Liputan6.com, Jakarta - Betelgeuse dikenal sebagai Alpha Orionis adalah bintang raksasa merah yang terletak di konstelasi Orion. Bintang ini merupakan salah satu yang paling terang di langit malam dan mudah dikenali dengan warna merahnya yang khas.
Betelgeuse juga merupakan salah satu bintang terbesar yang diketahui, dengan diameter sekitar 650 kali diameter Matahari. Menariknya, bintang ini memiliki kecerahan yang berubah-rubah.
Para ahli memperkirakan bintang ini dapat meledak di masa yang akan datang. Melansir laman NASA pada Selasa (19/03/2024), berikut fakta menarik bintang Betelgeuse.
Advertisement
Baca Juga
1. Asal mula nama "Betelgeuse"
Pada dasarnya, segala benda di angkasa diberi nama agar mudah untuk diingat, termasuk bintang. Selain bahasa Latin, rupanya kebanyakan nama-nama bintang diadopsi dari bahasa Arab.
Betelgeuse adalah salah satu bintang yang diambil dari bahasa Arab. Secara etimologi, "Betelgeuse" berasal dari kata Bait al-Jauzā yang berarti 'rumah sang raksasa'.
Julukan raksasa memang melekat erat pada bintang yang satu ini karena ukurannya yang termasuk ke dalam kategori super giant star.
Ukuran dan Kecerahan
2. Ukuran dan Kecerahan
Betelgeuse adalah bintang super raksasa merah dengan diameter sekitar 950 kali diameter Matahari. Jika ditempatkan di pusat tata surya Bima Sakti, permukaannya akan melampaui orbit Jupiter.
Bintang ini merupakan salah satu yang paling besar dan paling terang di langit malam. Kecerahan Betelgeuse bervariasi antara magnitudo 0,0 (sama terangnya dengan Sirius) dan 1,6 (hampir tidak terlihat dengan mata telanjang).
Periode perubahannya tidak teratur, berkisar antara 420 hingga 600 hari.
3. Satu-satunya Bintang Orion Bewarna Merah
Betelgeuse tampak seperti titik oranye kemerahan dan menjadi bintang paling terang kedua di rasi Orion. Selain itu, bintang ini juga jadi satu-satunya bintang berwarna merah dalam rasi Orion.
Warna merah menunjukkan kalau bintang Betelgeuse mendekati akhir hidupnya. Betelgeuse mengalami penyusutan hidrogen sehingga mengembang dan berubah menjadi warna merah.
Bintang maharaksasa ini gemar mengembang dan mengempis secara teratur. Ukuran Betelgeuse lebih besar saat lebih redup dan begitu pula sebaliknya.
Bintang Betelgeuse meredup karena terus mengeluarkan debu dan bintik-bintik bintang.
Advertisement
Paling Terang ke-11
4. Bintang Paling Terang ke-11
Sejauh ini, Sirius menempati posisi pertama sebagai bintang paling terang di antara miliaran "kawannya". Betelgeuse turut serta masuk ke daftar salah satu bintang paling terang di langit malam.
Ia menduduki posisi ke-11 dengan kecerlangan 0,5 magnitudo. Hal ini membuatnya dapat disaksikan dengan mata telanjang.
Bintang Betelgeuse sendiri memiliki jarak dengan Bumi sekitar 642 tahun cahaya. Artinya, cahayanya yang kita lihat dari tempat kita berdiri saat ini merupakan cahaya Betelgeuse dari 642 tahun yang lalu.
5. Termasuk Bintang Muda
Meski terkesan telah lama berada di angkasa, Betelgeuse termasuk bintang dengan umur yang masih muda, yaitu 9 juta tahun. Ia berbeda dengan bintang seperti Sirius yang diperkirakan telah ada sekitar 200 hingga 300 juta tahun yang lalu.
Walau tergolong bintang muda, para ilmuwan fisika memberi asumsi bahwa kehidupan sistem bintang yang satu ini tidak akan bertahan lama. Alasannya ialah karena Betelgeuse merupakan bintang yang sangat besar dan membakar bahan bakarnya dengan sangat cepat.
Bintang yang Berkelip-kelip
6. Bintang yang Berkelip-kelip
Betelgeuse mencatat titik paling redup pada Desember 2019 berdasarkan pengamatan selama 50 tahun. Hal itu rupanya terjadi karena pendinginan yang kemudian menyebabkan kondensasi.
Pada akhirnya, proses tersebut mengubah gas yang dilepas menjadi debu yang menghalangi cahaya Betelgeuse. Meskipun demikian, di bulan Februari cahayanya berangsur-angsur kembali menerang dengan kecerlangan 1,5 magnitudo.
Dapat disimpulkan bahwa Betelgeuse merupakan bintang variabel yang sering kali berubah-ubah.
7. Akan Meledak Menjadi Supernova
Supernova merupakan fenomena bintang mengalami kematian atau sering disebut kondisi di mana sebuah bintang meledak keras. Betelgeuse dikategorikan sebagai bintang sekarat karena telah menghabiskan bahan bakar nuklirnya dengan cepat.
Selain itu, ia juga bergetar dengan kecepatan tinggi, yang artinya sedang mengembang dan mengerut. Namun, para ilmuwan memperkirakan ledakan supernova yang ditimbulkan oleh Betelgeuse tidak akan terjadi dalam waktu yang dekat.
Mereka memperkirakan bahwa proses tersebut akan terjadi sekitar 100 ribu tahun lagi. Ledakan Betelgeuse akan memiliki dampak yang signifikan pada Bumi.
Ledakan ini akan menghasilkan cahaya yang sangat terang, yang dapat mengganggu aktivitas manusia. Ledakan ini juga dapat menghasilkan gelombang kejut yang dapat merusak satelit.
(Tifani)
Advertisement