Sukses

Australia dan ASEAN Perkuat Kerja Sama Perubahan Iklim dan Energi

Penguatan kerja sama Australia dan ASEAN ini diwujudkan melalui Skema Iklim dan Energi Bersih yang baru senilai 10 juta dolar Australia.

Liputan6.com, Canberra - Australia memperkuat kerja sama dengan Asia Tenggara melalui Skema Iklim dan Energi Bersih yang baru senilai 10 juta dolar Australia. Ini dirancang untuk meningkatkan upaya bersama di bidang perubahan iklim dan energi bersih.

Skema yang diumumkan pada KTT ASEAN-Australia di Melbourne pada Senin (4/3/2024) ini akan menyediakan pendanaan multi-tahun untuk program-program iklim dan energi bersih termasuk pengembangan kapasitas teknis dan akan memastikan bahwa Australia dan negara-negara ASEAN saling berbagi keahlian serta belajar satu sama lain.

"Perubahan iklim merupakan ancaman nyata bagi kawasan kita dan kami bekerja sama dengan mitra ASEAN untuk memitigasi dampaknya serta mempercepat transisi energi bersih," tutur Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dalam pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri Australia.

"Skema Iklim dan Energi Bersih yang baru adalah salah satu contoh bagaimana kita menciptakan peluang dan mengatasi tantangan bersama."

 

2 dari 3 halaman

Membangun Peluang Baru

Skema ini akan memungkinkan lembaga-lembaga Pemerintah Persemakmuran dan Negara Bagian dan Teritorial Australia untuk memperluas dan mempertahankan hubungan jangka panjang dengan mitra-mitra di Asia Tenggara dalam hal perubahan iklim dan transformasi energi ramah lingkungan.

"Australia memperkuat kerja sama dengan mitra ASEAN kami, bekerja sama untuk memperbaiki kawasan kami, membangun peluang manufaktur, dan perdagangan energi bersih yang baru," ujar Menteri Perubahan Iklim dan Energi Chris Bowen.

"Skema Iklim dan Energi Bersih senilai 10 juta dolar akan membantu membangun kemampuan di seluruh kawasan untuk merespons perubahan iklim dan mempercepat transformasi energi bersih."

 

3 dari 3 halaman

Inisiatif Pertama

Program ini mencakup metode pendanaan fleksibel untuk menanggapi permintaan negara mitra dan akan menjadi inisiatif pertama yang dirancang di bawah program kemitraan pemerintah-ke-pemerintah Asia Tenggara, yang diumumkan oleh pemerintahan Perdana Menteri Anthony Albanese pada tahun 2023.

Selain itu, program ini juga akan mendukung implementasi dari "Invested: Australia's Southeast Asia Economic Strategy to 2040", yang mengakui peran penting kemitraan antar pemerintah serta peluang dan tantangan transformasi energi bersih.

Â