Liputan6.com, Islamabad - Warga Negara Indonesia (WNI) di Pakistan ternyata sudah lebih dahulu menggunakan hak suara pemilu pada 10 Februari 2024.
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Islamabad di Pakistan bersama KPPSLN Islamabad bahkan menyelenggarakan bazar dan pentas seni dalam rangka memeriahkan pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca Juga
Menurut keterangan tertulis PPLN Islamabad yang diterima di Jakarta, Minggu (11/2), pihak PPLN dan KPPSLN menyelenggarakan Bazar Nusantara, Pentas Seni, Permainan Tradisional untuk anak-anak, dan Pojok Sehat untuk memeriahkan pesta rakyat lima tahunan itu.
Advertisement
"Acara-acara yang diselenggarakan dimaksudkan untuk ajang berbagi kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Indonesia sehingga walaupun terdapat perbedaan pandangan politik, para WNI dan diaspora dapat menjaga kesatuan," kata Ketua PPLN Islamabad Arrozi M Munib seperti dikutip dari Antara, Senin (12/2/2024).
Warga Negara Indonesia yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 379 orang, 63 orang tercatat dalam Daftar Pemilih Tambahan, serta 14 orang terdaftar di Daftar Pemilih Khusus.
Adapun WNI yang terdaftar dalam DPT datang dari berbagai daerah di Pakistan, seperti Bahawalpur, Khyber Pakhtunkhwa (KPK), Lahore, Jhelum dan Sialkot, serta mahasiswa yang sedang berkuliah di International Islamic University Islamabad (IIUI).
Menurut keterangan tersebut, penyelenggaraan Pemilu 2024 di Islamabad Pakistan mengambil tema "Whoosh" dengan mengaplikasikan denah, kostum, tiket masuk, dan kecepatan pelayanan kereta cepat itu.
Filosofi yang diadopsi dari kereta cepat itu adalah kecepatan, ketepatan, dan kecermatan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
WNI yang terdaftar di DPT mendapatkan tiket undangan yang menyerupai tiket kereta api dan dikirim bersama dengan surat C pemberitahuan dari KPU. Tiket tersebut dapat ditukar dengan kupon yang dapat digunakan berbelanja di Bazar Nusantara.
Beberapa menu makanan dan minuman yang dijual di Bazar Nusantara di antaranya adalah sate padang, pisang ijo, bakso, kolak, dan klepon.
Selain itu, pentas seni juga digelar pada kesempatan tersebut dengan mengusung tema "panggung persatuan", yang diisi dengan penampilan paduan suara, tapak suci, dan band.
WNI di Jepang Nyoblos Minggu 11 Februari
Sementara itu, Warga negara Indonesia (WNI) di Jepang yang mempunyai hak pilih mencoblos di tempat pemungutan suara di Balai Indonesia, Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), Minggu (11/2).
TPS dibuka mulai pukul 08.00 waktu setempat dan para calon pemilih sudah mulai mengantre di lokasi yang terbagi dalam tiga TPS.
Salah satu pemilih dari Kanagawa, Hidayat Polim (33) mengaku memilih untuk menggunakan hak suara di TPS agar bisa merasakan suasana pesta demokrasi tersebut. "Bisa langsung merasakan euforianya untuk Pemilu karena lima tahun sekali," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Untuk memilih calon presiden dan wakil presiden, dia mengatakan menggali informasi lewat berita dan debat capres dan cawapres.
Hidayat berpesan kepada WNI di dalam maupjn luar negeri untuk memanfaatkan hak suaranya untuk menentukan nasib bangsa selama lima tahun ke depan.
Hal senada disampaikan oleh Risky Revily (27) yang baru pertama kali menggunakan hak suaranya di luar negeri. "Meriah banget ya, ramai banget orang-orang juga pada antusias," katanya.
Terkait menentukan pilihan calon presiden, Risky mengaku yakin sebab ia pernah bertemu dengan kandidat yang menjadi pilihannya itu. "Kalau aku sempat ketemu sama salah satu capres di Bata. Jadi, orangnya gimana. Visi sama misinya juga sesuai sih sesuai sama yang dimauin sama diri aku sendiri," tuturnya.
Risky mengimbau agar para calon pemilih dapat mencoblos dan tidak golput. "Hak pilih itu penting ya. Jangan golput karena menentukan Indonesia ke depannya," katanya lagi.
Keduanya mengaku tidak mengalami kesulitan saat mendaftar maupun ketika menggunakan hak suaranya.
Pemilihan di TPS Sekolah Republik Indonesia Tokyo dilaksanakan pada Minggu, 11 Februari 2024. Namun, untuk penghitungan suara serentak pada 14-15 Februari 2024.
Calon pemilih diwajibkan untuk membawa surat undangan yang telah dikirim oleh PPLN Tokyo melalui pos serta kartu identitas berupa KTP atau paspor.
Berdasarkan data PPLN Tokyo, total terdapat 29.434 pemilih, 18.334 perempuan dan 11.100 laki-laki.
Sementara itu, pemilih yang akan mencoblos di TPS sebanyak 2.847 orang, 26.587 pemilih lewat pos.
Advertisement
Pemungutan Suara di Mesir, Para WNI Antusias Datang ke TPS
Proses pemungutan suara dalam rangka pemilu 2024 tengah berlangsung di Mesir pada Sabtu (10/2/2024).
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kairo mengawasi berlangsungnya proses pemungutan suara di 20 Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) yang terletak di KBRI Kairo. Sementara itu, terdapat pula kotak suara keliling untuk pemilih yang tinggal di Kota Mansoura, Tanta, Alexandria, Borg el Arab dan Sadat City, yang sudah berlangsung pada Jumat (9/2).
"Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pos juga bekerja mengirim dan menerima kembali Surat Suara pemilih dengan metode pos," demikian bunyi rilis dari PPLN Kairo yang diterima Liputan6.com, Sabtu (10/2).
Sementara itu, guna memeriahkan suasana pemilu di sana, PPLN Kairo turut menghias seluruh area yang digunakan dengan paduan warna merah dan putih. Selain itu, setiap TPSLN juga berlomba-lomba untuk menghias tempat masing-masing sehingga terlihat menarik dan nyaman untuk para pemilih.
Berdasarkan catatan PPLN Kairo, terdapai 11.209 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan pemilih di TPSLN sebanyak 11.021, sementara kotak suara sebanyak 122 pemilih dan pos sebanyak 66 pemilih.
"Dari keseluruhan DPT tersebut, 7.233 di antaranya adalah laki-laki dan 3.976 pemilih perempuan. Selain itu terdapat 2.769 Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yang merupakan pemilih pindahan dari luar DPT PPLN Kairo," lanjut pernyataan resmi tersebut.
Selain Indonesia, Ini Daftar 64 Negara yang Juga Gelar Pemilu Tahun 2024
Berikut ini semua pemilu yang dijadwalkan atau diperkirakan akan berlangsung pada tahun 2024 —dihimpun dari informasi yang dikumpulkan oleh National Democrat Institute, International Foundation for Electoral Systems, Anchor Change, dan sumber-sumber lainnya, dan diurutkan berdasarkan jumlah penduduk menurut proyeksi PBB, mengutip Time, Jumat (9/2/2024):
Dalam konteks ini, setiap daftar juga menyertakan "skor kebebasan dan keadilan" yang berkisar dari nol (paling tidak bebas dan adil) hingga satu (paling bebas dan adil) dari indeks pemilu bebas dan adil Our World in Data, yang didasarkan pada penilaian para ahli dari lembaga pemikir Swedia V-Dem (Varieties of Democracy/Varietas Demokrasi).
Advertisement