Sukses

WNI Hamil di Malaysia Meninggal dalam Perjalanan ke Rumah Sakit untuk Bersalin

Seorang wanita Indonesia yang sedang hamil dari Daro, Sarawak, Malaysia meninggal dunia sebelum ia sempat melahirkan bayinya di Rumah Sakit Sibu.

Liputan6.com, Sarawak - Seorang wanita Indonesia yang sedang hamil dari Daro, Sarawak, Malaysia meninggal dunia sebelum ia sempat melahirkan bayinya di Rumah Sakit Sibu.

Polisi, Matu Daro OCPD, Dept Supt Neil Beginda mengatakan, kasus tersebut terungkap setelah ibu korban yang berusia 29 tahun itu melapor ke polisi pada Jumat (23/2) atas kematian putrinya.

“Penyelidikan awal kami mengungkapkan pada Kamis (22 Februari) sekitar pukul 18.00, wanita tersebut, suaminya dan seorang sopir WNI sedang dalam perjalanan dari Jemoreng Palm Oil Pergau di Matu menuju Rumah Sakit Sibu. Namun, dia meninggal dunia saat mereka berada di dekatnya. dermaga penyeberangan Muara Lassa Daro,” kata Neil seperti dikutip dari TheStar.my, Sabtu (24/2/2024).

Setelah itu, mereka mengirim jenazahnya kembali ke peternakan. Namun setelah beberapa diskusi, mereka memutuskan untuk membawa jenazah tersebut ke Kuching tanpa memberi tahu polisi.

Ambulans Sarawak General Hospital (SGH) yang tiba di Kantor Polisi Padungan kemudian mengonfirmasi bahwa almarhum (WNI) meninggal dunia pada Jumat 23 Februari pukul 11.15 pagi, tambah Neil.

Jenazah telah dibawa ke kamar mayat SGH untuk dilakukan visum.

2 dari 3 halaman

Jenazah WNI di Malaysia Ditemukan Terbungkus Plastik Hitam dalam Bagasi Mobil, 4 Tersangka Ditangkap

Bicara soal WNI, sebelumnya, media Malaysia Bernama melaporkan penemuan jasad seorang warga negara Indonesia (WNI) di Shah Alam.

"Jasad seorang pria Indonesia ditemukan terbungkus plastik hitam di bagasi mobil di pinggir jalan dekat Taman Sri Orkid, di Seksi 30, Selasa 4 Juli 2023," tulis media Bernama yang dikutip Jumat (7/7/2023).

Wakil kepala polisi Shah Alam Ramsay Anak Embol mengatakan polisi diberitahu tentang penemuan jasad itu pada hari Selasa sekitar pukul 15.25 oleh orang lewat.

Ia mengatakan, jenazah ditemukan di bagasi mobil Honda City berwarna hitam, yang diduga sudah berada di lokasi sejak dua atau tiga hari sebelumnya.

"Jenazah kemudian dikirim ke Rumah Sakit Shah Alam untuk diotopsi," kata Ramsay Anak Embol dalam sebuah pernyataan.

Setelah itu, sambung Ramsay, empat tersangka termasuk seorang wanita Indonesia, semuanya berusia 40-an, ditangkap sekitar pukul 19.00 pada hari yang sama di dekat lokasi kejadian.

Investigasi awal menemukan bahwa motif pembunuhan diyakini karena kecemburuan, tetapi polisi masih menyelidiki kasus tersebut, katanya, seraya menambahkan bahwa semua tersangka ditahan mulai 5 Juli hingga 10 Juli untuk penyelidikan berdasarkan Bagian 302 KUHP Hukum pidana Malaysia.

Saat dikonfirmasi oleh Liputan6.com, pihak KBRI Kuala Lumpur mengatakan tengah melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak berwenang.

"Terkait berita sedang dalam klarifikasi dan koordinasi dengan pihak PDRM (Polis Di Raja Malaysia/Kepolisian Malaysia)," ucap Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar kepada Liputan6.com melalui pesan singkat.

3 dari 3 halaman

Jasad Pria Asal Indonesia Ditemukan di Tangki Limbah di Malaysia

Sebelumnya, Malaysia juga mengabarkan temuan jasad seorang pria di tangki limbah di Kuala Kangsar, pada Senin 14 Mei 2023. Korban diketahui seorang pria asal Indonesia.

Mengutip pemberitaan Malay Mail, polisi kemudian mencari pasangan suami-istri (pasutri) untuk membantu penyelidikan terkait pembunuhan seorang pria asal Indonesia tersebut. 

Kepala polisi distrik Kuala Kangsar ACP Omar Bakhtiar Yaacob mengatakan polisi menerima informasi bahwa jasad seorang pria, yang diyakini berusia sekitar 40 tahun, ditemukan di tangki limbah pada Senin 14 Mei sekitar pukul 12.20 pagi.

"Setelah penyelidikan di lokasi, polisi menemukan jasad seorang pria di tangki limbah yang terletak di belakang sebuah rumah. Tubuh korban yang bertelanjang dada dibalut kain sarung," kata Kepala polisi distrik Kuala Kangsar ACP Omar Bakhtiar Yaacob.

"Pemeriksaan post-mortem yang dilakukan di Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun di Ipoh mengungkapkan bahwa penyebab kematiannya adalah karena luka di kepala akibat trauma benda tumpul," imbuh Omar Bakhtiar Yaacob.

Omar Bakhtiar mengatakan polisi Malaysia sedang mencari pasangan suami-istri yang pernah tinggal bersama korban di rumah tersebut namun kemudian melarikan diri.

Polisi yakin pasangan tersebut terlibat dalam pembunuhan tersebut karena polisi telah mengklasifikasikan kasus tersebut sebagai pembunuhan dan sedang diselidiki berdasarkan Pasal 302 KUHP.

"Oleh karena itu saya mengimbau masyarakat yang memiliki informasi tentang kejadian tersebut atau tentang pasangan tersebut untuk membantu polisi dengan menghubungi Mapolres Kuala Kangsar di 05-7762222 atau petugas investigasi ASP Mohd Subkey Alias di 013-9285436," katanya.