Sukses

Dukung Israel, Presiden Argentina Berjanji Akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

Saat ini hanya Amerika Serikat (AS), Guatemala, Honduras, Papua Nugini, dan Kosovo yang memiliki kedutaan besar di Yerusalem.

Liputan6.com, Tel Aviv - Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan akan memindahkan Kedutaan Besar (Kedubes) Argentina ke Yerusalem. Milei menjadikan Israel sebagai tujuan kunjungan bilateral pertamanya sejak dia menjadi presiden pada Desember 2023.

Dia telah bersumpah memindahkan Kedubes Argentina di Israel ke Yerusalem selama kampanye. Belum ada langkah praktis yang diambil untuk menindaklanjuti isu ini dan faktanya tidak ada duta besar Argentina di Israel.

Saat ini hanya Amerika Serikat (AS), Guatemala, Honduras, Papua Nugini, dan Kosovo yang memiliki kedutaan besar di Yerusalem.

Rabi pribadi Milei, Shimon Axel Wahnish, ikut dalam kunjungannya ke Israel, dan disebut-sebut sebagai calon duta besar untuk negara itu.

Menteri Luar Negeri Israel Katz menyambut Milei di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, pada Selasa (6/2/2024). Dia secara khusus berterima kasih kepada Milei karena mendukung Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Anda adalah orang yang memiliki nilai-nilai yang hanya berkomitmen pada kebenaran dan tidak mengherankan jika Anda memilih segera datang ke Israel untuk mendukung kami dalam perjuangan yang adil untuk membela orang-orang Yahudi dari para pembunuh Hamas," kata Katz kepada Milei, seperti dilansir The Times of Israel, Jumat (9/2).

Dalam lawatannya, Milei juga bertemu dengan Presiden Isaac Herzog. Selama pertemuan mereka di Yerusalem, Herzog mengatakan kepada rekannya bahwa Israel tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk membawa pulang para sandera dari Jalur Gaza.

"Anda akan mengunjungi negara yang diserang secara brutal pada 7 Oktober oleh organisasi teroris brutal, yang melakukan serangan biadab dan sadis terhadap rakyat Israel, dan telah menyandera ratusan orang," kata Herzog dalam pernyataan pers bersama dengan Milei.

"Sekarang kami memiliki sisa 136 sandera di Jalur Gaza, kami berdoa dan bekerja tanpa lelah untuk membawa mereka pulang secepat mungkin. Saya tahu bahwa Anda mendukung perjuangan ini dan saya juga menyampaikan pesan melalui Anda ke seluruh dunia: Kami ingin mereka pulang secepat mungkin."

Presiden Herzog menambahkan, "Ini tidak bisa ditunda lebih lama lagi. Penderitaan mereka sangat besar. Dan ini bertentangan dengan aturan nilai-nilai kemanusiaan."

Milei menjawab pernyataan Herzoh dengan menyatakan dia telah mengirimkan rancangan undang-undang ke Kongres Argentina yang menuntut pembebasan semua sandera, termasuk warga negara Argentina. Dia juga mengatakan Argentina sedang berupaya untuk menyatakan Hamas sebagai organisasi teror.

2 dari 3 halaman

Tertarik dengan Yudaisme

Milei mengunjungi Tembok Ratapan pada Selasa dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan anggota kabinet perangnya pada Rabu (7/2).

Sejumlah warga Argentina masih disandera Hamas di Jalur Gaza, termasuk saudara Eitan dan Yair Horn, yang diculik dari Nir Oz.

Dalam lawatan tiga harinya, Milei juga membawa serta Menteri Luar Negeri Argentina Diana Mondino, selain Wahnish. Meskipun Milei bukan seorang Yahudi, dia telah menyatakan ketertarikannya pada Yudaisme dan berbicara tentang kemungkinan berpindah agama.

Dia belajar dengan Wahnish di Buenos Aires, mengutip ayat-ayat Taurat dalam demonstrasi, dan naik ke panggung untuk acara kampanye sambil mendengarkan rekaman shofar.

Dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri setelah memenangkan pemilu pada November 2023, Milei mengunjungi makam Rabi Menachem Mendel Schneerson di Queens, New York.

Setelah kemenangannya, Milei berpartisipasi dalam upacara Havdalah untuk menandai berakhirnya Sabat di Once, sebuah lingkungan Yahudi di Buenos Aires, di mana dia menerima berkah dari Rabi Kabbalah David Hanania Pinto.

3 dari 3 halaman

Lanjut ke Italia dan Vatikan

Setelah Israel, Milei pada Kamis (8/2) bertolak ke Italia dan Vatikan, di mana dia bertemu dengan Paus Fransiskus, sesama warga Argentina, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.

Milei sebelumnya pernah menyebut Paus Fransiskus sebagai "si jahat" dan "orang dungu" yang "mempromosikan komunisme" sebelum dia terpilih, namun keduanya disebut berusaha berdamai.

Video Terkini