Sukses

6 Fakta Menarik Venus Kembaran Bumi yang Berbau Busuk

Dengan permukaan yang geografisnya beragam dan medan awet muda, Venus juga dikenal sebagai planet terpanas di tata surya dan memiliki atmosfer mengandung gas-gas yang tidak biasa.

Liputan6.com, Jakarta - Venus kerap disebut sebagai kembaran Bumi karena memiliki ukuran, massa, kepadatan, komposisi, dan gravitasi yang mirip. Planet ini sebenarnya hanya sedikit lebih kecil dari planet Bumi, yakni dengan massa sekitar 80 persen dari Bumi.

Planet kedua dari Matahari ini cukup menarik perhatian para peneliti, sebab karakteristiknya yang unik. Dengan permukaan yang geografisnya beragam dan medan awet muda, Venus juga dikenal sebagai planet terpanas di tata surya dan memiliki atmosfer mengandung gas-gas yang tidak biasa.

Dikutip dari laman Space pada Selasa (19/03/2024), berikut fakta menarik Venus si kembaran Bumi.

1. Kembaran Bumi

Planet Venus memiliki beberapa kesamaan dengan planet Bumi. Venus memiliki diameter hampir sama dengan Bumi, hal ini menjadikannya planet dengan ukuran terbesar kedua setelah Jupiter.

Venus maupun Bumi memiliki lapisan atmosfer dan permukaan padat. Meskipun kondisi Venus sangat berbeda dan ekstrem dibandingkan dengan Bumi.

Selain itu, Venus dan Bumi juga memiliki struktur internal mirip.Venus maupun Bumi memiliki inti besi padat di pusatnya, lapisan mantel di sekitarnya dan kerak batuan di permukaannya.

Namun, perbedaan penting terletak pada kondisi permukaan dan atmosfer Venus sangat berbeda dengan Bumi. Sama seperti Bumi, Venus juga mengalami perubahan cuaca dan sistem iklim.

Venus memiliki siklus cuaca kompleks, termasuk awan-awan tebal terdiri dari asam sulfat di atmosfernya. Meskipun terdapat kesamaan struktural dengan Bumi, kondisi di Venus tidak mendukung kehidupan seperti kita kenal.

Permukaan Venus sangat panas, atmosfernya sangat beracun, dan tekanan atmosfernya sangat tinggi membuatnya menjadi salah satu tempat paling tidak ramah bagi kehidupan seperti di Bumi.

 

2 dari 4 halaman

Mudah Dilihat

2. Dapat Dilihat dari Bumi dengan Mudah

Venus menduduki posisi sebagai planet kedua terdekat dari Matahari setelah Merkurius. Jarak rata-rata antara Venus dan Matahari adalah sekitar 108 juta kilometer.

Pergeseran planet Venus dari Matahari relatif kecil, sehingga sering terlihat dekat dengan Matahari di langit. Venus merupakan salah satu planet dapat diamati dengan mudah dari Bumi di pagi hari sebagai "bintang pagi" atau di malam hari sebagai "bintang senja".

Fenomena ini disebabkan orbit Venus berada lebih dalam di dalam orbit Bumi, sehingga manusia dapat melihat Venus mendekati atau menjauhi Matahari dari sudut pandang kita di Bumi.

3. Hari Lebih Panjang dari Tahun

Salah satu fakta menarik tentang Venus adalah rotasinya sangat lambat. Venus memiliki periode rotasi sangat panjang, yaitu sekitar 243 hari Bumi.

Artinya, satu hari di Venus berlangsung lebih lama daripada setahun Venus yang hanya berlangsung sekitar 225 hari Bumi. Dengan kata lain, Venus memiliki "hari" lebih panjang daripada "tahun".

Fenomena ini disebabkan gerakan rotasi Venus yang terbalik atau berlawanan arah jarum jam. Sebagian besar planet, termasuk Bumi, mengalami rotasi searah jarum jam jika dilihat dari kutub utara.

Namun, Venus berputar secara retrograde, yaitu berlawanan arah dengan mayoritas planet lainnya. Rotasi retrograde Venus membuat periode rotasi panjang.

hal ini juga menjadikannya planet dengan rotasi terlama di tata surya. Perbedaan antara periode rotasi Venus yang lambat dan periode revolusi atau tahunnya yang relatif singkat membuat Venus memiliki fenomena unik.

Setiap "pagi" di Venus berlangsung selama beberapa bulan Bumi, diikuti oleh "malam" juga berlangsung selama beberapa bulan Bumi. Perubahan cuaca dan pencahayaan selama periode ini sangat berbeda dan dramatis.

