Liputan6.com, Fukuyama - Karyawan Nomura Plating Fukuyama Factory melihat adanya jejak kaki berwarna coklat kekuningan yang menjauhi wadah kromium heksavalen.
Gaa-gara jejak misterius yang ternyata milik seekor kucing, penduduk sebuah kota di Jepang telah diperingatkan untuk tidak mendekati atau menyentuh kucing hilang yang tampaknya terjatuh ke dalam tong berisi bahan kimia beracun sebelum melarikan diri.
Baca Juga
Pencarian kucing ini dimulai setelah seorang karyawan pabrik pelapisan logam di Fukuyama, Jepang bagian barat, tiba di tempat kerja dan menemukan jejak kaki berwarna cokelat kekuningan yang menjauh dari wadah kromium heksavalen, suatu karsinogen yang sangat asam.
Advertisement
Menyentuh bahan kimia tersebut dapat menyebabkan peradangan kulit dan menghirupnya dapat menyebabkan masalah pernafasan.
Karyawan pabrik bahkan harus mengenakan masker dan sarung tangan karet saat menangani bahan tersebut, kata perusahaan itu, menurut surat kabar Asahi Shimbun, mengutip dari theguardian.com, Kamis (14/3/2024).
Rekaman kamera keamanan di sana kemudian menunjukkan kucing tersebut meninggalkan pabrik, namun keberadaannya saat ini tidak diketahui.
Sejauh ini juga tidak ada rekaman yang menunjukkan bagaimana kucing itu bersentuhan dengan bahan kimia yang disimpan dalam tong sedalam tiga meter tersebut.
"Kami segera memberi tahu polisi, warga kota Fukuyama, dan warga sekitar pabrik kami," kata perwakilan perusahaan tersebut, Nomura Plating Fukuyama Factory.
Perusahaan tersebut mengatakan sebagian lembaran yang menutupi tangki sepertinya telah terbalik.
"Insiden ini menyadarkan kami akan perlunya mengambil tindakan untuk mencegah hewan kecil seperti kucing menyelinap masuk, sesuatu yang tidak pernah kami antisipasi sebelumnya," tambah perwakilan yang tidak disebutkan namanya itu.
Belum ada laporan penampakan hewan itu hingga Selasa (12/3).
Penduduk setempat telah diberitahu untuk segera menghubungi polisi jika mereka menemukan kucing yang 'tampak tidak normal', dan menjaga jarak.
Pejabat lingkungan Fukuyama berspekulasi bahwa kucing itu mungkin sudah mati akibat bahan kimia beracun.
Kucing Jadi 'Buronan' Setelah Rampok Rumah Warga
Seekor kucing di Slovenia juga dikabarkan pernah sampai jadi buronan polisi. Melansir dari New York Post pada 5 Desember 2022, korban sekaligus pelapornya ialah Noemi Zonta.
Noemi mengaku bahwa seorang pencuri masuk ke apartemennya di Koper, Slovenia. Ketika dia kembali ke rumah dan menemukan bahwa tempat tinggalnya dibuat berantakan.
Dirinya lantas menelpon pihak kepolisian dan mengadukan sebuah perampokan sekaligus perusakan. Sempat dicurigai bahwa pelaku tersebut adalah manusia. Mengejutkannya bukan manusia tetapi, sebenarnya, kucing tetangganya.
Wanita yang saat itu berusia 24 tahun yang putus asa itu kemudian menemukan kucing di lemari pakaiannya setelah penyelidikan selama dua jam oleh penegak hukum.
Entah bagaimana, kucing lincah tetangganya lepas dan menemukan jalan ke rumah Zonta.
Aksi kucing yang sukses membuat berantakan seisi apartemen tersebut sempat bikin was was. Tak heran jika Zonta menduga itu ulah pencuri manusia. Laci dan lemari terbuka di dapur dan seluruh rumah hancur berantakan. Dia bahkan menemukan urin di tempat tidurnya.
"Kami segera pergi untuk memeriksa apartemen dan kami 100% yakin bahwa seseorang masuk. Dapur berantakan, semua botol dan gelas terbalik, ada urin di seprai dan semua laci terbuka.” kata Noemi kepada SWNS.
Advertisement
Beruang Jadi Buronan Polisi Setelah Membunuh Seorang Wanita
Berbeda dengan dua kucing yang menjadi 'buron' karena hal nyeleneh, pihak berwenang Amerika Serikat (AS) mencari beruang cokelat yang membunuh seorang wanita di Montana, setelah menyeretnya keluar dari tenda pada tengah malam.
Dikutip dari BBC, Sabtu (10/7/2021), korban diidentifikasi sebagai Leah Lokan (65). Seorang perawat dari California yang singgah di Kota Ovando saat sedang melakukan perjalanan dengan sepeda.
Saat diserang pada Selasa 6 Juli 2021, orang lain yang sedang berkemah telah mencoba membantu Lokan dengan menggunakan semprotan beruang untuk memaksa hewan itu keluar dari lokasi perkemahan mereka.
Menurut Fish Wildlife and Parks (FPW) Montana, layanan penyelamatan udara swasta, Two Bear Air Rescue, menggunakan teknologi inframerah untuk menemukannya.
Perangkap juga telah dipasang di daerah dekat kandang ayam tempat beruangmembunuh dan memakan beberapa ayam pada malam yang sama.
Penyelidik percaya bahwa hewan itu memiliki berat sekitar 181 kilogram dan karena DNA-nya telah ditemukan di lokasi serangan, hal itu akan digunakan untuk dibandingkan dengan beruang lainnya yang dijebak oleh pihak berwenang.
Sapi Pembunuh
Sementara itu, seekor sapi dicari dan ditangkap polisi karena membunuh seseorang.
Pada umumnya, sapi bukan tergolong sebagai hewan yang ganas. Namun, jika mereka merasa terancam dan terprovokasi, mereka dapat dengan cepat jadi makhluk berbahaya.
Inilah yang terjadi pada 2005 lalu, ketika seekor sapi di Nigeria menyerang seorang sopir bus, menjatuhkannya ke tanah dan kemudian menginjak-injaknya hingga tewas.
Petugas kemudian menahan hewan itu selama beberapa minggu karena mereka berusaha mencari pemiliknya agar dapat bertanggung jawab.
Advertisement