Liputan6.com, Jakarta - Selain masyarakat Indonesia, pemerintah Amerika Serikat (AS) juga tengah menantikan siapa yang akan resmi terpilih menjadi Presiden Indonesia 2024, seraya berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dan hubungan bilateral dengan Indonesia.
"Kami mengucapkan selamat kepada rakyat Indonesia atas partisipasi yang tinggi dalam pemilu kemarin. Kami menantikan pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai hasil resmi pemilu 2024," ungkap Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, dalam pernyataan resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis (15/2/2024).
Baca Juga
Tahun ini, Indonesia dan AS merayakan hubungan diplomatiknya yang ke-75 tahun. Dengan itu, pemerintah AS berharap bahwa pemerintahan Indonesia yang baru dapat mewujudkan prioritas bersama yang bermanfaat bagi masyarakat di kedua negara.
Advertisement
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan Presiden terpilih untuk mewujudkan prioritas bersama...., termasuk mengatasi perubahan iklim, memastikan kawasan Indo-Pasifik yang makmur dan aman, dan menjaga stabilitas internasional," lanjut Miller.
"Bersama dengan pemerintahan baru Indonesia, kita akan bekerja untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi warga negara kita dan mengatasi tantangan paling mendesak di abad ke-21," imbuh dia.
Amerika Serikat dan Indonesia, sebut Miller, merupakan mitra dekat berdasarkan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Kemitraan Strategis Komprehensif.
Status Hubungan AS-Indonesia Meningkat
Hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat resmi meningkatkan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi comprehensive strategic partnership (CSP) usai pertemuan antara Presiden Jokowi dan Presiden Joe Biden bertemu di Gedung Putih, Senin (13/11/2023).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkap bahwa peningkatan status tersebut akan menjadi fondasi kuat untuk penguatan kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi.
Advertisement
Menhan Prabowo Sepakati Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dengan AS
Salah satu calon presiden yakni Prabowo Subianto dalam wewenangnya sebagai Menteri Pertahanan Indonesia, sebelumnya menyepakati kerja sama dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd J. Austin III untuk menandatangani Pengaturan Kerja Sama Pertahanan atau Defense Cooperation Arrangement (DCA) yang bersejarah antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Pengaturan Kerja Sama Pertahanan ini membuka peluang baru bagi kerja sama tingkat lanjut yang akan dijajaki antara Amerika Serikat dan Indonesia.
"Menteri Prabowo Subianto dan saya baru saja menandatangani Pengaturan Kerja Sama Pertahanan yang bersejarah di sela-sela ADMM-Plus di sini di Jakarta," kata Menteri Austin, demikian disebutkan dalam rilis dari Kedubes AS di Jakarta.
"Hubungan pertahanan yang semakin mendalam antara Amerika Serikat dan Indonesia merupakan inti dari Kemitraan Strategis Komprehensif yang baru ditingkatkan."
Kerja Sama dengan Kemenag
Sementara itu belum lama ini Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menandatangani Statement of Intent atau pernyataan minat perluasan kerja sama Program Fulbright, yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kemenag Prof. Dr. Nizar. M.Ag dan Elizabeth M. Allen di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Selasa (5/12/2023).Â
Program Fulbright ini merupakan program pertukaran akademik utama yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Amerika Serikat dan terus beroperasi sejak tahun 1947. Kini, program tersebut telah tersebar di 160 negara dengan salah satunya di Indonesia.
Advertisement