Liputan6.com, London - Uji coba rudal nuklir Inggris di sebuah lokasi di lepas pantai Florida gagal. Peristiwa tersebut menandai kedua kalinya dalam delapan tahun rudal balistik Trident 2 milik negara tersebut tidak berfungsi selama uji coba.
"Sebuah anomali terjadi selama pengujian di kapal selam bertenaga nuklir HMS Vanguard," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris pada Rabu (21/2/2024), seperti dilansir CNN, Kamis (22/2).
Baca Juga
"Kami yakin bahwa anomali tersebut bersifat spesifik dan oleh karena itu tidak ada implikasi terhadap keandalan sistem dan persediaan rudal Trident yang lebih luas."
Advertisement
Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) yang mengetahui langsung insiden tersebut menuturkan kepada CNN bahwa sistem penangkal nuklir Trident Inggris sebelumnya mengalami kegagalan di lepas pantai Florida pada Juni 2016.
Insiden terbaru, pertama kali dilaporkan oleh surat kabar The Sun, dan terjadi saat latihan pada 30 Januari di dekat Florida.
Sebuah sumber mengatakan kepada CNN bahwa laporan The Sun akurat dan awak kapal selam menyelesaikan latihan dengan sempurna menggunakan hulu ledak tiruan. Rudal Trident 2 dan hulu ledak tiruannya terlempar ke udara, namun penguat rudal tahap pertama tidak menyala dan kemudian tenggelam ke laut.
Kesalahan tersebut, menurut sumber yang sama, hanya terjadi pada alat uji coba dan peluncuran tersebut kemungkinan besar akan berhasil jika dilakukan saat patroli, menggunakan hulu ledak nuklir sungguhan.
Kritik dari Oposisi
Kementerian Pertahanan Inggris mengonfirmasi bahwa Menteri Pertahanan Grant Shapps berada di kapal HMS Vanguard pada saat anomali pengujian terjadi. Laksamana Penguasa Laut Pertama Sir Ben Key juga berada di kapal tersebut.
Dalam pernyataan yang dirilis Rabu, Shapps mengatakan bahwa anomali uji coba tersebut tidak berdampak apa pun terhadap kemampuan Inggris untuk menembakkan senjata nuklir, jika muncul situasi yang mengharuskan melakukan tindakan tersebut.
"Penangkal nuklir Inggris tetap aman, terjamin, dan efektif," ungkap juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris.
"HMS Vanguard dan krunya telah terbukti sepenuhnya mampu mengoperasikan Continuous At-Sea Deterrent milik Inggris, lulus semua tes selama demonstrasi dan operasi penggeledahan (DASO) baru-baru ini – sebuah tes rutin untuk memastikan bahwa kapal selam dapat kembali beroperasi setelah pemeliharaan mendalam," kata juru bicara itu.
"Uji coba ini telah menegaskan kembali keefektifan penangkal nuklir Inggris dan kami sangat yakin akan hal tersebut."
Partai Buruh yang beroposisi menyebut laporan kegagalan uji coba Trident mengkhawatirkan.
"Menteri pertahanan ingin meyakinkan parlemen bahwa uji coba ini tidak berdampak pada efektivitas operasi pencegahan Inggris," kata Menteri Pertahanan bayangan Partai Buruh John Healey.
Advertisement
Inggris Bakal Punya Kapal Selam Bertenaga Nuklir Baru
Menurut Royal Navy, Inggris memiliki empat kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir, yang masing-masing dipersenjatai dengan rudal Trident 2 D5 buatan AS. Rudal tersebut dapat ditembakkan ke sasaran hingga jarak 4.000 mil atau sekitar 6.437 km.
Laporan Perpustakaan House of Commons menyebutkan biaya operasional tahunan penangkal nuklir Inggris diperkirakan sebesar 6 persen dari anggaran pertahanan negara itu atau sekitar USD 3,79 miliar untuk tahun 2023/2024.
Sementara itu, kapal selam kelas Vanguard sendiri saat ini diperkirakan akan digantikan oleh empat kapal selam kelas Dreadnought baru pada awal tahun 2030-an. Inggris telah mengalokasikan USD 39,1 miliar hingga USD 51,7 miliar untuk kapal selam baru, yang ditingkatkan.