Sukses

Zelenskyy Puji Upaya Arab Saudi dalam Mengakhiri Perang Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berkunjung ke Arab Saudi pada Selasa (27/2/2024), di mana dia bertemu dengan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

Liputan6.com, Riyadh - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melawat ke Arab Saudi pada Selasa (27/2/2024) dan bertemu dengan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Zelenskyy memuji upaya Arab Saudi dalam mencari solusi untuk mengakhiri perang Ukraina.

Pernyataan di situs web Zelenskyy menyebutkan keduanya membahas formula perdamaian untuk mengakhiri konflik dan Zelenskyy berterima kasih kepada MBS atas nasihat berharga dalam menemukan cara untuk mempercepat implementasinya.

"Kepala negara (Zelenskyy) secara khusus mencatat upaya Arab Saudi untuk membantu memulihkan perdamaian yang adil di Ukraina," demikian bunyi pernyataan itu, seperti dilansir CNA, Rabu (28/2).

Kepemimpinan Arab Saudi, ujar Zelenskyy, dapat membantu menemukan solusi yang adil.

Zelenskyy dan putra mahkota dilaporkan membahas isi KTT Perdamaian yang direncanakan berlangsung akhir tahun ini, di mana Swiss telah setuju untuk menjadi tuan rumah.

Selain itu, turut dibahas langkah-langkah yang mungkin dilakukan untuk memulihkan keamanan Ukraina, Eropa, dan dunia.

"Kami memiliki kepentingan yang sama dalam memastikan stabilitas global," tulis pernyataan tersebut mengutip ucapan Zelenskyy.

2 dari 3 halaman

Ukraina Incar Dukungan Aktif Arab Saudi

Sementara itu, kantor berita Arab Saudi (SPA) melaporkan MBS menegaskan keinginan dan dukungan kerajaan atas semua upaya yang bertujuan menyelesaikan krisis Ukraina-Rusia.

Zelenskyy yang kini sudah meninggalkan Arab Saudi menulis di aplikasi pesan Telegram, "Sekarang kami semakin dekat untuk mengadakan KTT Perdamaian pertama dan kami mengandalkan dukungan aktif yang berkelanjutan dari Arab Saudi."

 

3 dari 3 halaman

Formula Perdamaian Versi Ukraina

Ukraina telah mengadakan beberapa pertemuan multilateral untuk membahas formula perdamaian dengan perwakilan dari puluhan negara.

Rencana tersebut mengatur penarikan pasukan Rusia, pengakuan perbatasan Ukraina pasca-Uni Soviet tahun 1991, dan ketentuan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya.

Arab Saudi sebelumnya bertindak sebagai mediator dalam pertukaran tahanan antara Ukraina dan Rusia. Zelenskyy mengatakan dia yakin pertemuannya pada Selasa akan membawa hasil dalam hal tersebut.