Liputan6.com, Santiago - Jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan yang melanda Chile selama beberapa hari meningkat menjadi 131 orang pada Selasa (6/2/2024). Lebih dari 300 orang dilaporkan hilang, sementara kobaran api mulai padam.
Kebakaran di Valparaiso disebutkan sebagai bencana paling mematikan di Chile sejak gempa pada tahun 2010. Para pejabat memperkirakan bahwa kebakaran tersebut mungkin saja terjadi secara sengaja. Demikian seperti dilansir AP, Rabu (7/2).
Baca Juga
Presiden Gabriel Boric saat berkunjung ke wilayah tersebut mengumumkan bahwa furnitur yang digunakan untuk Pan American Games 2023 akan disumbangkan kepada para korban.
Advertisement
Tidak hanya itu, Boric menambahkan pemerintah juga akan membebaskan tagihan air untuk 9.200 rumah yang terdampak kebakaran hutan.
Kebakaran Hutan Diperparah Cuaca Kering dan Angin Kencang
Kebakaran hutan terjadi pada Jumat di Vina del Mar, yang terkenal dengan festival musik Latin. Dua kota lainnya, Quilpe dan Villa Alemana, juga terdampak parah karena api menyebar dengan cepat di tengah cuaca kering dan angin kencang.
Festival Vina del Mar membatalkan pesta pembukaannya sebagai tanda berkabung. Banyak penyanyi yang berpartisipasi termasuk Alejandro Sanz, Pablo Alboran dan Mana mengirimkan pesan solidaritas dan mengumumkan sumbangan.
Advertisement
Korban Tewas Sulit Diidentifikasi
Layanan Medis Forensik Chile mengatakan banyak jenazah korban kebakaran berada dalam kondisi buruk dan sulit diidentifikasi, namun pekerja forensik akan mengambil sampel materi genetik dari orang-orang yang melaporkan kerabatnya hilang.
"Rumah orang tua dan saudara perempuan saya terbakar, dan tetangga saya – orang-orang yang mengenal saya ketika saya masih kecil – meninggal," kata Gabriel Leiva (46) saat melewati puing-puing di Vina del Mar.
PBB dalam pernyataannya menyampaikan belasungkawa dan mengumumkan bantuan. Sementara itu, Boric, melalui platform X alias Twitter berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden atas dukungan penting pasca bencana tersebut.