Sukses

25 Januari 1999: Gempa Dahsyat di Kolombia Sebabkan 300 Orang Tewas

Sedikitnya 300 orang tewas dan 1.000 lainnya luka-luka akibat gempa bumi di Kolombia, Amerika Selatan tepat hari ini 25 tahun silam.

Liputan6.com, Bogota - Sedikitnya 300 orang tewas dan 1.000 lainnya luka-luka akibat gempa bumi di Kolombia, Amerika Selatan tepat hari ini 25 tahun silam.

Ini adalah gempa terkuat yang melanda Kolombia selama 16 tahun terakhir. Gempa susulan dirasakan hingga ibu kota Bogota, dikutip dari BBC, Kamis (25/1/2024).

Gempa tersebut mengguncang jantung kawasan penghasil kopi di negara tersebut. Di Bogota gempa merobohkan blok menara, hotel, dan gereja bersejarah.

Puluhan orang terjebak di reruntuhan, atau terjebak dalam tanah longsor akibat gempa. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Ibu kota regional Armenia dan Pereira adalah yang paling parah terkena dampaknya. Di Armenia, sekitar 17 km selatan pusat gempa, bahkan rumah satu lantai pun hancur akibat gempa.

Telepon dan saluran listrik juga terputus. Pihak berwenang Kolombia telah memberlakukan jam malam dari fajar hingga senja agar tim penyelamat dapat bekerja tanpa hambatan.

Presiden Kolombia, Andres Pastrana, menunda perjalanannya untuk menghadiri pertemuan Bank Dunia di Jerman dan terbang ke Pereira untuk melihat sendiri kehancuran yang terjadi.

Insinyur geo-seismik Zygmunt Lubkowski mengatakan: "Jika kita memastikan bangunan dan jembatan dibangun dengan benar, kita dapat mencegah hilangnya nyawa seperti yang terjadi di Kolombia."

Sebagian besar bangunan yang runtuh, termasuk banyak gereja, dibangun sebelum tahun 1984 ketika standar bangunan baru yang lebih ketat diberlakukan.