Sukses

Lee Chong Wei Kecewa Berat Usai Malaysia Kalah di Final Kejuaraan Beregu Asia

Legenda Badminton Lee Chong Wei mengatakan bahwa ia merasa ingin menyerah jika melihat kondisi bulu tangkis Malaysia.

Liputan6.com, Jakarta - Legenda Badminton Lee Chong Wei mengatakan bahwa ia merasa ingin menyerah jika melihat kondisi bulu tangkis Malaysia.

Ia menyerukan harus ada perubahan drastis jika Malaysia ingin sukses menjelang Olimpiade di Paris, Prancis.

Lee Chong Wei angkat suara setelah negaranya kalah 3-0 dari China pada final kompetisi putra Kejuaraan Beregu Asia di Kuala Lumpur, Minggu (18 Februari).

China unggul jauh meski tidak menurunkan tim utamanya. Sementara India sukses meraih podium utama untuk tim putri, sementara Malaysia gagal melampaui perempat fina, dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (20/2/2024).

Turnamen ini menyediakan poin peringkat menuju Olimpiade Paris musim panas ini. Jadi, kejuaraan tersebut sangatlah penting.

"Saya tahu kebenarannya memang menyakitkan, tapi saya pikir bulu tangkis Malaysia hanya akan terpuruk jika tidak ada tindakan yang dilakukan," kata Lee seperti dikutip surat kabar The Star.

“Saat ini saya merasa ingin menyerah pada bulu tangkis Malaysia,” kata Lee yang juga peraih tiga medali perak Olimpiade dan tiga medali perak dunia tersebut.

Mantan pemain nomor satu dunia itu mengatakan, otoritas bulutangkis Malaysia harus berbuat lebih banyak untuk mempromosikan pemain muda, sambil menyebut para pemain kurang disiplin dan komitmen.

"Kita harus melakukan beberapa perubahan drastis," tambah pria berusia 41 tahun itu.

"Kalau tidak, kita akan tertinggal, tertinggal jauh, dan badminton tidak lagi menjadi salah satu olahraga unggulan di negeri ini."

"Aku benar-benar tidak sanggup menghadapinya."

2 dari 3 halaman

Hasil BATC 2024: Tim Putra Indonesia Disingkirkan China, Catat Rekor Terburuk

Sementara itu, tim putra Indonesia harus mengakui keunggulan China 2-3 pada perempat final Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia (BATC) 2024 di Setia City Convention Centre, Selangor, Jumat (16/2/2024).

Tidak seperti saat menghadapi Korea Selatan di laga fase grup BATC 2024, poin bagi Indonesia pada laga ini disumbang ganda Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Keduanya berjaya dan membantu Indonesia menyamakan kedudukan setelah tertinggal dua kali.

Sementara pemain tunggal yang cemerlang melawan Korsel justru menderita kekalahan, termasuk Yohanes Saut Marcellyno di partai penentu.

"Saya minta maaf karena tidak bisa menyumbangkan angka bagi Indonesia. Saya merasa sangat kecewa. Sebagai pemain pertama, saya yang diharapkan malah tidak menyumbang angka," kata Chico Aura Dwi Wardoyo, dilansir keterangan resmi PBSI.

"Penampilan saya hari ini jauh dari yang direncanakan. Tidak bisa keluar sama sekali. Apa yang dipersiapkan sejak kemarin, tidak bisa ditampilkan di lapangan," sambungnya.

Kandas di babak 8 besar merupakan rapor terburuk putra Indonesia sepanjang mengikuti BATC. Merah Putih sebelumnya menjuarai tiga edisi pertama dan kalah dari Malaysia di final 2022.

3 dari 3 halaman

Hasil BATC 2024: Tim Putri Indonesia Angkat Koper usai Dicukur Thailand 1-3 di Semifinal

Tim putri bulu tangkis Indonesia gagal melaju ke partai puncak Badminton Asia Team Championship 2024. Berhadapan dengan Thailand di semifinal pada Sabtu (17/2/2024). Ribka Sugiarto dan kawan-kawan dipaksa takluk 1-3. 

Dengan demikian, Indonesia gagal mempertahankan gelar Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia yang diraih pada 2022 lalu. Hasil ini juga memaksa srikandi Merah Putih angkat koper lebih dulu dan menyusur tim putra yang tersingkir di perempat final. 

Jalannya Pertandingan

Putri Kusuma Wardani mengawali perjuangan tim putri Indonesia di semifinal Badminton Asia Team Championship (BATC) 2024. Pebulu tangkis berusia 21 tahun itu gagal menyumbangkan angka buat Merah Putih usai takluk dari Supanida Katethong.

Putri KW takluk dua game langsung dengan 17-21 dan 19-21. Hasil ini membuat Indonesia berada di posisi tertinggal 0-1 dari Thailand. 

Nestapa Merah Putih berlipat ganda memasuki partai kedua. Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto yang turun di nomor ganda putri kembali dipaksa mengakui keunggulan wakil Thailand. 

Lanny/Ribka sempat memberi perlawanan sengit di game pertama, tetapi perjuangannya berakhir dengan kekalahan 20-22 dan 14-21 dari Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.