Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Imlek erat kaitannya dengan makanan yang membawa keberuntungan atau hal-hal yang bisa mendatangkan kesialan.
Mulai dari memakai pakaian warna merah hingga makan kue nanas sudah menjadi tradisi yang diyakini oleh masyarakat Tionghoa dalam menyambut Tahun Baru Imlek.
Baca Juga
Dilansir Straits Times, Sabtu (10/2/2024), berikut adalah sejumlah hal yang sebaiknya tidak dilakukan jika Anda tidak ingin sial di Tahun Naga Kayu pada Imlek 2024:
Advertisement
1. Tidak Segera Membayar Utang
Memasuki tahun baru dengan penuh utang dikatakan bisa membawa sial.
Praktik dalam adat Tiongkok ini mencerminkan keinginan simbolis untuk memulai tahun baru dengan awal yang bersih.
Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa jika Anda tidak menyelesaikan urusan utang sebelum hari pertama Tahun Baru Imlek akan menyebabkan Anda terlilit utang sepanjang tahun, atau bahkan seumur hidup Anda.
2. Menggunakan Benda Tajam dan Sapu
Jika Anda ingin memotong atau membuka kemasan makanan, carilah cara yang berbeda dari biasanya. Ini karena benda tajam seperti gunting, jarum, gunting kuku dan pisau dipandang sebagai benda yang tidak menyenangkan dan membawa sial.
Benda-benda ini konon "memotong" keberuntungan atau menimbulkan perkelahian.
Barang lain yang juga tabu untuk digunakan adalah sapu, karena diyakini dapat menghindari keberuntungan dan kekayaan.
3. Mencuci Pakaian atau Rambut
Jangan mencuci pakaian selama dua hari pertama Tahun Baru Imlek. Menurut keyakinan masyarakat Tionghoa, dua hari ini dikatakan sebagai hari ulang tahun dewa air, yang mungkin akan tersinggung jika dibilas dan diputar.
Ada juga yang sampai menghindari keramas di hari pertama.
Kata dalam bahasa Mandarin untuk "rambut" dan "makmur' terdengar mirip, jadi jauhkan rambut Anda dari air agar tidak menghilangkan keberuntungan.
Advertisement
Hal yang Bisa Mendatangkan Keberuntungan
Sebaliknya, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut jika ingin mendatangkan keberuntungan.
1. Makan Jenis Sayuran Tertentu
Menurut mitologi Tiongkok, dewi perempuan Nu Wa menciptakan manusia pada hari ketujuh penciptaan dunia, itulah sebabnya hari ini ditandai sebagai hari lahir umat manusia dalam budaya Tiongkok.
Dikenal sebagai "renri", orang-orang merayakan hari ketujuh Tahun Baru Imlek dengan menyantap hidangan yang membawa keberuntungan, seperti sup, bubur, atau tumisan, dengan tujuh sayuran.
Hidangannya cenderung menggunakan sayuran seperti daun bawang China, seledri China, sawi China, ketumbar, daun bawang, kubis napa, daun bawang, lobak dan bayam.
Masing-masing sayuran ini dikemas dengan simbolisme.
Misalnya, kata dalam bahasa Mandarin untuk "daun bawang" dan "kecerdasan" terdengar serupa, sehingga mereka yang memakan daun bawang akan diberkati dengan kecerdasan dan kecerdasan.
2. Berjaga-jaga di Malam Tahun Baru Imlek
Banyak anak yang menantikan malam Tahun Baru Imlek karena merupakan malam di mana mereka dianjurkan untuk begadang.
Dikatakan bahwa semakin lama seorang anak terjaga, maka semakin panjang pula umur orang tuanya.
Menurut cerita rakyat Tiongkok, penduduk desa akan mengawasi binatang mitos pada malam menjelang Festival Musim Semi. Praktek ini masih dikenal sebagai "shousui".
Setelah peringatan itu tibalah hari pertama Tahun Baru Imlek, ketika anak-anak menerima berkah dan amplop merah dari orang tua dan orang yang lebih tua.
Advertisement