Liputan6.com, Jakarta - Tardigrade merupakan hewan mikroskopis yang dikenal sebagai "beruang air". Hewan kecil ini telah menarik perhatian para ilmuwan karena kemampuannya yang luar biasa untuk bertahan hidup di lingkungan ekstrem.
Tardigrade mampu hidup di suhu yang sangat panas dan dingin, tekanan tinggi, radiasi, dan bahkan kekosongan ruang angkasa. Kemampuan luar biasa ini menjadikan tardigrade sebagai salah satu makhluk hidup paling tangguh di planet ini.
Tak hanya itu, tardigrade juga hidup selama 520 juta tahun di bumi dan melewati berbagai pemusnahan massal. Dikutip dari laman Live Science pada Jumat (15/04/2024), berikut fatka menarik tardigrade hewan hampir abadi di muka bumi.
Advertisement
1. Memiliki ukuran sangat kecil
Tardigrade tergolong salah satu makhluk terkecil di bumi. Pada fase dewasa, hewan ini punya ukuran 1,5 mm.
Baca Juga
Sedangkan ukuran tardigrada yang paling kecil adalah 0,1 mm. Mereka memiliki tubuh gemuk dengan delapan kaki pendek dan kepala yang dapat ditarik.
Tardigrade memiliki empat pasang kaki, di mana setiap kakinya memiliki empat hingga delapan cakar atau cakram hisap. Meski kecil mungil, kekuatan tardigrada tak bisa diremehkan.
Habitat hewan ini sebenarnya di air. Namun, jika cuaca berubah, tardigrada bisa hidup pula di daerah kering.
Ia bisa hidup puncak gunung hingga dasar laut dalam lingkungan dan cuaca yang ekstrim. Tardigrada senang hidup di tempat yang banyak sumber makanannya, yakni ganggang atau lumut.
2. Dianggap sebagai hewan terkuat di bumi
Meski berukuran sangat kecil, tardigrade adalah hewan yang paling kuat di dunia. Hewan ini memiliki kemampuan bertahan hidup yang hampir tak mungkin dimiliki oleh makhluk hidup lainnya.
Tardigrada masih hidup walaupun dipapar radiasi mematikan, diletakkan di berbagai suhu mulai dari 150 hingga minus 272 derajat celcius, ditekan di laut dalam, dan dikeringkan selama satu dekade. Tanpa makanan dan air sekalipun, hewan ini akan baik-baik saja selama 30 tahun.
Tardigrade dapat bertahan hidup lebih lama jika mereka memasuki kondisi yang disebut kriptobiosis. Hal ini dipicu ketika kondisi lingkungan menjadi tidak tertahankan.
Kondisi tersebut disebut tun, di mana mereka akan memperlambat metabolisme hingga terhenti, mengurangi kebutuhan oksigen dan membersihkan sel dari air. Dalam kondisi menyusut itu, tardigrade mampu bertahan hidup di tempat yang tidak memiliki air, pada suhu minus 200 Celcius dan suhu panas 151 derajat Celcius.
Namun saat mereka terkena air lagi, mereka akan hidup kembali ke kehidupan normal dalam hitungan jam.
Â
Mekanisme Bertahan Hidup Langka
3. Mekanisme bertahan hidup yang langka
Para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami bagaimana tardigrade dapat bertahan hidup di kondisi ekstrim. Namun, beberapa mekanisme yang telah diidentifikasi meliputi, anhydrobiosis, treponema dan DNA repair.
Tardigrade dapat memasuki keadaan dehidrasi ekstrem, di mana mereka kehilangan hampir semua air dalam tubuh mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di lingkungan kering dan panas.
Tardigrade juga memiliki protein khusus yang disebut trehalosa yang membantu melindungi sel mereka dari kerusakan akibat stres lingkungan. Menariknya, hewan ini juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan DNA yang disebabkan oleh radiasi dan faktor stres lainnya.
3. Dapat bertahan hidup di luar angkasa
Tardigrade memang bisa hidup di mana saja, termasuk di luar angkasa. Makhluk ini menjadi salah satu hewan yang diutus ke luar angkasa dalam penerbangan uji coba menggunakan kapsul FOTON-M3 pada 2007.
Spesies hewan lain yang juga turut dikirim tidak berhasil selamat. Tardigrada menjadi satu-satunya hewan yang berhasil kembali ke bumi dan bertahan hidup dari sinar kosmis dan radiasi ultraviolet yang mematikan.
4. Tardigrade akan mati setelah matahari mati
Hasil simulasi model matematika yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports menemukan bahwa tardigrada hanya akan mati bila lautan bumi mendidih. Kondisi tersebut hanya bisa diciptakan oleh serangan asteroid raksasa, supernova, dan semburan sinar gamma.
Kesimpulannya, tardigrada akan tetap hidup di dunia ini hingga matahari mati terlebih dahulu, yakni sekitar 10 juta tahun lagi.
5. Menjadi acuan para ilmuwan
Ilmuwan ternyata telah mengetahui kekuatan tardigrada sejak lama. Tardigrade dijadikan acuan para peneliti untuk terus mencari makhluk hidup sejenis di planet lain.
Tardigrada menunjukkan kemungkinan adanya spesies yang sama tangguhnya di alam semesta.
(Tifani)
Advertisement