Liputan6.com, Paris - Menara Eiffel di Paris, Prancis, dibuka kembali untuk pengunjung pada Minggu (25/2/2024) setelah enam hari ditutup karena aksi mogok pekerja.
Para pekerja melancarkan aksi mogok menyusul kritik perselisihan mengenai cara pengelolaan menara tersebut. Teranyar, Operator Menara Eiffel, Societe d'Exploitation de la Tour Eiffel (SETE), mengatakan kesepakatan telah dicapai dengan serikat pekerja pada Sabtu (24/2). Demikian seperti dilansir BBC, Senin (26/2).
Baca Juga
Ini adalah pemogokan kedua di landmark ikonik tersebut dalam tiga bulan terakhir, yang terjadi saat Paris bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2024.
Advertisement
SETE meminta maaf kepada pemegang tiket dan mengatakan mereka akan mendapat penggantian untuk pemesanan yang terdampak aksi mogok, yang mengakibatkan hangusnya sekitar 100.000 tiket masuk.
Serikat pekerja Konfederation Generale du Travail (CGT) menyebutkan bahwa staf mengkritik model bisnis SETE, yang didasarkan pada perkiraan jumlah pengunjung di masa depan yang terlalu tinggi, sementara perkiraan yang terlalu rendah terhadap biaya pemeliharaan dan renovasi.
Stephane Dieu, berbicara atas nama serikat pekerja, menuduh SETE mencari keuntungan dalam jangka pendek.
Para pemogok juga menyatakan keprihatinan atas keadaan monumen tersebut, yang menurut laporan Le Monde tidak dicat ulang selama 14 tahun, bukan tujuh tahun seperti biasanya, dan pekerjaan perbaikan lainnya terlambat dari jadwal.
Usulan Jadikan Menara Eiffel Monumen Bersejarah
Aksi mogok awalnya direncanakan berlangsung selama lima hari, namun CGT pada Jumat (23/2) mengumumkan staf telah memilih memperpanjangnya hingga Sabtu setelah menolak usulan awal SETE.
Pada Sabtu, SETE mengatakan pihaknya mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja, di mana para pihak akan secara teratur memantau model bisnis perusahaan, investasi dalam pekerjaan dan pendapatan melalui badan yang akan bertemu setiap enam bulan.
Dengan tujuan untuk menyeimbangkan pembukuan pada tahun 2025, kedua belah pihak juga sepakat untuk melakukan investasi sebesar 380 juta euro hingga tahun 2031 untuk pemeliharaan bangunan bersejarah tersebut.
Pada Kamis (22/2), Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati menyarankan agar Menara Eiffel diklasifikasikan sebagai monumen bersejarah agar negara dapat membantu mendanai pembangunan jika diperlukan.
Advertisement
Ikon Kehebatan Industri Modern Prancis
Menara Eiffel terakhir kali ditutup pada 27 Desember 2023 ketika para pekerja melancarkan protes untuk alasan yang sama tepat di tengah momen peringatan 100 tahun kematian pencipta menara, Gustave Eiffel.
Eiffel, seorang insinyur sipil, terkemuka karena membangun jembatan dan jembatan untuk jaringan kereta api Prancis. Namun, dia terkenal karena menaranya, yang dirancang untuk memamerkan kehebatan industri modern Prancis di panggung dunia.
Dibangun dalam waktu kurang dari dua tahun, Menara Eiffel pada saat itu merupakan bangunan tertinggi di dunia dan segera menjadi ikon ibu kota Prancis.