Liputan6.com, New York - Gedung Empire State atau yang lebih dikenal dengan Empire State Building akan memancarkan cahaya merah pada Jumat (9/2/2024) tengah malam untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2024 yang jatuh pada 10 Februari.
Dalam budaya Tiongkok, warna merah dikaitkan dengan energi pembangkit kehidupan yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.
Dikutip Time Out, Jumat (9/2), selain memancarkan cahaya merah, kemeriahan perayaan Imlek di gedung pencakar langit berlantai 102 itu sebelumnya dilengkapi dengan penampilan penari tradisional. Selain itu, toko minuman boba juga akan dibuka di lantai 86 gedung tersebut untuk menambah semarak perayaan Imlek.
Advertisement
Shining in red tonight in celebration of Lunar New Year!Text CONNECT to 274-16 to get alerts on our Lights! Watch tonight's lighting here: https://t.co/O9J9aS1frk📷: 718mango/IG pic.twitter.com/IgMIAfy6vC
— Empire State Building (@EmpireStateBldg) February 8, 2024
Gedung setinggi 443,2 meter tersebut sering memancarkan cahaya berbeda-beda dalam setiap peringatan atau perayaan di dunia. Sebelumnya, gedung tersebut menyala dengan warna hijau untuk merayakan liburan Lebaran Idul Fitri 2023 yang menandai akhir bulan suci Ramadhan.
Gedung yang terletak di Midtown Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS) itu memang terkenal menyinari warna-warna tertentu untuk sejumlah hari raya keagamaan. Misalnya, gedung itu pernah menunjukkan warna pastel untuk Paskah, warna biru dan putih untuk Hanukkah, dan warna merah serta hijau untuk Natal, demikian dilansir dari Khaleej Times.
Bangunan itu menerima ratusan permintaan setiap tahunnya untuk dinyalakan dengan warna tertentu untuk berbagai tujuan dan acara. Meskipun gedung tersebut tidak mengumumkan proses pemilihan atau seleksinya mengenai permintaan, tetapi Gedung Empire State tidak menerima permintaan untuk kampanye politik, tokoh dan organisasi keagamaan, atau acara pribadi.
Sejarah Gedung Empire State
Presiden AS Herbert Hoover secara resmi mendedikasikan Gedung Empire State pada 1 April 1931. Ia menekan tombol dari Gedung Putih untuk menyalakan lampu di gedung tinggi tersebut.
Gagasan untuk Gedung Empire State disebut lahir dari persaingan antara Walter Chrysler dari Chrysler Corporation dan John Jakob Raskob dari General Motors, untuk melihat siapa yang dapat mendirikan gedung yang lebih tinggi.
Chrysler sudah mulai bekerja di Gedung Chrysler yang terkenal, gedung pencakar langit setinggi 1.046 kaki di tengah kota Manhattan.Â
Sedangkan saingannya, Raskob mengumpulkan sekelompok investor terkenal, termasuk mantan Gubernur New York Alfred E. Smith. Kelompok ini memilih firma arsitektur Shreve, Lamb and Harmon Associates untuk merancang bangunan tersebut.
Advertisement
Selesai Dibangun dalam 1 Tahun
Bangunan yang bentuknya menyerupai pensil ini berhasil selesai dalam kurun waktu satu tahun, menghabiskan dana sesuai anggaran dan berhasil diselesaikan lebih awal dari jadwal.Â
Pada saat penyelesaiannya, Empire State Building, dengan 102 lantai dan ketinggian 1.250 kaki (1.454 kaki di atas penangkal petir) menjadi gedung pencakar langit tertinggi di dunia.
Konstruksi era Depresi mempekerjakan sebanyak 3.400 pekerja setiap hari, yang sebagian besar menerima upah yang sangat baik, terutama mengingat kondisi ekonomi saat itu.Â
Jadi Kebanggaan Warga New York
Bangunan baru itu mengharumkan Kota New York dengan rasa bangga yang mendalam, di mana hal ini menjadi sangat dibutuhkan pada masa era Depresi, ketika banyak penduduk kota menganggur dan prospek tampak suram.Â
Pada tahun 1972, Gedung Empire State kehilangan gelarnya sebagai gedung tertinggi di dunia oleh World Trade Center New York, yang merupakan gedung pencakar langit tertinggi selama satu tahun.
Predikat kehormatan itu pun beralih menjadi milik menara Burj Khalifa Dubai, yang menjulang 2.717 kaki ke langit.Â
Advertisement