Liputan6.com, Paris - Pemerintah Prancis memanggil duta besar Rusia untuk melakukan pembicaraan pada Senin (5/2/2024) mengenai tewasnya dua warga negara Prancis yang bekerja untuk organisasi non-pemerintah di Ukraina.Â
Para pekerja kemanusiaan tersebut tewas dalam serangan Rusia pada Kamis (1/2) di dekat garis depan pertempuran di Ukraina, di utara Sungai Dnipro, Kota Beryslav, Kherson. Tiga warga negara Prancis lainnya terluka. Demikian seperti dilansir AP, Selasa (6/2).
Baca Juga
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang diperkirakan akan mengunjungi Kyiv dalam beberapa minggu ke depan, mengecam serangan itu pengecut dan keterlaluan.
Advertisement
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pernyataannya pada Senin mengatakan, "Jatuhnya korban jiwa selalu merupakan sebuah tragedi."
Namun, Zakharova menambahkan, "Detail spesifik dari insiden ini … tidak kami ketahui."
Zakharova juga menyalahkan Prancis karena memicu konflik di Ukraina dengan memasok senjata ke Kyiv dan melatih tentaranya.
Prancis Janjikan Dukungan Berkelanjutan bagi Ukraina
Di lain sisi, Perdana Menteri Perancis Gabriel Attal menjanjikan dukungan berkelanjutan bagi militer Ukraina dalam upaya memukul mundur pasukan Rusia, dengan mengatakan, "Kita berbicara tentang hak sederhana (bagi warga Ukraina) untuk membela diri."
Attal berbicara di Berlin, Jerman, dalam pertemuannya dengan Kanselir Olaf Scholz. Pekan lalu, Scholz menyerukan negara-negara Eropa lainnya meningkatkan pengiriman senjata untuk Ukraina dengan menyatakan, "Hal ini tidak bisa hanya bergantung pada Jerman saja."
Scholz mengungkapkan pula, "Presiden Rusia Vladimir Putin berharap suatu saat kita tidak ingin melanjutkan hal ini (mengirimkan senjata ke Ukraina). Dan pesan yang ditujukan kepadanya dari AS dan Eropa sangat jelas ... kami akan mendukung Ukraina."
Macron bulan lalu telah mengumumkan rencananya untuk mengirimkan lebih banyak rudal jelajah jarak jauh serta bom ke Ukraina. Bantuan militer Prancis disebut tertinggal dibandingkan bantuan beberapa sekutu lainnya.
Advertisement
Disinformasi
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan para pejabat akan menggunakan pemanggilan Duta Besar Rusia Alexei Meshkov untuk mengecam kebangkitan disinformasi yang menargetkan Prancis.
Pemerintah Prancis menuduh Rusia melakukan kampanye manipulasi online yang sudah berlangsung lama, termasuk meniru situs media terkemuka Prancis dan Kementerian Luar Negeri Prancis, yang bertujuan untuk menyebarkan kebingungan dan informasi palsu tentang perang Ukraina.