Liputan6.com, Gaza - Sayap militer Hamas mengatakan tujuh sandera yang ditahan di Jalur Gaza tewas akibat pengeboman Israel. Hal tersebut disampaikan juru bicara Brigade Qassam Abu Obeida melalui aplikasi Telegram pada Jumat (1/3/2024).
Kelompok tersebut mengatakan pihaknya mengonfirmasi berita tersebut menyusul penyelidikan yang dilakukan selama beberapa minggu terakhir setelah mereka kehilangan kontak dengan pihak yang menahan para tawanan.
Baca Juga
Hamas menawan sekitar 250 sandera saat menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Dari jumlah itu, sekitar 130 orang diyakini masih ditawan.
Advertisement
Brigade Al-Qassam menyebutkan tiga tawanan yang disebutkan dalam pernyataan pada Jumat telah diidentifikasi, namun dia tidak menjelaskan kapan ketujuh orang tersebut tewas. Dengan demikian jumlah total tawanan yang terbunuh akibat operasi militer Israel mungkin telah melebihi 70 orang.
Profesor studi keamanan dan militer di Institut Studi Pascasarjana Doha Omar Ashour mengatakan kepada Al Jazeera seperti dilansir Sabtu (2/3), kematian para tawanan menunjukkan pemerintah Israel menganggap mereka sebagai "prioritas kedua".
"Prioritas pertama (militer Israel) adalah menghancurkan sayap bersenjata Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya, melemahkan mereka dengan cara apa pun, bahkan jika hal itu mengorbankan nyawa beberapa sandera," kata Ashour.
Kematian yang dilaporkan pada Jumat, menurut Ashour, juga menunjukkan strategi perang Israel tidak mencapai tujuannya.
"Kita berada di hari ke-147 perang dan semakin banyak sandera yang tewas, sebagian besar disebabkan oleh tembakan Israel," ujarnya.
Dalam gencatan senjata selama sepekan yang dimediasi Qatar pada November, 105 tawanan dibebaskan dan ditukar dengan 150 wanita dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara Israel.
"Satu-satunya cara untuk membebaskan para sandera dengan aman adalah dengan cara yang telah dilakukan sebelumnya – melalui semacam negosiasi. Pemerintah Israel mengetahui hal itu … Mereka hanya tidak mau mengakuinya," tutur Ashour.
Korban Jiwa Serangan Israel Capai 30.228 Orang
Menurut otoritas kesehatan Gaza, perang Hamas vs Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 30.228 orang. Adapun jumlah korban tewas di Israel akibat serangan 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat (AS) yang saat ini bertindak sebagai mediator berupaya keras mencapai kesepakatan gencatan senjata baru.
"Para pemimpin menggarisbawahi bahwa pembebasan sandera akan menghasilkan gencatan senjata segera dan berkelanjutan di Gaza selama setidaknya enam minggu," sebut Gedung Putih.
Advertisement
Tuntutan Israel
Situs berita Israel, Walla, mengutip seorang pejabat senior Israel, melaporkan Israel telah mengatakan kepada Mesir dan Qatar mereka tidak akan melanjutkan perundingan gencatan senjata sampai Hamas mengirimkan daftar tawanan Israel yang masih hidup di Jalur Gaza.
Pejabat itu mengatakan Israel juga mencari "jawaban serius" dari Hamas mengenai jumlah tahanan Palestina yang diminta dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan.