Sukses

Mahasiswa Asing di India Diserang Saat Sedang Salat Tarawih, 2 Pelaku Ditangkap

Ini bukan kali pertama kasus serangan terkait salat terjadi di India.

Liputan6.com, New Delhi - Polisi di India menangkap dua pelaku penyerangan terhadap mahasiswa asing di Universitas Gujarat saat sedang salat di asrama kampus pada Sabtu (16/3/2024).

Pihak berwenang menyebut bahwa serangan tersebut awalnya dipicu perdebatan sengit mengenai lokasi salat. Perseteruan itu mengakibatkan tiga korban masih menjalani perawatan di rumah sakit sementara satu orang lainnya telah dipulangkan.

GS Malik, komisaris polisi kota Ahmedabad, mengatakan kepada wartawan bahwa sekelompok orang memasuki asrama pada Sabtu (16/3) malam dan menolak para mahasiswa asing yang sedang salat, dan meminta mereka melakukannya di masjid.

"Mereka berdebat mengenai masalah ini, menyerang dan melemparkan batu. Mereka juga merusak kamar," katanya, seperti dikutip BBC, Senin (18/3/2024). 

Ia menambahkan bahwa tim penyelidikan telah dibentuk untuk menangani kasus tersebut.

Wartawan BBC Gujarati yang mengunjungi lokasi kejadian pada hari Sabtu (18/3) mengatakan, mereka melihat batu dan kendaraan rusak di lokasi kejadian. Video yang beredar secara online menunjukkan massa mengangkat slogan-slogan agama Hindu ketika mereka menyerang para mahasiswa, hingga merusak kendaraan dan melempari batu.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa pemerintah Gujarat telah melakukan "tindakan tegas" terhadap para pelaku.

2 dari 4 halaman

Kronologi Kejadian

Navid Siddique, seorang pelajar dari Afghanistan yang turut menjadi korban dalam serangan itu, mengatakan kepada surat kabar Times of India bahwa dia dan mahasiswa lainnya sedang melaksanakan salat Tarawih, salat malam khusus yang dilakukan selama bulan Ramadan, ketika tiga orang memasuki asrama dan mulai menanyai mereka.

"Pertengkaran terjadi dan mereka kembali dengan massa yang lebih besar bersenjatakan batu, pipa besi dan menyerang kami. Mereka mengamuk di asrama, menyerang siswa di kamar mereka dan merusak properti dan kendaraan," katanya kepada surat kabar tersebut.

Noman, mahasiswa lain dari Afghanistan, mengatakan kepada BBC Gujarati bahwa kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya. "Ada banyak risiko di sini bagi pelajar asing," ujarnya.

Polisi mengatakan sekitar 300 mahasiswa asing – banyak dari Afghanistan, Sri Lanka dan negara-negara Afrika – menempuh studi di universitas tersebut. Laporan mengatakan para siswa yang menjadi korban merupakan penerima beasiswa dari Dewan Hubungan Kebudayaan India yang didukung pemerintah federal.

3 dari 4 halaman

Para Korban Bakal Dipindahkan

Dr Neerja A Gupta, wakil rektor Universitas, mengatakan kepada wartawan pada akhir pekan bahwa telah terjadi ketegangan antara mahasiswa asing dan para penyerang selama beberapa waktu.

"Sesuai informasi yang saya miliki, (salat) ini bukanlah isu utama," katanya kepada wartawan.

Dr Gupta mengatakan para mahasiswa asing akan dipindahkan ke asrama baru dengan keamanan dan fasilitas yang lebih baik.

4 dari 4 halaman

Bukan Kali Pertama

Ini bukan pertama kalinya ketegangan terjadi terkait umat Islam yang melaksanakan salat di India. Pada tahun 2021, umat Islam yang melakukan salat di tempat-tempat umum di Gurgaon sering menghadapi gangguan dan protes dari anggota kelompok garis keras Hindu.

Awal bulan ini, seorang polisi di New Delhi diskors setelah dia tertangkap kamera sedang menendang pria Muslim yang sedang salat di pinggir jalan.

Video Terkini