Liputan6.com, Friskney - Burung beo bermulut "kotor" di taman satwa Lincolnshire Wildlife Park di Friskney, Inggris belakangan jadi sorotan dan populer. Meskipun orang yang bekerja dengan unggas itu merasa malu, mereka juga merasa terhibur.
Taman satwa yang ramah keluarga ini berharap mereka bisa menghentikan bahasa buruk burung beo tersebut. Mereka berpikir untuk menyatukan para beo ke dalam kelompok yang lebih besar. "Mudah-mudahan bisa mempelajari semua suara dan kata-kata yang lebih bagus," kata CEO taman tersebut, Steve Nichols mengutio Oddee, Jumat (9/2/2024).
Untuk saat ini, burung beo bermulut 'kotor' itu menggunakan bahasa yang tidak senonoh secara maksimal.
Advertisement
“Burung beo di belakang saya mengeluarkan suara-suara yang tidak senonoh selama wawancara di TV," kata Steve.
Terdapat tanda di dekat habitat burung beo tersebut yang memperingatkan pengunjung bahwa mereka mungkin akan mendengar kata kasar dan diharap untuk menjauhkan anak-anak dari area tersebut.
Sebagian besar pengunjung justru menikmati celotehan tersebut setelah burung beo itu dipertontonkan.
Namun kekhawatiran terhadap pengunjung di bawah umur mengharuskan para staf untuk memisahkan burung-burung tersebut dan memindahkannya untuk sementara waktu dari area umum taman.
Para staf kini berharap bahasa burung-burung tersebut akan menjadi lebih ramah setelah mereka dipisahkan.
Selain pengunjung dan pekerja di taman tersebut, burung beo bermulut kotor ini bahkan mendapat perhatian secara Internasional.
"Para staf merasa lucu melihat burung-burung yang mereka rawat muncul di siaran di seluruh dunia," kata Nichols. Beberapa kolega bahkan menerima pesan dari kerabat yang tinggal di luar negeri, mengatakan bahwa mereka melihat kebun binatang Lincolnshire di berita lokal mereka.
Tingkah Laku Para Beo
Lima burung beo bermulut kotor itu juga pernah menimbulkan kekacauan di masa lalu.
Billy, Elsie, Eric, Jade, dan Tyson semuanya disumbangkan ke taman itu sejak awal selama pandemi COVID-19 setelah seorang karyawan mengambil tindakan untuk mengeluarkan mereka dari ruang publik dan di luar jangkauan pendengaran.
Taman ini sekarang memiliki sekitar 8 burung dengan mulut nakal.
Menurut sebuah makalah akademis, kemampuan burung beo abu-abu untuk meniru telah dipuji setidaknya sejak masa Aristoteles (384 SM – 322 SM).
Menurut steve, siapa yang mengajarkan burung-burung ini untuk berkata kotor sudah sangat jelas.
"Tentu saja disebabkan oleh manusia," kata Steve. "Dan yang membuatnya lebih lucu adalah spesies ini sebenarnya meniru suara manusia dengan tepat."
Steve juga bercerita tentang seorang wanita yang berbincang dengan dirinya dan membahas tentang keputusan untuk menyumbangkan burung beo miliknya karena sang suami telah mengajari burung tersebut semua kata-kata yang buruk.
Advertisement
Memakan Buah Yang Busuk Hingga Terfrementasi
Selain berkata kasar, bahkan ada cerita di mana beberapa burung beo mabuk karena mangga busuk, dan "terbang" tak tentu arah di bawah pengaruhnya.
Setelah burung beo tersebut memakan buah yang busuk mereka juga memakan buah yang terfermentasi. Hal ini menyebabkan mereka terbang tak menentu ke arah jendela bahkan beberapa dari mereka ada yang ditangkap oleh kucing.
Rumah Sakit Hewan Broome melaporkan mengalami peningkatan jumlah burung yang masuk ke klinik.
“Sejauh ini, kami telah melihat sekitar setengah lusin secara total, tapi sayangnya banyak dari mereka yang tidak sampai ke klinik karena mereka meninggal sebelum orang menemukannya,” kata Murphy.
Mereka juga mendapat beberapa laporan tentang para burung yang terbang ke jendela dan terduduk di lantai, tidak bisa terbang, dan rentan terhadap predator lainnya.
Burung beo abu-abu Afrika adalah salah satu spesies burung beo yang paling populer. Sekitar 1,1 juta burung dalam ruangan dipelihara sebagai hewan peliharaan di Inggris pada tahun 2019, menurut Pet Food Manufacturers Association.
Hewan yang Punya Kebiasaan Sama Seperti Manusia
Sama seperti beo yang bisa menirukan apa yang manusia katakan, berikut ini sejumlah hewan yang malah memiliki kesamaan perilaku dengan manusia:
1. Serigala
Merasa kesepian adalah kesamaan manusia dengan serigala, tetapi mereka mengungkapkannya dengan sedikit berbeda, yaitu dengan lolongan mereka.
Itu dapat memiliki arti yang berbeda, tetapi salah satu makna yang dianggap sangat menarik dan mengingatkan kita pada diri sendiri, adalah bagaimana lolongan mereka bisa menjadi pesan yang mengatakan, "Aku merindukanmu" kepada pasangan, teman, atau bahkan pemimpin mereka.
2. Monyet
Penelitian telah menunjukkan bahwa kicauan dan jeritan monyet sebenarnya kaya akan informasi. Mereka juga dapat mengubah arti komunikasi mereka dengan merangkai panggilan yang berbeda bersama-sama.
Mereka melakukan ini ketika mereka perlu berkomunikasi dengan teman primata mereka tentang banyak ancaman yang berbeda, misalnya kelompok lawan yang mendekat, atau bahkan pohon tumbang.
3. Dan yang terakhir adalah Semut
Mirip dengan apa yang kami lakukan dengan manusia, semut memelihara kutu daun sebagai hewan peliharaan.
Mereka membuat peliharaan tetap dekat karena mereka. Namun mereka tidak memakannya, mereka memakan sekresi kutu itu karena rasanya manis dan baik untuk semut.
Mereka juga petani. Mereka membudidayakan dan menanam jamur, pada dasarnya sama seperti manusia yang juga suka bercocok tanam.
Advertisement