog, sehingga berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan," sebut pernyataan resmi Jepang, seraya menambahkan bahwa Taiwan adalah mitra yang sangat penting yang ingin diperdalam kerja samanya oleh Tokyo.

 

4 dari 4 halaman

Upaya Damai

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengucapkan selamat kepada William dan mengatakan dia berharap Taiwan dan China akan memperbarui upaya untuk menyelesaikan perbedaan mereka secara damai.

"Pemilu hari ini adalah bukti demokrasi Taiwan yang dinamis," ujar Cameron.

"Saya berharap kedua belah pihak di Selat Taiwan akan memperbarui upaya untuk menyelesaikan perbedaan secara damai melalui dialog yang konstruktif, tanpa ancaman atau penggunaan kekuatan atau paksaan."

Kementerian Luar Negeri Kanada mengucapkan selamat kepada rakyat Taiwan, namun tidak menyebut nama William.

"Dipandu oleh pilar demokrasi, hak asasi manusia dan perdamaian, Kanada berharap dapat memajukan hubungan antar masyarakat, ilmu pengetahuan, perdagangan dan investasi," kata Kementerian Luar Negeri Kanada lewat platform media sosial X alias Twitter.