Liputan6.com, Santiago - Sedikitnya 99 orang tewas di Chile saat kebakaran hutan berkobar di seluruh negeri. Pihak berwenang memperingatkan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.
Keadaan darurat telah diumumkan ketika kota-kota pesisir seperti Vina del Mar dan Valparaiso diselimuti asap dan orang-orang yang tinggal di wilayah tengah terpaksa meninggalkan rumah mereka. Demikian dilansir CNN, Senin (5/2/2024).
Baca Juga
Direktur Layanan Pencegahan dan Tanggap Bencana Nasional Alvaro Hormazabal mengatakan terdapat 161 kebakaran aktif di seluruh negeri. Petugas pemadam kebakaran, kata dia, telah mengendalikan 102 kebakaran dan saat ini sedang memadamkan api di 40 titik, sementara 19 lainnya sedang dalam pengawasan.
Advertisement
Presiden Chile Gabriel Boric dalam konferensi pers pada Minggu (4/2) yang diadakan setelah mengunjungi daerah yang terdampak mengatakan, jumlah korban tewas akan meningkat secara signifikan. Selain itu, dia menyatakan hari Senin dan Selasa (6/2) sebagai hari berkabung nasional bagi para korban kebakaran hutan.
Sejauh ini, 32 jasad telah diidentifikasi oleh Legal Medical Service (SML).
Sementara itu, Gubernur Valparaiso Rodrigo Mundaca mengatakan pada Minggu pihak berwenang memberlakukan jam malam di Kota Vina del Mar, Quilpue, Villa Alemana, dan Limache agar pihak berwenang dapat fokus memadamkan api.
Wali Kota Quilpue Valeria Melipillan menuturkan kepada CNN kebakaran kali ini mungkin yang terbesar di wilayah tersebut dan hampir 1.400 rumah di kotanya rusak. Pihak berwenang di Melipillan menambahkan bahwa meskipun upaya evakuasi berjalan efisien, beberapa orang di daerah yang terdampak tidak ingin meninggalkan rumah mereka.
Gelombang Panas
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Sabtu (3/2), Boric mengatakan bahwa kementerian pertahanan akan mengerahkan lebih banyak unit militer ke daerah yang terdampak.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Chile Mario Marcel mengungkapkan bahwa perkiraan awal kerusakan di wilayah Valaparaiso akan mencapai ratusan juta dolar.
Kebakaran hutan ini terjadi ketika negara tersebut dilanda gelombang panas musim panas, di mana Santiago mengalami suhu panas dan kering selama beberapa hari berturut-turut yang mencapai di atas 33 derajat Celcius.
Advertisement
Satu Orang Ditahan
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim dan fenomena cuaca El Nino menjadi penyebab meningkatnya suhu Bumi, sehingga kejadian seperti gelombang panas dan kebakaran menjadi lebih mungkin terjadi.
CNN melaporkan, setidaknya satu orang telah ditahan sejauh ini sehubungan dengan kebakaran hutan.
Menurut polisi, pria tersebut sedang berada di rumahnya di Kota Talca di Chile tengah untuk melakukan pekerjaan pengelasan ketika api secara tidak sengaja menyebar ke padang rumput di dekatnya.
Kru darurat dilaporkan memprioritaskan penanganan kebakaran di kota pelabuhan Valparaiso mengingat kedekatannya dengan daerah perkotaan. Menurut wali kota setempat, sekitar 372 penduduk dilaporkan hilang.