Liputan6.com, Bangkok - Seorang pria asal Inggris tewas saat melakukan base jumping di Thailand, ungkap polisi setempat.
Parasut milik pria berusia 33 tahun itu dilaporkan gagal terbuka setelah dia melompat dari sebuah gedung di resor pantai timur Pattaya, menurut pihak berwenang setempat.
Baca Juga
Halaman media sosial korban menunjukkan bahwa dia adalah penerjun payung berpengalaman.
Advertisement
Dilansir BBC, Selasa (30/1/2024), petugas mengatakan mereka dipanggil ke blok apartemen 29 lantai pada Sabtu (27/1) malam setelah saksi mata melaporkan melihat seseorang menabrak pohon dan jatuh ke tanah.
Polisi juga mengatakan mereka menemukan parasut biru yang belum dibuka pada pria tersebut.
Staf di gedung tersebut mengatakan pria itu sampai ke lantai paling atas bersama teman-temannya yang merekam dia melakukan base jumping.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan, "Kami mendukung keluarga seorang pria Inggris yang meninggal di Thailand."
Olahraga ekstrem yang melibatkan terjun payung dari tempat tinggi ini semakin populer di kalangan orang asing yang tinggal di Asia Tenggara. Bahkan, ada pula yang memperoleh penghasilan dari jumlah pengikut media sosial yang menonton videonya.
Namun, berparasut hanya beberapa detik sebelum menyentuh tanah ini juga merupakan aktivitas yang sangat berbahaya, hanya dengan sedikit kemungkinan kesalahan. Tingkat kematian aktivitas ini jauh lebih tinggi dibandingkan skydiving (terjun payung).
Pada Maret 2022, seorang pria Inggris meninggal setelah melakukan base jumping di Prancis.
Pemanjat Gedung Tewas di Hong Kong
Sebelumnya, aksi ekstrem berujung maut juga dilakukan oleh seorang pemanjat gedung di Hong Kong.
Selebgram pemanjat gedung asal Prancis Remi Lucidi (30), tewas usai terjatuh dari lantai 68 apartemen di Hong Kong.
Lucidi yang populer di media sosial sebagai Remi Enigma terakhir kali terlihat dalam kondisi hidup saat mengetuk jendela apartemen di lantai 68 Tregunter Tower, yang memiliki tinggi sekitar 219 meter, pada Kamis (27/7/2023), sekitar pukul 19.30 waktu setempat.
Selengkapnya di sini...
Advertisement
Tewas Akibat Kecelakaan Lompat Ekstrem
Kisah lain mengenai aksi olahraga ekstrem, seorang ibu tiga anak meninggal secara tragis setelah melakukan olahraga ekstrem “rope free-flying” dan melompat dari ketiggian 82 kaki (25 meter).
Yevgenia Leontyeva (33) dengan tenang melangkahi tepi atap sebuah hotel di Karaganda, Kazakhstan, tetapi tali pendukungnya belum terkunci.
Sederet Atlet Olahraga Ekstrem yang Tewas
Sementara itu, berikut adalah sejumlah atlet profesional yang tewas saat melakukan aktivitas olahraga ekstrem:
Erik Roner, Atlet Skydiving (2015)
Atlet skydiving asal Jerman itu menuai popularitas setelah tampil berkali-kali dalam program olahraga ekstrem MTV, Nitro Circus.
Namun sayang, ia harus menghembuskan napas terakhir pada usia 39 tahun.
Pada 2015, Roner bersama dua atlet skydiving lainnya tampil dalam seremoni pembukaan turnamen golf selebriti di California, Amerika Serikat.
Advertisement