Liputan6.com, New York City - Cuaca buruk menyelimuti seluruh Amerika Serikat pada hari Sabtu (13/1), menimbulkan kecelakaan lalu lintas, penangguhan penerbangan dan pemadaman listrik.
Menurut Badan Layanan Cuaca Nasional AS, badai telah membawa cuaca buruk, seperti salju lebat dan angin kencang, di bagian tengah dan barat AS, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (16/1/2024).
Negara bagian Iowa telah mengalami badai salju sejak 8 Januari, dan kota Davenport mencatat curah salju paling banyak yaitu (setinggi) 38,1 sentimeter. Suhu udara di ibu kota Des Moines diperkirakan akan turun lagi, dan diproyeksikan akan mencapai minus 28 derajat Celcius pada hari Senin (15/1), disertai dengan lebih banyak hujan salju.
Advertisement
Salju dalam jumlah yang signifikan juga diperkirakan akan turun di sebagian negara bagian Oregon, Idaho, dan Utah; sementara wilayah selatan dan timur laut Amerika diperkirakan akan menerima campuran hujan, salju, dan hujan beku.
Negara bagian ini telah mengalami banyak kecelakaan akibat salju tebal. Pemerintah Iowa melaporkan telah menerima 535 panggilan darurat dari para pengemudi, dan mencatat total 86 kecelakaan. Sedikitnya 15 orang luka-luka dalam kecelakaan pada Sabtu sore.
Cuaca buruk juga mengakibatkan sejumlah besar pembatalan dan penundaan penerbangan.
Menurut data di situs web pelacakan penerbangan, sedikitnya 1.900 penerbangan dibatalkan dan ribuan penerbangan yang tertunda pada hari Sabtu.
Â
Pembatalan Jadwal Penerbangan
Bandara Internasional Buffalo Niagara di negara bagian New York mengalami pembatalan 56 persen penerbangan akibat salju tebal.
Badai musim dingin juga menyebabkan pemadaman listrik di seluruh negeri. Menurut data dari situs web pelacakan listrik AS, sekitar 440.000 rumah tangga di beberapa negara bagian seperti Oregon, Michigan, Wisconsin mengalami pemadaman listrik pada Sabtu malam.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan keadaan darurat di negara bagian Connecticut pada hari Sabtu, dan memerintahkan bantuan federal untuk menanggapi dampak yang ditimbulkan oleh badai besar, banjir, dan potensi risiko jebolnya bendungan.
Advertisement