Liputan6.com, New York - Seorang pria lanjut usia (lansia) di Amerika Serikat (AS) dinobatkan menjadi pelatih atau instruktur gym tertua di dunia, di usianya yang sudah menginjak 81 tahun.
Tim Minnick, pelatih di Gold's Gym di Austin, Texas, masih aktif mengajar banyak kelas di pusat kebugaran tersebut setiap hari. Ia pertama kali memperoleh sertifikasi pelatihan pribadinya dari National Academy of Sports Medicine ketika berusia 73 tahun.
Tim menceritakan bagaimana pekerjaannya di Gold’s Gym, yang ditawarkan kepadanya setelah ditolak oleh dua sasana lainnya, memberinya kehidupan baru setelah istrinya meninggal.
Advertisement
"Saya ingin melakukan sesuatu yang saya rasa memberikan kontribusi kepada seseorang," katanya, seperti dilansir laman resmi Guinness World Records, Selasa (27/2/2024).
Tim memimpin kelas yang diikuti individu maupun kelompok. Sebagian besar kliennya berusia di atas 50 tahun, dengan yang tertua berusia 95 tahun, meskipun ia juga melatih beberapa orang yang lebih muda.
"Itu adalah perekrutan yang mudah, dan saya senang dia berhasil melewatinya," kata manajer gym Aaron Gillum, yang memperkirakan bahwa 15-20 persen anggota gym berusia di atas 50 tahun.
Ingin Membantu Orang-orang di Usianya
Menurut Tim, tingkat kebugaran generasi baby boomer (generasi yang lahir sekitar tahun 1946 hingga 1964) "tidak terlalu baik".
Tim pun kemudian memperoleh tujuan hidup baru dengan membantu orang-orang seusianya membangun kembali kekuatan mereka, dan karena Tim baru memulai perjalanan kebugarannya saat dewasa, dia merasa ingin membantu orang lain yang berada dalam posisi yang sama sepertinya.
"Kita mulai kehilangan otot ketika kita berusia 35 tahun atau lebih. Kecuali Anda berusaha untuk mempertahankan hal itu, ketika Anda mencapai usia 75, Anda tidak berada dalam kondisi yang baik," jelasnya.
"Menurut saya, itu seperti membeli polis asuransi. Asuransi terhadap kegagalan seiring bertambahnya usia."
Advertisement
Melatih Penderita Kanker
Salah satu orang yang Tim bantu adalah seorang pasien kanker yang menderita stroke dan mengalami kecelakaan mobil yang serius. Dia bekerja dengannya selama lebih dari dua tahun hingga kliennya itu bisa berdiri dari posisi duduk.
Membantu orang lain adalah salah satu alasan utama Tim untuk terus bekerja sebagai pelatih kebugaran selama fisiknya mampu.
Selain melatih fisiknya secara rutin, Tim juga menjaga asupan makanannya. Ia mencoba untuk makan makanan sesehat mungkin dan tidak minum alkohol.
"Di sini saya sudah setua ini dan orang-orang tidak percaya saya tidak melakukan sesuatu," katanya.
"Kami telah dikaruniai tubuh yang tidak akan pernah Anda pahami. Merupakan keajaiban bahwa kita duduk di sini melakukan hal-hal seperti ini – tubuh kita sungguh ajaib."
Bertekad untuk Tetap Bekerja
Meski usianya sudah cukup tua, Tim bertekad untuk tetap melanjutkan rutinitasnya melatih kebugaran selagi dirinya mampu.
"Jadi, saya ingin belajar sebanyak yang saya bisa. Saya sehat [dan] berharap bisa melakukan ini lebih lama lagi," ungkapnya.
"Saya tidak akan berhenti hanya karena sudah tua," imbuh dia.
Advertisement