Sukses

Angkatan Laut India Berencana Buka Pangkalan Strategis di Dekat Maladewa

Hubungan antara India dan Maladewa memburuk sejak Presiden pro-China Mohamed Muizzu memenangkan pemilu tahun lalu. Ia berjanji mengusir pasukan India.

Liputan6.com, New Delhi - Angkatan Laut India mengatakan pihaknya tengah memperkuat pasukan di pulau-pulau yang dianggap "penting secara strategis" dekat Maladewa. Pangkalan baru akan dibuka hanya beberapa hari sebelum Male mulai memulangkan pasukan India.

Hubungan antara India dan Maladewa memburuk sejak Presiden pro-China Mohamed Muizzu memenangkan pemilu tahun lalu. Ia berjanji mengusir pasukan India, dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (5/3/2024).

India merasa curiga terhadap peningkatan kehadiran China di negara kepulauan tersebut, yang merupakan rute utama pelayaran internasional dari timur ke barat. Pangkalan baru itu diharapkan akan memperluas cakupan "pengawasan operasional" India atas wilayah tersebut, demikian disampaikan oleh angkatan laut dalam pernyataan pada Sabtu malam.

Muizzu meminta India untuk menarik 89 personel keamanan yang berbasis di Maladewa untuk mengoperasikan pesawat pengintai. Pasukan gelombang pertama akan berangkat pada 10 Maret. Seluruh pasukan dipastikan akan berangkat dalam waktu dua bulan.

Pangkalan baru tersebut, yang dibuka pada 6 Maret di Kepulauan Lakshadweep India, akan mengubah detasemen kecil yang ada menjadi “unit angkatan laut independen”, menurut pernyataan Angkatan Laut.

 

2 dari 2 halaman

Angkatan Laut India Punya Pangkalan di Pulau Kavaratti

Kepulauan Lakshadweep di India terletak sekitar 130 kilometer di utara Maladewa. Pangkalan angkatan laut baru di Pulau Minicoy terletak di titik terdekatnya.

Angkatan Laut India memiliki pangkalan di Pulau Kavaratti di Lakshadweep, tetapi pangkalan baru tersebut akan berlokasi sekitar 258 kilometer lebih dekat ke Maladewa.

Angkatan Laut mengatakan pangkalan tersebut akan meningkatkan operasi anti-pembajakan dan anti-narkotika, dan merupakan bagian dari kebijakan untuk “secara bertahap meningkatkan infrastruktur keamanan di pulau-pulau yang penting secara strategis”.