Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku prihatin dengan kondisi kesehatan Raja Charles III usai didiagnosis mengidap kanker. Ia pun berharap bisa segera berbicara dengannya.
"Saya prihatin tentang dia," katanya, seperti dilansir BBC, Selasa (6/2/2024).
Baca Juga
"Tetapi saya akan berbicara dengannya, semoga Tuhan berkehendak," lanjutnya.
Advertisement
Dalam postingannya di X pada Senin (5/2) Biden mengatakan, "Menjalani pengobatan dan bertahan hidup dengan kanker membutuhkan harapan dan keberanian mutlak. Jill dan saya bersama dengan masyarakat Inggris untuk berdoa agar Yang Mulia segera pulih sepenuhnya."
Navigating a cancer diagnosis, treatment, and survivorship takes hope and absolute courage.Jill and I join the people of the United Kingdom in praying that His Majesty experiences a swift and full recovery.
— President Biden (@POTUS) February 5, 2024
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pengumuman terkait kesehatan Raja Charles III adalah "berita yang sangat menyedihkan".
"Pikiran kami tertuju pada Raja Charles dan keluarganya," kata juru bicara Vedant Patel kepada wartawan pada konferensi pers rutin.
Istana Buckingham sebelumnya mengumumkan bahwa raja sedang dirawat karena kanker. Sementara jenis kankernya belum terungkap, namun menurut pernyataan Istana, raja memulai perawatan rutin sebagai pasien rawat jalan pada Senin (5/2).
"Dia tetap bersikap positif terhadap perawatan yang diterimanya dan berharap dapat kembali menjalankan tugas publik secepatnya," lanjut pernyataan Kerajaan Inggris itu.
Ungkapan Prihatin dari Donald Trump hingga Justin Trudeau
Selain Biden, mantan presiden AS Donald Trump juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap raja, mengatakan bahwa ia adalah "pria luar biasa" yang dikenalnya secara baik selama masa pemerintahannya.
"Kami semua berdoa agar dia cepat sembuh dan pulih sepenuhnya," tulisnya di situs media sosial Truth Social.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga mengirimkan ucapan kepada raja, dengan mengatakan bahwa masyarakat Kanada di seluruh negeri turut prihatin akan keadaannya.
"Kami menyampaikan harapan terbaik kami kepadanya – dan berharap agar ia bisa pulih dengan cepat dan menyeluruh," katanya.
Advertisement
Raja Charles Tetap Berperan Sebagai Kepala Negara
Di sisi lain, meskipun Raja Charles III akan menghentikan acara-acara publiknya, namun Istana Buckingham mengonfirmasi bahwa suami dari Ratu Camilla itu akan melanjutkan peran konstitusionalnya sebagai kepala negara.
Ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry itu dilaporkan terlihat hadir dalam kebaktian gereja di Sandringham pada Minggu, di mana dia melambaikan tangan kepada orang banyak. Kini, sang raja telah kembali ke kediamannya di London.
Raja Charles III menjalani prosedur prostat di rumah sakit swasta di London lebih dari sepekan lalu.
Dia disebut memilih mengumumkan pengobatan prostatnya kepada masyarakat, dengan tujuan mendorong lebih banyak pria melakukan pemeriksaan prostat.