Rotasi yang lambat dan perbedaan antara hari dan tahun Venus menambahkan keunikan planet ini dalam sistem tata surya kita.

 

3 dari 4 halaman

Awet Muda

4. Permukaan Geografis yang Awet Muda

Salah satu fakta menarik tentang Venus selanjutnya adalah permukaannya yang terlihat awet muda. Meskipun Venus lebih tua daripada Bumi, dengan usia sekitar 4,5 miliar tahun, planet ini memiliki fitur geologis terlihat relatif baru dan tidak banyak terlihat tanda-tanda erosi atau perubahan signifikan.

Salah satu alasan utama permukaan Venus terlihat awet muda adalah aktivitas vulkanik kuat di masa lalu. Ribuan gunung berapi padam dan kawah besar ditemukan di permukaan Venus menunjukkan planet ini telah mengalami periode vulkanik intensif.

Aliran lava baru dan endapan vulkanik relatif baru masih dapat ditemukan di beberapa daerah Venus. Selain itu, kurangnya tectonic plates atau lempeng tektonik seperti yang ada di Bumi juga berperan mempertahankan keberadaan fitur geologis awet muda di Venus.

Bumi memiliki lempeng tektonik bergerak dan mengalami proses pembentukan gunung, pembentukan lembah dan erosi terus menerus. Namun, Venus tidak memiliki lempeng tektonik aktif yang bergerak, sehingga fitur-fitur geologisnya dapat bertahan dalam keadaan relatif tidak berubah selama jutaan tahun.

5. Lebih Panas dari Merkurius

Meskipun Venus berada lebih jauh dengan Matahari daripada Merkurius, Venus memiliki suhu permukaan jauh lebih tinggi daripada Merkurius yang merupakan planet terdekat dengan Matahari. Suhu permukaan Venus mencapai angka sangat ekstrem, mencapai sekitar 470 derajat Celsius (880 derajat Fahrenheit).

Fenomena ini menjadikan Venus sebagai tempat dengan suhu tertinggi di antara semua planet di tata surya. Ada beberapa faktor menyebabkan Venus menjadi begitu panas.

Salah satunya adalah efek rumah kaca sangat kuat di atmosfer Venus. Atmosfer Venus terdiri terutama dari gas karbon dioksida (CO2) efektif menahan panas dari Matahari dan menghasilkan efek pemanasan signifikan di planet ini.

Proses ini dikenal sebagai efek rumah kaca karena gas-gas atmosfer Venus seperti lapisan kaca membiaskan sinar matahari tetapi menahan panas di dalamnya. Selain itu, tekanan atmosfer di permukaan Venus juga sangat tinggi, lebih dari 90 kali tekanan atmosfer Bumi pada permukaan laut.

Kombinasi suhu tinggi dan tekanan atmosfer ekstrem menciptakan kondisi sangat tidak ramah bagi kehidupan seperti di Bumi. Hal ini membuat Venus menjadi salah satu tempat paling tidak layak huni di tata surya.

Studi lebih lanjut tentang atmosfer Venus, termasuk komposisi dan dinamika termalnya, terus dilakukan oleh para peneliti untuk memahami mekanisme menyebabkan suhu permukaan ekstrem. Pengetahuan tentang atmosfer Venus tidak hanya memberikan wawasan tentang planet ini, tetapi juga membantu ilmuwan dalam pemahaman tentang perubahan iklim dan efek rumah kaca di planet lain, termasuk Bumi.

 

4 dari 4 halaman

Berbau Busuk

6. Berbau Busuk

Salah satu fakta menarik tentang Venus adalah keberadaan bau yang kuat di atmosfernya menyerupai bau telur busuk. Pada 2020, penelitian dilakukan para ilmuwan menemukan adanya jejak gas fosfin di atmosfer Venus.

Gas fosfin, juga dikenal sebagai fosfin, merupakan senyawa kimia umumnya dihubungkan dengan aktivitas biologis di Bumi. Penemuan ini memunculkan spekulasi tentang kemungkinan adanya kehidupan di Venus.

Namun, penting untuk dicatat, bukti-bukti mendukung keberadaan kehidupan di Venus masih belum pasti dan masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Adanya bau seperti telur busuk di atmosfer Venus dihubungkan dengan adanya aktivitas vulkanik intens di planet ini.

Ketika gas-gas vulkanik, seperti belerang, dilepaskan ke atmosfer, reaksi kimia dapat menghasilkan senyawa-senyawa mengandung belerang. Gas-gas ini dapat memberikan kontribusi terhadap aroma tidak sedap terdeteksi oleh instrumen di wahana antariksa yang mengunjungi Venus.

(Tifani)