Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat bersama koalisinya belum lama ini melakukan pertemuan terkait koridor maritim dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Menteri Luar Negeri Republik Siprus, Dr. Constantinos Kombos menjadi tuan rumah pertemuan daring pada tanggal 13 Maret 2024, dengan beberapa tokoh penting dunia, yaitu:
Advertisement
- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken
- Komisaris Uni Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarčič
- Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron
- Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan
- Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulaziz Al-Khulaifi
- Koordinator Senior PBB untuk Kemanusiaan dan Rekonstruksi Gaza Sigrid Kaag
Pertemuan mereka membahas rencana lanjutan untuk membuka koridor maritim guna menyalurkan bantuan kemanusiaan tambahan yang sangat dibutuhkan ke Gaza melalui jalur laut.
"Para menteri sepakat bahwa tidak ada pengganti untuk jalur darat melalui Mesir dan Yordania serta titik masuk dari Israel ke Gaza untuk pengiriman bantuan dalam skala besar. Para menteri juga sepakat bahwa membuka pelabuhan Ashdod untuk bantuan kemanusiaan akan menjadi pelengkap yang disambut baik dan signifikan bagi koridor tersebut," kata Kantor Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS dilansir dari pernyataan tertulis Kedutaan Besar & Konsulat Amerika Serikat di Indonesia, Selasa (19/3/2024).
Para menteri berkomitmen untuk melanjutkan keterlibatan mereka, dan mengirim pejabat senior ke Republik Siprus pada 18 Maret untuk mendiskusikan lebih mendalam mengenai aktivasi koridor lebih lanjut, termasuk upaya perencanaan militer AS untuk mendirikan dermaga sementara yang mampu menerima bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar.
"Pejabat-pejabat senior juga akan melakukan konsultasi tentang kemungkinan membentuk dana bersama untuk mendukung koridor maritim, dan mengoordinasikan kontribusi dalam bentuk barang dan keuangan yang berkelanjutan," jelas Kantor Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS dalam pernyataan tertulisnya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya untuk memberikan bantuan bagi warga Gaza yang sangat membutuhkan saat ini.
"Presiden memerintahkan militer Amerika Serikat untuk membangun dermaga sementara di Gaza agar kita dapat membantu lonjakan bantuan kemanusiaan bagi mereka yang sangat membutuhkannya," ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken dalam pertemuan 13 Maret 2024.
Pada kesempatan tersebut, mengatakan juga akan bekerja sama dengan pihak Israel. "Saya melakukan konferensi video dengan rekan-rekan dari Siprus, Inggris, Uni Emirat Arab, Qatar, Uni Eropa, dan PBB untuk mengoordinasikan upaya kami dalam menjalankan koridor maritim ini. Kami juga tentu saja bekerja sama dengan Israel dalam hal ini," tegasnya.
Koridor Maritim Akan Mempermudah Bantuan Kemanusiaan
Para menteri menegaskan kembali bahwa koridor maritim ini dapat - dan harus - menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan dan komoditas komersial ke Gaza melalui semua rute yang memungkinkan, melalui darat, laut, maupun udara.
Termasuk perluasan jalur darat dan pengiriman kebutuhan melalui udara yang berkelanjutan, bekerja sama erat dengan Koordinator Sigrid Kaag, koordinator senior kemanusiaan dan rekonstruksi di Gaza untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dalam hal ini, Sigrid Kaag bertugas untuk memfasilitasi, mengoordinasikan, memantau, dan memverifikasi aliran bantuan ke Gaza berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) 2720.
"Para menteri menegaskan perlunya Israel membuka jalur tambahan sehingga lebih banyak bantuan dapat mencapai Gaza, termasuk di wilayah Utara, dan untuk melegakan secara keseluruhan pembatasan bea cukai guna memfasilitasi peningkatan aliran bantuan kemanusiaan yang dapat menyelamatkan nyawa," jelas Kantor Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS dalam pernyataan tertulisnya.
Advertisement
Koridor untuk Dua Juta Bantuan Kemanusiaan bagi Gaza Setiap Hari
Jika sudah terbentuk, Menlu Blinken mengatakan bahwa koridor maritim ini akan memungkinkan pendistribusian hingga dua juta bantuan makanan setiap hari serta obat-obatan, air bersih, dan pasokan bantuan kemanusiaan penting lainnya.
"Jerman, Yunani, Italia, Belanda, dan Kanada juga mendukung upaya ini," tutur Blinken.
Sekarang, kata Blinken. ini adalah sesuatu yang akan membutuhkan waktu hingga benar-benar diterapkan. Meskipun kami mengusahakannya secepat mungkin.
"Ini adalah pelengkap - bukan pengganti - cara-cara lain untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dan, khususnya, jalur darat tetap menjadi cara paling penting untuk membawa bantuan masuk dan kemudian diberikan kepada orang-orang yang membutuhkannya," Blinken menekankan.
"Ini akan membantu menutup kesenjangan yang ada, dan ini merupakan bagian dari strategi kami untuk memastikan bahwa kami akan melakukan segala cara yang memungkinkan untuk meningkatkan bantuan bagi mereka yang membutuhkannya - melalui darat, laut, dan udara," tegas Blinken.