Liputan6.com, London - Polisi tengah melancarkan penyelidikan setelah lukisan seorang politikus, yang terkait dengan pendirian Israel, dirusak.
Dilansir BBC, Minggu (10/3/2024), Palestine Action mengatakan salah satu aktivisnya telah "merusak" lukisan Lord Balfour tahun 1914 di Trinity College, bagian dari Universitas Cambridge, Inggris.Â
Baca Juga
Sebuah pernyataan di situs kelompok pro-Palestina tersebut mengatakan lukisan itu telah "disayat" dan disemprot dengan cat merah.
Advertisement
"Sore ini kami menerima laporan online tentang kerusakan kriminal pada sebuah lukisan di Trinity College, Cambridge," kata juru bicara Kepolisian Cambridgeshire.
"Petugas mendatangi lokasi kejadian untuk mengamankan bukti dan memajukan penyelidikan. Tidak ada penangkapan yang dilakukan pada tahap ini," lanjut dia.
ÂÂÂView this post on Instagram
Sementara itu, seorang juru bicara Trinity College mengatakan. "Trinity College menyesali kerusakan yang terjadi pada potret Arthur James Balfour selama jam buka publik. Polisi telah diberitahu. Dukungan tersedia untuk setiap anggota komunitas perguruan tinggi yang terkena dampak."
Â
Lukisan Disayat dan Disemprot Cat
Di sisi lain, Palestine Action mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Palestine Action merusak lukisan tahun 1914 karya Philip Alexius de László di dalam Trinity College, Universitas Cambridge karya Lord Arthur James Balfour - administrator kolonial dan penandatangan Deklarasi Balfour."
Mereka menambahkan bahwa "seorang aktivis memotong tulisan penghormatan dan menyemprot karya seni tersebut dengan cat merah".
Lord Balfour menjadi menteri luar negeri pada tahun 1917 ketika sebuah deklarasi dibuat yang menjanjikan dukungan Inggris untuk pendirian "rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina" dan telah dilihat oleh beberapa sejarawan sebagai titik awal konflik Arab-Israel.
Advertisement
Ratusan Aktivis Pro-Palestina Duduki Museum of Modern Art di New York
Sebelumnya, ada aksi oleh aktivis pro-Palestina juga dilakukan dengan menduduki Museum of Modern Art (MoMA) yang terkenal di dunia di New York, Amerika Serikat.Â
Para demonstran yang berupaya meningkatkan kesadaran mengenai dugaan kejahatan perang yang dilakukan tentara Israel di daerah kantong Palestina, mengorganisir protes terhadap Direktur MoMA.
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera besar bertuliskan "Bebaskan Palestina" di aula masuk museum.