Sukses

Kapal Kargo Tabrak Jembatan di China Tewaskan 2 Orang, Kapten Kapal Ditangkap

Sebuah kapal kargo menabrak jembatan di atas Sungai Pearl di Guangzhou, China selatan pada Kamis (22 Februari 2024) pagi. Dua orang tewas dan tiga lainnya masih hilang, sementara seorang kru juga terluka.

Liputan6.com, Guangzhou - Sebuah kapal kargo menabrak jembatan di atas Sungai Pearl di Guangzhou, China selatan pada Kamis (22 Februari 2024) pagi. Dua orang tewas dan tiga lainnya masih hilang, sementara seorang kru juga terluka.

Investigasi awal menemukan bahwa lima kendaraan – termasuk satu sepeda motor – berada di jembatan Lixinsha di Distrik Kota Nansha ketika ditabrak oleh kapal kosong, sehingga merusak strukturnya.

Dua kendaraan terjun ke sungai, sementara tiga lainnya mendarat di kapal yang terjepit di bawah lubang menganga.

Perusahaan bus Guangzhou sebelumnya mengatakan bahwa salah satu pengemudinya sendirian di dalam kendaraannya ketika kendaraan tersebut jatuh dari jembatan. Sejauh ini belum diketahui apakah dia termasuk di antara korban jiwa.

Kapten kapal kargo – yang sedang dalam perjalanan ke Nansha dari Distrik Nanhai di Foshan – telah ditangkap, menurut laporan Beijing News yang mengutip perwakilan legislatif nasional setempat.

Pekerjaan untuk memperkuat jembatan, yang menghubungkan Guangzhou ke kota-kota Greater Bay Area (GBA) lainnya seperti Zhongshan dan Shenzhen, dimulai pada tahun 2022 karena masalah keamanan. Namun departemen transportasi kota melaporkan penundaan berulang kali, sehingga memperpanjang tenggat penyelesaian pekerjaan anti-tabrakan dan penguatan dari Agustus 2022 ke bulan yang sama tahun ini.

Nansha – di ujung selatan kota di Provinsi Guangdong – dipandang sebagai zona kunci untuk pengembangan teknologi di GBA, skema pemerintah untuk mengintegrasikan 11 kota di Tiongkok selatan menjadi kekuatan ekonomi.

Dewan Negara meluncurkan rencana pada tahun 2022 untuk mengubah distrik tersebut menjadi pusat inovasi dan kerja sama teknologi GBA pada tahun 2035.

Berdasarkan rencana tersebut, Nansha akan menjadi pusat kerja sama ilmiah dengan Hong Kong dan Makau.

Pemerintah pusat juga berjanji untuk mendukung kolaborasi antara lembaga penelitian daratan dan Hong Kong, dengan Universitas Sains dan Teknologi membuka kampusnya di Guangzhou di distrik tersebut pada tahun yang sama.​

2 dari 4 halaman

Dikemudikan Kapten Mabuk, Kapal Kargo Rusia Tabrak Jembatan Pelabuhan Korsel

Sebuah kapal kargo Rusia yang dikemudikan seorang kapten mabuk, menabrak Jembatan Gwangan di kota pelabuhan Busan, Korea Selatan, pada Kamis, 28 Februari 2019 sore.

Sebuah video yang dirilis oleh kantor berita Yonhap menunjukkan bangunan atas sebuah kapal kontainer bertabrakan bertabrakan dengan jembatan, demikian dikutip dari The Straits Times pada Jumat (1/3/2019).

Tidak ada laporan cedera dalam kecelakaan itu, tetapi kapten kapal diketahui berusaha melarikan diri dari tempat kejadian, beberapa saat setelah tabrakan terjadi.

Otoritas Penjaga Pantai Korea Selatan mencatat kadar alkohol dalam darah 0,86 pada kapten, menurut Yonhap.

Dengan kadar alkohol dalam darah di atas 0,3, hukum Korea Selatan melarang individu untuk mengemudikan kapal dan perahu.

Kapal tersebut dikatakan sebagai kapal angkut berbobot 6.000 ton, yang sedang dalam perjalanan ke Vladivostok, Rusia.

Adapun Jembatan Gwangan membentang sejauh 7,4 kilometer dan terletak di pesisir Busan, yang merupakan kota terbesar kedua di Korea Selatan.

