Liputan6.com, Jakarta - Bumi beputar pada porosnya dari arah barat ke timur. Bumi berotasi selama 23 jam 56 menit 4 detik, atau biasa disebut satu hari.
Perputaran atau rotasi bumi ini telah terjadi sejak 4,6 miliar tahun yang lalu. Bumi akan terus berlanjut hingga kehidupan di dunia berakhir.
Lalu apa yang akan terjadi jika bumi berhenti berputar atau berotasi? Melansir lama Astronomy pada Jumat (15/03/2024), jika bumi berhenti berputar, dampaknya akan langsung dirasakan oleh manusia dan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi.
Advertisement
Baca Juga
Meskipun manusia tidak bisa merasakan gerakan saat bumi berputar, namun seluruh makhluk hidup yang ada di bumi termasuk manusia, terus bergerak seiring dengan rotasi planet ini. Kecepatan rotasi bumi mencapai 1.000 mil per jam, jika berhenti akan menciptakan berbagai bencana dahsyat yang terjadi di seluruh permukaan bumi.
Berikut beberapa hal yang akan terjadi jika bumi berhenti berpurtar.
1. Seluruh isi bumi akan terlempar
Jika Bumi berhenti berputar, maka semua yang ada di permukaan akan hancur. Sebab, tidak ada gravitasi yang membuat bebatuan, tanah lapisan atas, pohon, bangunan, hingga lautan untuk tertempel ke dasar Bumi.
Jika planet ini berhenti secara tiba-tiba, maka semua yang ada di atasnya akan terlontar dan terbang ke arah timur. Namun, apabila bumi berhenti berputar terjadi secara bertahap, dampaknya akan terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Â
Disapu Angin
2. Angin akan menyapu bersih permukaan bumi
Angin berkecepatan tinggi akan menyapu permukaan hingga bersih. Lantaran atmosfer masih berputar sesuai kecepatan Bumi, maka di permukaan angin sangat kencang akan menyapu permukaan Bumi.
Sebab, ketika Bumi berhenti berputar, maka momentum sudut akan terjadi. Udara, air, dan bebatuan di sepanjang khatulistiwa akan tetap bergerak dengan kecepatan rotasi asli Bumi, yaitu 1.100 mil per jam.
Gerakan inilah yang akan menyapu permukaan Bumi sambil merobek dan menghancurkan apa yang ada. Pecahan-pecahan kehancuran ini lantas akan terlempar ke atmosfer dan luar angkasa.
3. Siang dan malam akan berganti 6 bulan sekali
Jika bumi berhenti berputar secara perlahan, waktu akan terasa lebih lama. Hal pertama yang mungkin kita perhatikan adalah bahwa matahari akan bersinar lebih lama, seiring dengan makin melambatnya Bumi.
Hal ini berarti waktu satu hari di Bumi akan makin panjang. Jika planet Bumi berhenti berputar, bisa jadi menyebabkan siang dan malam di Bumi berlangsung masing-masing selama setengah tahun.
Hal ini pun akan mengganggu ritme biologis tubuh manusia dan mahkluk hidup lain di Bumi yang terbiasa dengan sehari selama 24 jam. Ritme biologis inilah yang memberitahu tubuh kapan bangun dan tidur berdasarkan terbit tenggelam Matahari.
Â
Advertisement
Daratan ke Kutub
4. Daratan bergerak ke kutub
Jika bumi melambat selama beberapa tahun, bukan berhenti tiba-tiba, tetap akan mengakibatkan bencana. Tanpa gaya sentrifugal, samudera akan bergerak menuju kutub.
Akibatnya, kedalaman laut akan turun hingga 8 kilometer di sekitar ekuator. Air Bumi akan terbagi menjadi dua samudera kutub besar yang dipisahkan oleh sabuk tanah di tengahnya.
5. Panas ekstrim
Setelah bumi tidak berputar pada porosnya maka satu hari berlangsung selama satu tahun. Sejumlah tempat akan menjalani enam bulan siang hari.
Kemudian secara bertahap panas bumi akan mencapai lebih dari 100 derajat celcius. Benua tengah yang besar akan menjadi yang terpanas dan danau dan sungai yang tersisa akan mendidih dan ditiup ke kutub oleh angin kencang.
Bahkan, kehidupan primitif hanya akan mungkin terjadi di sepanjang jalur sempit di pantai.
Â
Arus Udara
6. Berubahnya pergerakan arus udara
Pola atmosfer di bumi juga terkait dengan rotasi planet. Jika planet di bumi berhenti berputar, hal ini akan sangat mengubah cara arus udara bergerak (setelah kecepatan angin 1.000 mph mereda).
Seperti yang diketahui, pola angin saat ini memainkan peran penting dalam mendorong curah hujan dan suhu di seluruh dunia. Jika pola arus udara berubah, maka dapat mengakibatkan berkembangnya gurun atau meningkatnya kekeringan di bumi.
7. Bumi tak lagi terlindungi
Jika Bumi tak berputar, maka kemungkinan Bumi tak lagi terlindung oleh perisai medan magnet yang selama ini menjaga mahkluk hidup dari terjangan badai matahari. Meskipun menurut para ilmuwan masih belum diketahui proses detailnya, namun diperkirakan bahwa medan magnet diciptakan oleh pergerakan inti logam cair bumi yang disebut sebagai dinamo.
Jika dilihat, dinamo akan membentuk jaringan garis-garis medan magnet tak kasat mata yang melingkari bumi. Apabila medan magnet hilang, hal ini akan berdampak mulai dari bumi yang tidak bisa lagi bernavigasi dengan kompas.
Bahkan tidak adanya perlindungan sinar kosmik dan badai elektromagnetik matahari.
(Tifani)
Advertisement