Sukses

Peneliti Temukan Burung Langka di Kolombia, Setengah Betina Setengah Lagi Jantan

Seekor burung jenis green honeycreeper ditemukan dan terlihat di cagar alam, Kolombia dengan bulu berwarna hijau (betina) di satu sisi dan biru (jantan) di sisi lain.

Liputan6.com, Bogota - Seekor burung jenis green honeycreeper ditemukan dan terlihat di cagar alam, Kolombia dengan bulu berwarna hijau (betina) di satu sisi dan biru (jantan) di sisi lain.

Meskipun terdengar seperti lelucon atau sesuatu yang mungkin ditimbulkan oleh AI, kondisi ini dikenal sebagai gynandromorphy bilateral.

Ini merupakan kasus gynandromorphy bilateral kedua yang terdokumentasi pada spesies ini, dikutip dari laman discoverwildlife, Senin (15/1/2024).

Gynandromorphism bilateral diyakini terjadi ketika sel telur burung betina mengembangkan dua inti, dan kemudian dibuahi oleh dua sperma berbeda, yang dikenal sebagai pembuahan ganda.

Keturunan yang dihasilkan memiliki sel betina di satu sisi tubuhnya dan sel jantan di sisi lain. Selain bulunya yang terbelah, burung ini juga memiliki ovarium di sisi betina dan testis di sisi jantan, dan secara teoritis dapat kawin dengan keduanya.

Gynandromorphy bilateral jauh lebih mudah ditemukan pada spesies dimorfik seksual -- yaitu spesies jantan dan betina yang terlihat berbeda.

Fenomena ini pertama kali terlihat pada Oktober 2021, dan penampakannya berlanjut hingga Juni 2023. Burung tersebut terlihat di tempat pemberian makan yang didirikan di Reserva Natural Demostrativa Don Miguel di Kolombia.

 

2 dari 2 halaman

Ahli Burung Amatir John Murillo Jadi Saksi Mata

Ahli burung amatir John Murillo melihat burung itu dan menunjukkannya kepada para pengamat yang berkunjung, termasuk Hamish Spencer dari Departemen Zoologi di Universitas Otago, Selandia Baru.

“Bahagia rasanya melihat burung ini,” kata Spencer, salah satu penulis makalah yang diterbitkan di Journal of Field Ornithology pada Desember 2023.

“Kebanyakan pecinta burung cenderung tidak pernah melihat fenomena gynandromorph sepanjang hidup mereka, jadi saya merasa sangat beruntung bisa melihat penemuan John.”