Liputan6.com, Jakarta - 10 petugas polisi tewas dan 6 luka-luka dalam serangan teror saat larut malam di kantor polisi Chodwan Pakistan, pada Senin (5/2).
Sekitar pukul tiga pagi waktu setempat, kelompok teror menyerang kantor polisi, dimana penembak jitu dari kelompok ini ikut masuk gedung polisi.
Baca Juga
Setelah memasuki gedung, para teroris menggunakan granat tangan yang menyebabkan lebih banyak korban di pihak polisi, kata petugas kepolisian Pakistan, dikutip dari laman India Today, Senin (5/2/2024).
Advertisement
Belum jelas juga siapa dalang di balik serangan teror di kantor polisi tersebut. Serangan itu juga terjadi tiga hari sebelum negara itu mengadakan pemilu nasional pada 8 Februari 2024.
Insiden serangan teror meningkat di wilayah Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, seorang kandidat majelis nasional, Rehan Zeb Khan ditembak mati pada 31 Januari 2024, bersama empat ajudannya di distrik suku di sepanjang perbatasan Afghanistan.
Kandidat tersebut mengaku sebagai pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan.
Pada tanggal 30 Januari 2024, ledakan bom di Balochistan juga menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk 2 warga sipil dan 4 petugas penegak hukum.
Tanggung jawab atas serangan itu diklaim oleh Tentara Pembebasan Baloch (BLA), salah satu dari beberapa kelompok separatis yang beroperasi di Balochistan.
Kandidat Pemilu Pakistan Ditembak Mati di Pasar
Seorang kandidat pemilu Pakistan ditembak mati saat berkampanye pada Rabu 31 Januari 2023, ketika kekerasan meningkat seminggu sebelum pemilu dibuka.
Menurut polisi setempat, seperti dikutipdari laporan CNN, Kamis (1/2/2024), kandidat independen Rehan Zeb Khan, yang berafiliasi dengan partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpin mantan Perdana Menteri Imran Khan, ditembak dalam "pembunuhan yang ditargetkan" ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke mobilnya di sebuah pasar di Bajaur, Pprovinsi Khyber Pakhtunkhwa, Tiga orang lainnya dilaporkan terluka.
Kelompok Islamic State Khorasan (Negara Islam Khorasan) atau ISIS-K, kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Ini adalah pembunuhan kedua terhadap seorang kandidat dalam beberapa pekan terakhir setelah Malik Kaleem Ullah, seorang kandidat independen untuk Majelis Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, ditembak mati pada 10 Januari saat pergi dari rumah ke rumah, menurut Reuters.
Â
Advertisement
Penembakan Jelang Pemilu
Penembakan pada hari Rabu (31/1) ini adalah yang terbaru dari serangkaian serangan di negara Asia Selatan yang menargetkan kandidat politik dan partai menjelang pemilihan umum pada 8 Februari.
Selain itu, juga pada hari Rabu (31/1), kediaman dan kantor beberapa kandidat dari Partai Rakyat Pakistan dan kantor pemilihan Liga Muslim Pakistan diserang di Provinsi Balochistan, melukai sedikitnya 15 orang, menurut pelaksana Menteri Dalam Negeri dan Urusan Suku Balochistan Zubair Jamali.
Setidaknya satu serangan diklaim dilakukan oleh Baloch Liberation Army (Tentara Pembebasan Baloch), sebuah kelompok militan separatis.