Pada malam hari, jembatan tersebut menjelma menjadi objek wisata populer karena pencahayaannya yang spektakuler.

 

3 dari 4 halaman

Jembatan Ambruk di Filipina Akibat Beban Kendaraan Saat Macet, 4 Orang Tewas

Bicara soal jembatan, sebuah jembatan tua dilaporkan ambruk di sebuah kota di Filipina tengah. Demikian menurut laporan para pejabat setempat pada Kamis 28 April 2022.

Mengutip VOA Indonesia, Jumat (29/4/2022), sedikitnya empat orang tewas setelah belasan kendaraan jatuh ke sungai. Peristiwa nahas itu, jembatan ambruk, terjadi pada saat lalu lintas kendaraan sedang padat pada Rabu 27 April sore.

Seorang pelancong dari Austria termasuk di antara yang tewas.

23 orang lainnya termasuk istri pelancong itu terluka akibat tragedi di kota pesisir Loay di Provinsi Bohol, kata polisi dan sejumlah pejabat provinsi.

Kepala Polisi Regional Brigjen Roque Eduardo Vega mengatakan penyelidikan awal menunjukkan, jembatan itu ambruk karena beban beberapa kendaraan yang terjebak dalam kemacetan lalu lintas di atasnya. Termasuk truk pengiriman yang sarat dengan pasir dan kerikil untuk digunakan dalam pembangunan jembatan terdekat yang sedang berlangsung.

"Berat truk dan muatannya menyebabkan ketegangan serius pada jembatan sehingga jembatan itu akhirnya untuh,'" kata Vega kepada wartawan.

Meskipun jembatan itu sebetulnya dalam keadaan rusak akibat gempa bumi yang terjadi sebelumnya, pihak berwenang telah mengizinkan penggunaannya saat jembatan lain sedang dibangun, kata polisi.

Vega mengidentifikasi warga negara Austria yang tewas dalam kecelakaan itu sebagai Michael Osuchan, seorang pria berusia 30 tahun yang tinggal di Pulau Panglao Bohol, yang terkenal dengan resor pantainya yang indah.

Para korban lainnya sebagian besar adalah penduduk Loay dan kota-kota terdekat.

 

4 dari 4 halaman

Jembatan Penyeberangan Ambruk di India, 78 Orang Tewas

Sementara sedikitnya 78 orang tewas setelah jembatan penyeberangan ambruk di negara bagian Gujarat, India barat. Ratusan orang tercebur ke Sungai Macchu di Kota Morbi. 

Dilansir BBC, Senin (31/10/2022), rekaman lokal menunjukkan orang-orang yang selamat tergantung di jembatan gantung yang sebagian terendam. Laporan juga mengatakan sebanyak 400 orang berada di jembatan tersebut pada saat itu. 

Kecelakaan pada hari Minggu tersebut terjadi sekitar pukul 18.40 waktu setempat. Sejauh ini, lebih dari 80 orang telah diselamatkan, kata Brijesh Merja, seorang menteri negara bagian.

Seorang saksi mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ada banyak anak-anak di jembatan penyeberangan ketika jembatan itu runtuh.

Prateek Vasava adalah salah satu dari mereka yang berada di jembatan pada saat itu. Dia mengatakan kepada saluran berita berbahasa Gujarat 24 Jam bagaimana dia berenang ke tepi sungai setelah jatuh ke air.Beberapa anak jatuh ke sungai, katanya, menambahkan: "Saya ingin menarik beberapa dari mereka bersama saya tetapi mereka telah tenggelam atau hanyut."

Video menunjukkan bagaimana kekacauan yang terjadi ketika orang-orang di tepi sungai berusaha menyelamatkan mereka yang terperangkap di dalam air saat jembatan mulai rubuh. Video lain menunjukkan orang-orang memanjat sisa-sisa kawat terjaring dari jembatan untuk menyelamatkan diri dari air.

Mirisnya, insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah jembatan dibuka kembali setelah perbaikan.

Jembatan penyeberangan era kolonial sepanjang 230 meter (754 kaki) ini dibangun selama pemerintahan Inggris di India pada abad ke-19. Dikenal secara lokal sebagai Julto Pool, ini adalah objek wisata yang populer di daerah tersebut.