Sukses

Pesawat di Selandia Baru Terlambat Terbang 20 Menit Gara-gara Penguin

Jadwal penerbangan menjadi terlambat 20 menit akibat kehadiran penguin kecil di landasan pacu.

Liputan6.com, Jakarta - Keterlambatan pesawat selalu terasa menyebalkan bagi setiap penumpang. Namun berbeda halnya dengan penumpang pesawat di Selandia Baru yang harus mengalami keterlambatan terbang karena ada seekor penguin yang berdiri dan menghalangi rute lepas landas pesawat.

Alih-alih merasa kesal, para penumpang pesawat tersebut justru dengan senang hati menunggu staf bandara mengangkut penguin itu dengan handuk.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Wellington Airport (@wellingtonairport)

Dikenal oleh masyarakat lokal dengan sebutan korora atau penguin biru, seekor penguin kecil membuat penerbangan di Bandara Wellington pada 12 Januari 2024 terhambat.

Penguin yang kurang dikenal atas kemampuan terbangnya itu terlihat berdiri di depan pesawat Chatham 521 ketika hendak lepas landas sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Akibatnya, jadwal penerbangan menjadi terlambat sekitar 20 menit.

Petugas Margasatwa Bandara Jack Howarth mengatakan penguin kecil ini merupakan pemandangan yang sangat tidak biasa muncul di siang hari dan di darat. Dia menduga hewan tersebut mungkin terganggu oleh suhu permukaan yang tinggi.

"Sensor landasan pacu kami membaca 50 derajat, jadi tidak mengherankan jika mereka tidak terlalu senang," kata Howarth, seperti dilansir NZ Herald, Kamis (25/1/2024). 

Penguin itu kemudian dibawa ke rumah sakit hewan di Kebun Binatang Wellington untuk menjalani perawatan usai terpapar suhu tinggi.

"Kami tidak yakin sudah berapa lama mereka terkena sinar matahari tanpa perlindungan, jadi saya pikir yang terbaik adalah membawanya ke The Nest di Kebun Binatang Wellington karena mereka telah membantu kami memulihkan satwa liar lainnya di masa lalu. Mereka dengan senang hati membawanya untuk menenangkan diri dan memantau kondisinya lebih lanjut."

2 dari 4 halaman

Hal Langka di Bandara

Dinamakan 'Manu' oleh staf bandara, burung ini adalah burung pertama yang dilihat staf di bandara.

Diperkirakan hewan itu mengakses landasan pacu melalui lubang di pagar, yang menurut Howarth akan segera diperbaiki.

"Sensor kami mendeteksi banyak hal, tapi bukan penguin. Mereka sangat langka, dan dalam kasus ini, pilotlah yang melihat penyusup tersebut."

3 dari 4 halaman

Kondisinya Baik

Manu dilaporkan saat ini dalam kondisi baik-baik saja, makan dengan normal bahkan nampak bersantai di salah satu sarang di kebun binatang.

Juru bicara Kebun Binatang Wellington mengatakan penguin tersebut baru saja menetas dan "berusia sekitar 6 minggu ketika ditemukan, dan baru saja berkembang biak", diperkirakan berasal dari Teluk Lyall.

"Meskipun kurus, lapar, dan berat badannya di bawah normal, anak (penguin) tersebut dalam keadaan sehat," katanya.

4 dari 4 halaman

Populasi Penguin Biru

Program pemulihan Kebun Binatang The Nest Te Kōhanga memiliki koloni kecil penguin biru, atau kororā.

Meskipun beberapa kawanan penguin penyelamat tidak dapat dilepaskan karena cedera yang mereka alami, Manu diharapkan dapat kembali ke pelabuhan dalam beberapa minggu ke depan.

Populasi penguin biru dianggap "berisiko" dan "menurun" oleh Departemen Konservasi, dan banyak yang pindah ke pulau-pulau lepas pantai untuk menghindari gangguan dan predator.

Video Terkini