Sukses

Pengakuan Sejumlah Fans yang Rela ke Singapura demi Nonton Konser Taylor Swift

Para penggemar Taylor Swift yang menyaksikan konsernya di Singapura datang dari sejumlah negara tetangga termasuk Indonesia, Filipina dan Thailand.

Liputan6.com, Singapura - Setelah band Coldplay sempat membuat heboh lantaran banyak orang yang kehabisan tiket konser untuk menyaksikan penampilan mereka, kini giliran penyanyi solo Taylor Swift yang menjadi perhatian.

Banyak orang juga berebut untuk menonton penampilan penyanyi kelahiran 13 Desember 1989 itu. Namun sayangnya, ia tak mampir di Indonesia melainkan hanya singgah di Singapura, satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjadi bagian dari turnya yang bertajuk "The Eras Tour".

Lantaran hal tersebut, para penggemarnya yang memiliki sebutan "Swifties" dari negara tetangga Singapura, rela merogoh kocek lebih dalam untuk menyaksikan konser idolanya itu. Selain harus membeli tiket konser yang tak murah, mereka juga harus mengeluarkan biaya lebih untuk tiket pesawat dan akomodasi.

Dilansir CNA, Sabtu (2/3/2024), swiftie asal Thailand mengaku menghabiskan biaya sekitar 50 ribu baht atau sekitar Rp21,8 juta untuk menghadiri konser Taylor Swift di Singapura.

Sementara itu, penggemar Taylor lain asal Filipina, yang merupakah mahasiswa berusia 20 tahun, mengaku bahwa ketika ia mengetahui Singapura menjadi satu-satunya perhentian Eras Tour di Asia Tenggara "adalah sebuah pukulan yang nyata".

"Wah, rasanya seperti seseorang menyampaikan berita dengan palu godam… Orang Filipina adalah Swifties yang hebat, jadi hal ini sangat memukul kami," ungkap Rivera.

Meski demikian, Rivera tampaknya menerima kabar tersebut dengan tenang. Dia dan temannya telah mendapatkan tiket VIP dan berencana untuk menyaksikannya di Singapura.

“Saya mungkin sedikit berlebihan, mungkin mengeluarkan sekitar 80.000 peso (Rp22,4 juta) untuk keseluruhan perjalanan: penerbangan, perlengkapan konser, menginap di hotel," jelasnya.

Rivera mengakui bahwa ini adalah pertama kalinya dia pergi ke luar negeri untuk konser karena sebagian besar artis favoritnya "biasanya mampir ke Filipina"

2 dari 3 halaman

Kali Pertama ke Luar Negeri untuk Nonton Konser

Menariknya, sebagian besar penggemar juga menceritakan bahwa ini kali pertama mereka terbang ke luar negeri untuk sebuah konser.

Anggota awak maskapai penerbangan Jeanette Juntilla mengatakan "dia tidak akan melakukan itu untuk orang lain".

"Taylor Swift adalah duniaku. Dia menyelamatkan saya melalui lagu-lagunya," kata Jeannette yang berusia 27 tahun itu.

Sebagai penggemar Swift sejak usia 13 tahun, Jeannette tidak mendapat kesempatan untuk menyaksikan konser Taylor bertajuk "Speak Now" dan "Red" sebelumnya di Filipina karena dia belum memiliki cukup uang. Ia mengaku menangis saat mengetahui negaranya dilewati Eras Tour, namun tidak lama.

"Setelah menangis dan melupakan diri sendiri, saya dan teman-teman mulai membuat rencana (untuk menonton konser). Saat ini, kami tidak peduli jika kami harus terbang ke tempat lain hanya untuk akhirnya melihat Taylor Swift, karena kami punya uang sekarang. Kami sudah bekerja sekarang," kata dia.

3 dari 3 halaman

Konser Taylor Swift di Singapura

Taylor Swift akan menggelar konser selama enam hari di National Stadium, Singapura, yakni  2, 3, 4 dan 7, 8, 9 Maret 2024. 

Sebelumnya, Perdana Menteri Thailand Shretta Thavisin mengungkap penyebab mengapa Taylor hanya menggelar konser di Singapura, satu-satunya negara Asia Tenggara yang disinggahinya. 

Ia mengklaim bahwa Singapura telah mencapai kesepakatan dengan Taylor Swift untuk memastikan penyanyi berusia 34 tahun itu hanya menggelar konser "The Eras Tour" di sana, satu-satunya lokasi di Asia Tenggara.

PM Srettha menuturkan bahwa promotor konser, AEG Present Asia, memberitahunya soal perjanjian tersebut saat keduanya bertemu pada 12 Februari.

Berbicara di iBusiness Forum 2024 di Bangkok, Jumat (16/2) PM Srettha mengatakan dia diberitahu bahwa pemerintah Singapura menawarkan USD 2 juta hingga USD 3 juta per pertunjukan sebagai imbalan atas eksklusivitas konser Taylor Swift di sana.

"Pemerintah Singapura cerdik," kata PM Srettha, seperti dilansir Sky News,.