Sukses

Rusia dan Ekuador Tegang Gara-gara Transfer Peralatan Militer ke AS, Impor Pisang Terdampak

Ekuador adalah eksportir pisang terkemuka di dunia, dengan nilai penjualan sekitar USD 3,5 miliar pada tahun 2022. Sekitar seperlima dari penjualan tahunannya ditujukan ke Rusia.

Liputan6.com, Quito - Keretakan diplomatik antara Ekuador dan Rusia disebut semakin meningkat pada akhir pekan setelah Moskos memutuskan melarang impor pisang dari Ekuador.

Kedua negara baru-baru ini berselisih setelah Ekuador memutuskan mentransfer beberapa peralatan militer lama Rusia ke Amerika Serikat (AS), dengan imbalan peralatan militer baru senilai USD 200 juta. Demikian seperti dilansir AP, Senin (5/2/2024).

Pada Sabtu (3/2), badan federal Rusia untuk pengawasan hewan dan fitosanitasi mengumumkan larangan impor dari lima perusahaan pisang di Ekuador, dengan alasan bahwa penyakit telah ditemukan pada pengiriman buah mereka sebelumnya.

Ekuador adalah eksportir pisang terkemuka di dunia, dengan nilai penjualan sekitar USD 3,5 miliar pada tahun 2022. Sekitar seperlima dari penjualan tahunannya ditujukan ke Rusia.

2 dari 3 halaman

Melanggar Kontrak

Keputusan Rusia untuk melarang impor pisang terjadi setelah Presiden Daniel Noboa mengumumkan pada Januari bahwa Ekuador akan mentransfer beberapa ton peralatan militer tua buatan Rusia ke AS.

Noboa mengatakan peralatan tersebut tidak lagi dapat digunakan dan menggambarkannya sebagai "besi bekas" yang akan diganti dengan peralatan baru yang diperlukan untuk melawan geng narkoba yang telah meneror negara tersebut.

Kementerian Luar Negeri Rusia memprotes keputusan Noboa, dengan mengatakan bahwa hal itu melanggar kontrak yang menetapkan bahwa Ekuador tidak boleh menjual peralatan tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan Rusia.

3 dari 3 halaman

Rusia Pasar Penting Pisang Ekuador

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Ekuador Carlos Estarellas mengatakan bahwa keputusan Rusia untuk melarang impor pisang bisa jadi merupakan pembalasan atas keputusan mengirim peralatan militer lama ke AS.

"Kita berharap kebuntuan ini bisa diselesaikan melalui perundingan diplomatik," tutur Estarellas.

Sementara itu, Richard Salazar, direktur ACORBANEC, salah satu asosiasi eksportir pisang utama di Ekuador, mengaku terkejut dengan keputusan drastis Rusia, meskipun dia menambahkan bahwa setidaknya 15 perusahaan terus mengekspor pisang ke Rusia.

"Ini adalah pasar yang sangat penting bagi kami," kata dia. "Dan pasar yang sulit digantikan."

Salazar menuturkan asosiasinya belum diberitahu secara resmi mengenai larangan tersebut, namun sedang mengupayakan pertemuan dengan pihak berwenang di Rusia untuk mengatasinya dan mencoba membatalkan larangan tersebut.​