Sukses

Roti Tertua di Dunia Berusia 8.600 Tahun Ditemukan di Turki

Penemuan roti tertua di dunia terjadi situs arkeologi Catalhoyuk di Provinsi Konya, Turki selatan.

Liputan6.com, Ankara - Para arkeolog di Turki mengatakan mereka menemukan roti tertua di dunia, yang berasal dari tahun 6600 SM.

Struktur oven yang sebagian besar hancur ditemukan di daerah yang disebut "Mekan 66", di mana terdapat rumah-rumah bata lumpur yang bersebelahan, tepatnya di situs arkeologi Catalhoyuk di Provinsi Konya, Turki selatan. Demikian menurut Pusat Penelitian dan Penerapan Sains dan Teknologi Universitas Necmettin Erbakan Turki (BITAM) dalam pernyataannya yang dirilis Rabu (6/3), seperti dilansir CNN, Minggu (10/3/2024).

Di sekitar oven, para arkeolog menemukan gandum, jelai, biji kacang polong, dan sisa-sisa spons berbentuk bulat seukuran telapak tangan.

Analisis menentukan bahwa residu organik adalah roti fermentasi berusia 8.600 tahun yang masih mentah.

"Kami dapat mengatakan bahwa temuan di Catalhoyuk ini adalah roti tertua di dunia," ungkap arkeolog Ali Umut Turkcan, kepala Delegasi Penggalian dan profesor di Universitas Anadolu di Turki, kepada kantor berita Anadolu.

"Ini adalah versi yang lebih kecil dari sepotong roti. Bagian tengahnya ditekan dengan jari, belum dipanggang, tetapi telah difermentasi dan bertahan hingga saat ini dengan pati di dalamnya. Belum ada contoh serupa yang seperti ini hingga saat ini."

2 dari 3 halaman

Temuan Menarik

"Gambar pemindaian mikroskop elektron menunjukkan ruang udara dalam sampel, dengan penampakan butiran pati," kata ahli biologi Salih Kavak, yang merupakan dosen di Universitas Gaziantep di Turki.

Kavak menambahkan, analisis tersebut mengungkap bahan kimia yang ditemukan pada tanaman dan indikator fermentasi. Tepung dan air telah dicampur, roti telah disiapkan di sebelah oven, dan disimpan beberapa saat.

"Ini merupakan penemuan menarik bagi Turki dan dunia," tutur Kavak.

3 dari 3 halaman

Pesona Catalhoyuk

Menurut BITAM, Catalhoyuk, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO, merupakan rumah bagi sekitar 8.000 orang selama periode Neolitikum, antara sekitar 10.000 SM hingga 2.000 SM, dan merupakan salah satu tempat urbanisasi pertama di dunia.

Situs web UNESCO menyebutkan, penelitian di situs yang terpelihara dengan baik ini telah mengungkapkan tata letak perumahan yang khas dan fitur-fitur ekstensif seperti lukisan dinding dan relief – menyebabkannya dianggap sebagai pemukiman manusia paling signifikan yang mendokumentasikan kehidupan pertanian awal komunitas Neolitikum.

"Catalhoyuk telah menjadi pusat dari banyak pengalaman pertama. Tenun pertama di dunia sudah ada di Catalhoyuk ketika digali. Artefak kayu juga ada di Catalhoyuk. Cat dinding dan lukisan termasuk di antaranya. Konya dan Turki sangat beruntung dalam hal ini," ujar Turkcan.