Sukses

191 Pencandu Narkoba Vietnam Kabur dari Pusat Rehabilitasi, 94 Orang Telah Ditemukan dan Sisanya Buron

Pihak berwenang di Vietnam sedang mencari hampir 100 pengguna narkoba yang melarikan diri dari pusat rehabilitasi milik negara yang penuh sesak di Delta Mekong.

Liputan6.com, Hanoi - Pihak berwenang di Vietnam sedang mencari hampir 100 pecandu narkoba yang melarikan diri dari pusat rehabilitasi milik negara yang penuh sesak di Delta Mekong, kata media pemerintah pada Senin (26/2/2024).

 

Menyusul "perselisihan internal" pada Sabtu (24/2) malam, 191 pecandu keluar dari pusat rehabilitasi di kota selatan Soc Trang, lapor surat kabar Cong An Nhan Dan, yang merupakan corong resmi polisi Vietnam seperti dikutip dari AFP.

"Pada Senin (26/2) pagi, 94 orang telah ditemukan dan dibawa kembali. Polisi dan keluarga sedang mencari hampir 100 orang lainnya yang masih buron, kata surat kabar itu.

Para pecandu dilaporkan mendobrak pintu asrama mereka dan melarikan diri melalui pintu masuk utama dan melompati pagar besi gedung.

Beberapa tahanan melarikan diri melalui lubang yang mereka buat di salah satu dinding fasilitas rehabilitasi narkoba tersebut.

Beberapa penjaga keamanan terluka setelah diserang oleh para buronan, tambah laporan itu.

Infrastruktur pusat rehabilitasi tersebut buruk, kata media pemerintah, mengutip pihak berwenang setempat.

Tempat itu juga penuh sesak, dengan hanya 60 penjaga yang bertanggung jawab atas lebih dari 460 pecandu narkoba yang mayoritas laki-laki.

Pejabat setempat menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai pelarian tersebut ketika dihubungi oleh AFP.

Adapun di Vietnam terdapat lebih dari 30.000 pecandu narkoba yang menjalani perawatan wajib di fasilitas pemerintah. Beberapa di antaranya diwajibkan oleh undang-undang untuk menghabiskan waktu hingga dua tahun di dalam fasilitas rehabilitasi tersebut.

Sebagian besar tahanan menjalani perlakuan dingin di pusat-pusat yang kelebihan beban. Di masa lalu bahkan para pecantu pernah dikenai sel isolasi jika mereka melanggar peraturan.

 

2 dari 4 halaman

Metode Pemilihan Narkoba Vietnam yang Picu Kritik, Tapi...

Meskipun Vietnam sedang bereksperimen dengan lebih banyak pilihan pengobatan berbasis komunitas sebagai tanggapan atas kritik terhadap pusat rehabilitasinya, namun metode ini tetap menjadi bentuk pemulihan yang paling banyak digunakan.

Pusat-pusat tersebut didukung secara luas baik oleh pemerintah maupun masyarakat sebagai pilihan pengobatan yang layak, meskipun para spesialis kecanduan mengatakan bahwa pusat-pusat tersebut tidak berhasil dan tingkat kekambuhannya tinggi.

Menurut Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Cacat dan Sosial, "lebih dari separuh fasilitas ini tidak memiliki infrastruktur dan peralatan yang memadai".

 

 

3 dari 4 halaman

Peristiwa Pencandu Narkoba Kabur Sebelumnya

Sekitar 200 pengguna narkoba melarikan diri pada tahun 2018 dari pusat rehabilitasi di provinsi selatan Tien Giang.

Setahun sebelumnya pada 2017, 100 orang melarikan diri dari sebuah pusat di dekat provinsi Long An karena mereka kesal karena harus menghabiskan liburan tahunan Tet jauh dari rumah mereka.​

 

 

4 dari 4 halaman

Buron Narkoba Australia Kabur ke Papua Nugini Naik Jet Ski

Bicara soal narkoba, Polisi Australia mengatakan pada Rabu, 27 Maret 2019 bahwa mereka telah menangkap seorang tersangka kasus narkoba asal Inggris yang mencoba melarikan diri ke Papua Nugini dengan jet ski.

Polisi perbatasan Negeri Kanguru mengatakan mereka menerima peringatan bahwa "seorang pria, diduga dipersenjatai dengan panah dan membawa bahan bakar serta pasokan cadangan, telah melarikan diri dengan jet ski" dari semenanjung ujung timur laut negara itu.

Tersangka diketahui merupakan warga negara Inggris yang berusia 57 tahun yang menjadi target surat perintah penangkapan luar biasa atas tuduhan terkait narkoba di Australia Barat. Beberapa saat setelah mencoba melarikan diri, ia berhasil ditangkap di kubangan lumpur di sebuah pulau yang berjarak beberapa kilometer dari daratan Papua Nugini, sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia pada Rabu (27/3/2019).

Menurut laporan, ia diketahui telah mengendarai jet ski sejauh sekitar 150 kilometer melintasi Selat Torres.

Pria itu kini sedang menunggu ekstradisi ke Australia Barat, dengan jet skinya diderek oleh petugas.

"Kami memiliki kemampuan untuk mendeteksi berbagai ancaman perbatasan, termasuk gerakan mencurigakan di seluruh wilayah," kata Pasukan Perbatasan Australia Jo Crooks.

"Siapa pun yang berpikir mereka dapat masuk atau meninggalkan Australia melalui wilayah ini tanpa terdeteksi nampaknya harus berpikir ulang," pungkasnya.