Sukses

Fosil Reptil Air Berusia 240 Juta Tahun Ditemukan, Berleher Panjang dan Dijuluki Naga

Hewan purba tersebut mendapat julukan sebagai "naga" karena memiliki leher yang sangat panjang.

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan telah menemukan fosil terbaru berupa reptil air sepanjang lima meter dari periode Trias.

Makhluk berusia 240 juta tahun ini dijuluki sebagai dragon (naga) karena memiliki leher yang sangat panjang.

Dilansir BBC, Sabtu (24/2/2024), jenis reptil ini disebut Dinocephalosaurus orientalis, spesies yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2003.

Temuan fosil baru ini memungkinkan para ilmuwan untuk melihat anatomi lengkap dari binatang prasejarah yang aneh tersebut.

Dr Nick Fraser, dari Museum Nasional Skotlandia, yang merupakan bagian dari tim internasional yang mempelajari fosil tersebut, mengatakan ini adalah pertama kalinya para ilmuwan dapat melihatnya secara utuh. Dia menggambarkannya sebagai "hewan yang sangat aneh".

"Ia memiliki anggota tubuh seperti sirip dan lehernya lebih panjang dibandingkan gabungan tubuh dan ekornya," katanya.

Menurut analisa para peneliti, "leher yang panjang, bengkok dan fleksibel dan dilengkapi dengan 32 tulang belakang terpisah", kemungkinan memberi keuntungan bagi mereka untuk berburu. Bentuk leher tersebut memungkinkan Dinocephalosaurus orientalis mencari makanan di celah-celah di bawah air.

 

2 dari 3 halaman

Ditemukan di China Selatan

Fosil tersebut ditemukan di deposit batu kapur kuno di China selatan.

"Penemuan ini menambah keanehan (periode) Trias," kata Dr Fraser kepada BBC News.

"Dan setiap kali kami memeriksanya, kami menemukan sesuatu yang baru."

Makalah yang menggambarkan sekumpulan fosil baru hewan tersebut diterbitkan dalam jurnal "Earth and Environmental Science: Transactions of the Royal Society of Edinburgh".

3 dari 3 halaman

Temuan Fosil Reptil Terbang

Sebelumnya, sisa-sisa fosil spesies reptil terbang yang dianggap sebagai sepupu dekat dinosaurus ditemukan di sebuah pantai di Pulau Skye Skotlandia. Reptil jenis itu diyakini telah menjelajahi Bumi puluhan juta tahun lalu telah, ujar para ilmuwan pada Selasa (6/2).

Sisa-sisa fosil tersebut, ditemukan sebagian terekspos di atas batu besar, terdiri dari sebagian kerangka, termasuk bagian bahu, sayap, kaki, dan tulang punggung, menurut sebuah makalah akademis tentang penemuan tersebut.

Kerangka pterosaurus yang tidak lengkap, tetapi terpelihara secara tiga dimensi dari 168–166 juta tahun yang lalu, memberikan wawasan baru tentang keanekaragaman dan sejarah evolusinya, menurut para ilmuwan. Pasalnya fosil pterosaurus Jurassic Tengah sangat jarang ditemukan.

Selengkapnya di sini..