Liputan6.com, Istanbul - Satu orang tewas dalam serangan bersenjata di sebuah gereja Italia di Istanbul, kota terbesar di Turki, pada Minggu (28/1), kata Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya.
Dia mengatakan di platform media sosial X bahwa dua orang bertopeng mengatur serangan di Gereja Santa Maria di Distrik Sariyer di sisi Eropa kota tersebut sekitar pukul 11.40 waktu setempat (15.40 WIB).
Baca Juga
"Investigasi skala besar terkait insiden tersebut dan berbagai upaya untuk menangkap para pelaku penyerangan telah dimulai," kata Yerlikaya, seraya menambahkan bahwa Turki mengutuk keras serangan "keji" tersebut.
Advertisement
Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc mengatakan bahwa seorang deputi kepala jaksa penuntut umum dan dua jaksa penuntut umum telah ditugaskan untuk menyelidiki insiden tersebut, dikutip dari laman Antara News, Selasa (30/1/2024).
"Investigasi sedang dilakukan dengan cara yang beragam dan teliti," kata Tunc di X.
Omer Celik, Deputi Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa, mengutuk keras serangan bersenjata tersebut.
"Mereka yang menyasar perdamaian dan keamanan warga negara kita tidak akan pernah mencapai ambisinya," kata Celik di X.
Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu juga mengumumkan di X bahwa "kami tidak akan pernah membiarkan mereka yang mencoba mengganggu persatuan dan perdamaian kami dengan menyerang tempat-tempat ibadah di kota kami."
Serangan di Gereja Nigeria Saat Kebaktian Tewaskan 2 Orang
Sebuah gereja di wilayah utara Nigeria tengah yang sedang menggelar kebaktian diserang kawanan bersenjata.
"Serangan tersebut menewaskan seorang perempuan dan putrinya yang masih kecil," kata seorang pejabat pemerintah pada Senin 17 Oktober 2022.
Sementara itu, mengutip VOA Indonesia, Selasa (18/10/2022), upaya perburuan terhadap para tersangka kini ditingkatkan.
Para penyerang yang mengendarai sepeda motor tiba di Gereja Celestial pada Minggu 16 Oktober dan menembak mati kedua korban, menurut Jerry Omodara, pejabat tinggi keamanan negara bagian Kogi.
Gereja tersebut terletak di daerah Lokoja di negara bagian Kogi, berjarak sekitar 105 kilometer dari ibu kota Nigeria, Abuja.
Kekerasan pada hari Minggu itu memperbaharui kekhawatiran tentang keamanan di rumah-rumah ibadah di Nigeria, di mana telah terjadi setidaknya tujuh serangan yang menarget gereja atau masjid sepanjang tahun ini.
Sebelumnya pada bulan Juni, pembantaian di negara bagian Ondo menyebabkan 40 jemaah tewas.
Pihak berwenang menduga penyerang dalam serangan terbaru di Kogi secara khusus menarget gereja dan anggotanya.
"Sepertinya serangan itu diorganisir untuk melawan gereja tertentu, karena altar mereka dibakar dengan bensin yang mereka bawa," kata Omodara.
Advertisement
Puluhan Orang Tewas dalam Insiden Serangan Gereja Katolik di Nigeria
Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan dan meledakkan bahan peledak yang menewaskan puluhan orang dalam serangan terhadap sebuah gereja Katolik di barat daya Nigeria.
Serangan dimulai ketika para jemaah berkumpul di Gereja Katolik St Fransiskus di negara bagian Ondo pada hari Minggu. Di antara yang tewas ada banyak anak-anak. Demikian seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (6/6/2022).
Adelegbe Timileyin, yang mewakili kota Owo tempat serangan itu terjadi, mengatakan sedikitnya 50 orang tewas.
“Hati kami berat,” kata Gubernur Ondo Rotimi Akeredolu.
“Perdamaian dan ketenangan kami telah diserang oleh musuh-musuh rakyat.”
Seorang dokter di sebuah rumah sakit di Owo mengatakan tidak kurang dari 50 mayat telah dipindahkan ke Pusat Medis Federal Owo dan Rumah Sakit Katolik St Louis.
Pihak berwenang tidak segera merilis jumlah korban tewas resmi. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Minggu itu.
Video-video yang muncul dari lokasi serangan menunjukkan para jemaah gereja terbaring di genangan darah sementara orang-orang di sekitar mereka meratap.
Owo adalah 345km (215 mil) timur kota terbesar Nigeria Lagos.