Liputan6.com, Jakarta - Setidaknya 24 orang tewas dalam dua ledakan di Pakistan barat daya, dekat kantor dua kandidat yang terjun dalam pemilu, kata pejabat setempat.
Serangan pertama menewaskan 14 orang dan terjadi di kantor kandidat pemilu independen di distrik Pishin, wilayah Balochistan.
Baca Juga
Ledakan kedua di Qilla Saifullah, di dekat kantor Jamiat Ulema Islam (JUI), sebuah partai keagamaan yang sebelumnya menjadi sasaran serangan militan, dikutip dari laman Sky News, Rabu (7/2/2024).
Advertisement
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Beberapa kelompok, termasuk militan Islam Taliban Pakistan dan kelompok separatis dari Balochistan, menentang negara Pakistan dan telah melakukan serangkaian serangan dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan-serangan itu terjadi meskipun puluhan ribu polisi dan pasukan paramiliter dikerahkan di seluruh Pakistan untuk memastikan polisi menyusul peningkatan serangan militan baru-baru ini, khususnya di Balochistan.
Pakistan dilanda gelombang kekerasan menjelang pemilihan umum.
Pada Senin kemaren, setidaknya 10 personel polisi tewas dan enam lainnya terluka dalam serangan menjelang fajar yang dilakukan militan di kantor polisi, wilayah barat laut Draban.
Pekan lalu, seorang kandidat anggota dewan nasional ditembak mati di Khyber-Pakhtunkhwa, dan pemimpin politik lainnya ditembak mati pada hari yang sama di kantor pemilu partainya di Balochistan.
Ledakan di Dekat Mobil Polisi Khyber Pakhtunkhwa Pakistan, 5 Orang Tewas
Sementara itu pada Januari 2024, sebuah ledakan di dekat mobil polisi di wilayah Khyber Pakhtunkhwa Pakistan pada Senin (8/1) menyebabkan sedikitnya lima petugas polisi tewas.
Ledakan tersebut dilaporkan menyebabkan 27 orang terluka.
Petugas Kepolisian Daerah (DPO) Kashif Zulfiqar membenarkan adanya korban jiwa tersebut kepada Dawn.com.
Menurut juru bicara kepolisian Bajaur Israr Ahmed, para pejabat sedang dalam perjalanan untuk memberikan keamanan kepada tim polio ketika kampanye vaksinasi sedang berlangsung di wilayah tersebut, dikutip dari indiablooms.com, Rabu (11/1/2024).
Wazir Khan Safi, pengawas medis di Rumah Sakit Kantor Pusat Distrik Khar (DHQ), mengatakan kepada Dawn News bahwa 12 orang yang terluka sedang dirawat di rumah sakit sementara 10 lainnya yang terluka parah telah dirujuk ke fasilitas medis Peshawar.
Kampanye polio Komisaris Divisi Malakand Saqib Raza di daerah tersebut dihentikan setelah ledakan tersebut.
Kelompok Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP) dianggap sebagai pihak yang tanggung jawab atas insiden tersebut.
Advertisement
Bom Meledak di Masjid Pakistan
Sementara itu, pada awal tahun 2023 juga terjadi ledakan di Pakistan. Ledakan ini berasal dari bom yang terjadi di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan. Setidaknya puluhan orang dilaporkan tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam tragedi yang diduga bom bunuh tersebut.
Berdasarkan laporan Al Jazeera pada 30 Januari 2023, bom meledak ketika masjid dipenuhi oleh jemaah yang sedang beribadah. Adapun pelaku bom bunuh diri disebut salat di saf depan.
Pejabat kepolisian Sikandar Khan mengatakan kepada Reuters bahwa "sebagian gedung runtuh" dan sejumlah orang tertimpa.
Juru bicara Lady Reading Hospital di Peshawar, Mohammad Asim menuturkan bahwa pihaknya sejauh ini menerima 90 korba luka akibat tragedi pengeboman.Â